TEMPO Interaktif, Pelaku bom bunuh diri penyerang basis militer Amerika Serikat di Afghanistan yang menyebabkan delapan orang tewas pekan lalu adalah seorang informan, bukan agen ganda CIA-Yordania seperti yang selama ini diberitakan. Demikian bantahan pemerintah Yordania disampaikan kepada Al Jazeera.
Hammam Khalil al-Balawi, menurut sumber Al Jazeera di Afghanistan, Rabu pekan lalu meledakkan diri di markas CIA di Provinsi Khos, Afghanistan. Akibat aksinya, tujuh agen CIA dan seorang intelijen Yordania tewas.
Nisreen el-Shamayleh, koresponden Al Jazeera di Amman, ibu kota Yordania, mengatakan, "Seorang pejabat Yordania bilang sama saya bahwa al-Balawi adalah informan dan menawarkan diri sebagai informan.
Dia bersedia memberikan informasi penting dan berbahaya, untuk itu ditanggapi serius oleh pihak berwenang."
"Secara tidak langsung, penjelasan ini adalah sanggahan kalau al-Balawi direkrut oleh penguasa Yordania atau CIA," jelas el-Shamayleh.
Sementara itu ibu al-Balawi mengatakan bahwa dirinya tidak mengetahui nasib putranya selama 10 bulan terakhir ini, apakah dalam kondisi hidup atau mati. Namun demikian Shanara Fadel al-Balawi, 64 tahun, percaya bahwa putranya "bukan seorang ekstrimis."
Informasi sebelumnya menyebutkan, al-Balawi direkrut oleh dinas intelijen Yordania untuk memutus jaringan yang dibangun oleh Ayman al-Zawahiri, orang kedua dalam organisasi al-Qaida. Sebab dia memiliki hubungan dekat dengannya.
Dia pernah dipenjara oleh Yordania kemudian dibebaskan oleh penguasa setempat untuk mengikuti perkembangan al-Qaida.
Dalam situs pribadinya, al-Balawi bernama Abu Dujana al-Khorasani yang mengritik keras operasi Amerika Serikat di Irak dan Afghanistan. Dia juga menyatakan ingin wafat sebagai syuhada, karena hal itu sebagai bagian dari hidupnya.
Sedangkan dinas intelijen AS mengatakan al-Balawi adalah seorang kontributor yang subur. Terutama setelah dibebaskan dari pengawasan petugas karena bekerja sebagai agen Yordania.
Pada September 2009, ia mengirimkan pesan yang ngelink ke situs al-Qaida, "Jika (seorang muslim) meninggal karena Allah, maka jalan yang agung adalah jihad untuk Allah. Surga telah disiapkan bagi para syuhada."
ALJAZEERA | CHOIRUL