TEMPO Interaktif, Washington - Sayap Al-Qaidah di Yaman menyatakan akan membalas dendam atas serangan terhadap kelompoknya. Jet-jet tempur Amerika Serikat telah menewaskan sekitar 50 pria, wanita, dan anak-anak, papar sebuah pernyataan Internet pada hari Minggu.
Seorang pejabat senior Amerika Serikat, yang tidak mau disebutkan namanya, mengatakan pada hari Sabtu, bahwa pihak berwenang sedang melihat kemungkinan bahwa tersangka percobaan peledakan pesawat asal Nigeria mempunyai kaitan dengan Al Qaidah di Yaman.
Namun, Menteri Keamanan Amerika Janet Napolitano mengatakan tidak ada bukti awal bahwa pelaku percobaan peledakan pesawat asal Nigeria adalah bagian dari plot yang lebih luas. Pernyataan dari Al Qaidah dilansir setelah Napolitano mengatakan Washington sedang menyelidiki apakah Al-Qaidah terlibat dalam upaya peledakan pesawat sipil pada Hari Natal.
"Kami tidak akan membiarkan wanita muslim dan anak-anak darahnya tumpah tanpa balas dendam," papar Al-Qaidah di Al Jazirah. Kelompok ini mengatakan, lima pesawat tempur Amerika telah melakukan serangan pada 17 Desember. Sekitar 30 militan al-Qaidah tewas dan 17 ditangkap dalam penggerebekan, kata pejabat Yaman.
Amerika Serikat dan Arab Saudi ketakutan Al Qaidah akan mengeksploitasi ketidakstabilan di Yaman ke tahap serangan ke kerajaan, sebagai dunia pengekspor minyak terbesar.
Selain memerangi militan Al-Qaidah, di Yaman sebagai negara Arab termiskin, juga berperang melawan pemberontak Syiah di Yaman utara dan sentimen separatis di selatan.
REUTERS| NUR HARYANTO