TEMPO Interaktif, Teheran -Iran mengaku tak berniat membangun 10 fasilitas nuklir barunya, jika saja pihak pengawas nuklir Perserikatan Bangsa-Bangsa dan Agen Energi Atom Internasional atau IAEA tidak memberi teguran keras.
Menurut Wakil Presiden Iran, Ali Akbar Salehi, PBB tak perlu menegur aktifitas nuklir negaranya. Dia juga mengancam, dalam waktu dekat akan menanggapi tegas resolusi IAEA, yang memerintahkan Iran menghentikan pembangunan fasilitas pengayaan uranium.
"Padahal kita tidak punya rencana membangun fasilitas seperti di Natanz. Tapi tampaknya pihak Barat enggan memahami maksud damai kita itu," ungkap Salehi, Senin (30/11).
Menurut Salehi, yang juga Kepala Program Nuklir Iran, mengatakan resolusi IAEA yang didukung enam negara besar di dunia itu tidak banyak memberi pilihan bagi Iran, selain memberi tanggapan tegas. Pada Minggu (29/11), Iran menggelar pertemuan kabinet yang dipimpin langsung Presiden
Mahmoud Ahmadinejad, yang pada intinya menghasilkan kesepakatan dibangunnya 10 fasilitas pengayaan nuklir. Sepuluh fasilitas baru itu diprediksi kuat akan meningkatkan tensi antara Iran dan Barat. Kabinet memerintahkan Organisasi Energi Atom Iran membangun sepuluh fasilitas nuklir di dua lokasi.
Lima lokasi tengah dalam proses, dan lima lokasi lainnya saat ini telah dibangun konstruksinya. Amerika Serikat khawatir pembangunan fasilitas baru itu akan menambah kemampuan Iran memproduksi senjata nuklir, sehingga meminta Iran segera menghentikannya.
AP/ANGIOLA HARRY