Namun julukan ini nampaknya akan segera terhapus setelah otoritas kesehatan setempat memberlakukan larangan aborsi.
Seperti dilaporkan Selasa (2/3), gerakan melarang aborsi datang beberapa bulan setelah pemerintah memperlihatkan tanda-tanda akan mengurangi angka aborsi untuk membantu mengatasi tingkat kurangnya kelahiran di Korea Selatan.
Menteri Kesehatan Korea Selatan kemarin (Senin, 1/3) mengatakan akan membuat “Call Center” untuk melaporkan aborsi ilegal dan pemberi informasi akan diberi imbalan. Adapun dokter atau bidan yang terlibat dalam aborsi ilegal akan dibawa ke pengadilan dengan tuduhan melakukan kejahatan.
Untuk mendukung program pemerintah, asosiasi dokter ilmu kebidanan dan gynaekolog Korea bulan lalu berjanji mengeluarkan anggotanya jika tidak mematuhi petunjuk pemerintah.
STRAITS TIMES | SUNARIAH