TEMPO Interaktif, Jakarta - Angkatan bersenjata dan polisi Filipina tengah mengejar lebih dari 3.000 ornag-orang bersenjata yang loyal terhadap klan Ampatuan di Provinsi Maguindanao. Pemerintah memberlakukan darurat militer di kawasan ini.
Orang-orang bersenjata tersebut dididuga pelaku pembantaian terhadap 57 orang, termasuk wartawan pekan lalu.
Seorang sumber menyatakan bahwa telah terjadi kontak tembak antara pasukan keamanan dengan sekelompok orang bersenjata pada subuh buta. Namun penyebabnya sejauh ini tak diketahui.
"Mereka melakukan kontak tembak dengan orang-orang berseragam," katanya kepada AFP.
Kepala Direktur Polisi Nasional, Jenderal Jesus Verzosa mengatakan pertempuran terjadi pada Senin subuh di Kotamadya Datu Unsay.
Ahad keamarin, pemerintah mengaku telah menguasai daerah Shariff Aguak, Ibu Kota Provinsi Manguidanao. Saat ini, pasukan keamanan melakukan patroli kota dengan senjata berat dan menjaga gedung-gedung pemerintah.
Kendati telah dikuasai penuh oleh pasukan pemerintah, namun penduduk setempat masih merasa ketakutan terhadap klan Ampatuan.
BBC | CHOIRUL