TEMPO Interaktif, Honolulu -Jepang didesak segera mewujudkan komitmennya memindahkan sebuah pangkalan militer Amerika Serikat di pulau Okinawa. Pasalnya, pulau Okinawa dinilai sudah padat penduduk.
Desakan itu disampaikan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Hillary Clinton usai menemui Menteri luar negeri Jepang Katsuya Okada, Rabu (13/1). Namun kedua negara berikrar, pertikaian itu tidak akan merusak aliansi keamanan dalam menghadapi kekuatan China.
Hillary mengatakan ia telah meminta Jepang mentaati satu perjanjian untuk memindahkan pangkalan udara dari Futenma, yang menampung sekitar 4.000 Marinir di kota Ginowan, yang padat.
"Kami meminta sahabat-sahabat dan sekutu Jepang kami mentaati komitmen mereka, termasuk soal Futenma," kata Hillary dalam jumpa wartawan. "Ini adalah satu masalah yang kami anggap sangat penting. Tetapi kami juga membahas banyak sekali aspek tantangan global yang kami hadapi, dan kami akan terus melakukan itu."
Seorang pejabat senior pemerintah mengatakan meski pihak Amerika cukup lega dengan pertemuan itu, namun tidak ada usul-usul baru yang diajukan Jepang. "Kami mengakui bahwa ini tidak akan dapat dilakukan dalam dua hari, tetapi mungkin dua bulan," kata pejabat yang berbicara tapi tak ingin namanya ditulis.
Perundingan itu terjadi diawal kunjungan sembilan hari Hillary ke kawasan itu. Juga sebagai bagian dari usaha meningkatkan pendekatan Washington dengan mitra-mitra Pasifiknya, saat pengaruh China meningkat.
Dalam satu pidato di Hawaii, Hillary menyatakan pemerintah Obama ingin sekali ikut serta dalam institusi regional seperti Forum Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (APEC), setelah terkadang kepentingan Amerika menghangat di bawah mantan presiden George W Bush.
Okada menegaskan janji Perdana Menteri Jepang, Yukio Hatoyama untuk menyelesaikan masalah Futenma pada Mei mendatang. Juga mengatakan Tokyo tetap berkomitmen pada perjanjian keamanan luas Amerika-Jepang.
"Jika apa yang perdana menteri dan Menlu itu katakan tidak dapat dilaksanakan, itu suatu hal yang biasa dalam satu masyarakat manusia, mereka akan kehilangan kepercayaan. Saya akan berusaha mengenai persoalan ini bahwa hal seperti itu tidak akan terjadi," kata Okada.
Sebelumnya masalah pangkalan Futenma muncul sebagai sesuatu yang mengganggu. Pemerintah Partai Demokrat Jepang pimpinan Hatoyama, mengambil garis yang lebih independen, dan membatalkan perjanjian untuk memindahkan pangkalan itu.
REUTERS | ANTARA | ANGIOLA HARRY