TEMPO.CO, Jakarta - Komandan Garda Revolusi Iran Hossein Salami memperingatkan Israel agar tidak melancarkan serangan balasan terhadap negaranya. Sebelumnya Iran meluncurkan rudal ke Israel usai Israel meningkatkan serangan di Lebanon terhadap Hizbullah yang merupakan sekutu Teheran.
Hossein juga menyebut bahwa Iran dapat menembus pertahanan Israel. “Kami katakan kepada Anda (Israel) bahwa jika Anda melakukan agresi terhadap titik mana pun, kami akan dengan menyakitkan menyerang titik yang sama terhadap Anda,” kata Hossein Salami dalam pidato yang disiarkan televisi, Kamis, 17 Oktober 2024, dilansir dari Reuters.
Kekhawatiran akan konflik yang lebih luas meningkat saat Israel merencanakan tanggapannya terhadap serangan rudal 1 Oktober yang dilakukan oleh Iran setelah serangan udara Israel terhadap militan sekutu Iran.
Rabu pekan ini, Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin berbicara kepada Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant tentang operasi Israel di Lebanon dan Gaza, yang bertujuan untuk mencegah perang regional. Di tempat lain, Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araqchi tiba di Kairo untuk berunding dengan pejabat Mesir sebagai bagian dari lawatan Timur Tengah saat ketegangan meningkat.
Selain itu, Uni Eropa mengadakan pertemuan puncak pertamanya dengan negara-negara Teluk dan mengeluarkan pernyataan yang menyerukan perdamaian. "Kami menggarisbawahi pentingnya keterlibatan diplomatik dengan Iran untuk mengejar de-eskalasi regional," kata pernyataan resmi Uni Eropa.
Israel tidak menunjukkan tanda-tanda akan meredakan kampanye militernya terhadap Hizbullah di Lebanon dan Hamas di Gaza meskipun berulang kali menyerukan gencatan senjata dan telah berjanji untuk menghukum Iran atas serangannya pada 1 Oktober.
Iran dan sekutu-sekutunya di Timur Tengah-- Hizbullah Lebanon, Hamas, Houthi Yaman, dan kelompok-kelompok bersenjata di Irak--mengatakan mereka tidak akan mundur dalam menghadapi tekanan tanpa henti dari militer paling maju dan berkuasa di kawasan itu.
Wali kota sebuah kota besar di Lebanon selatan termasuk di antara 16 orang yang tewas Rabu ini ketika serangan udara Israel menghancurkan kantor pusat kotanya dalam serangan terbesar terhadap gedung negara resmi Lebanon sejak kampanye udara Israel dimulai.
Pejabat Lebanon mengecam insiden tersebut, yang juga melukai lebih dari 50 orang di Nabatieh, ibu kota provinsi. Dia mengatakan bahwa langkah itu adalah bukti bahwa kampanye Israel melawan kelompok bersenjata Hizbullah sekarang bergeser untuk menargetkan negara Lebanon.
Perdana Menteri sementara Lebanon, Najib Mikati, menuding Israel sengaja menargetkan pertemuan dewan kota untuk membahas layanan kota dan situasi bantuan untuk membantu orang-orang yang mengungsi akibat kampanye Israel.
REUTERS
Pilihan editor: Berapa Jumlah Kementerian di India, Rusia, Cina, dan Amerika?