TEMPO Interaktif, Jakarta - Harian terkemuka inggris The Times mengadakan survei atas 515 responden soal pendapat mereka tentang pembebasan mantan perwira intelijen Libya Abdelbaset Ali Mohmet al-Megrahi, 57, yang dipenjara di Skotlandia karena membom pesawat Pan Am di atas daerah Lockerbie di Skotlandia tahun 1988.
Empat puluh lima persen mencurigai pelepasan Megrahi berkaitan dengan kepentingan minyak Inggris di Libya.
Sekitar 61 persen menentang pelepasan itu, dan 27 persen setuju.
Megrahi dibebaskan 20 Agustus lalu dengan alasan yang diungkapkan kepada media untuk memberi kesempatan pada Megrahi yang sekarat akibat kanker prostat untuk berada di tengah keluarganya di masa-masa akhir hidupnya.
Pada bulan Juli 2007 Menteri Pertahanan Australia Brendan Nelson pernah berkata keikutsertaan Australia dalam perang Irak berhubungan dengan kepentingan minyak di Irak.
AGENCE FRANCE PRESSE | BBC | RONALD