TEMPO.CO, Jakarta - Militer Israel mengatakan bahwa mereka telah menangkap seorang mata-mata Suriah yang bekerja untuk Iran dalam beberapa bulan terakhir. Israel mengklaim telah menggagalkan serangan yang direncanakan oleh jaringan teror Iran.
Militer menyebut anggota jaringan teror Iran tersebut sebagai Ali Soleiman al-Assi, seorang warga negara Suriah yang tinggal di wilayah desa Saida di selatan. "Aktivitasnya termasuk mengumpulkan informasi intelijen tentang pasukan IDF (militer Israel) di daerah perbatasan untuk aktivitas teror jaringan di masa mendatang," kata IDF dalam sebuah pernyataan, Minggu, 4 November 2024.
Al-Assi, menurut IDF, bekerja untuk Iran dalam beberapa bulan terakhir. IDF menambahkan bahwa warga negara Suriah itu ditahan dan dipindahkan untuk diinterogasi di Israel.
"Operasi tersebut mencegah serangan di masa mendatang dan menyebabkan terungkapnya metode operasional jaringan teror Iran yang berlokasi di dekat Dataran Tinggi Golan (yang diduduki),” kata IDF.
Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, pemantau perang yang berpusat di Inggris, sebelumnya melaporkan bahwa Israel telah menangkap seorang pria Suriah pada tanggal 19 Juli. “Pasukan Israel menahan seorang warga negara yang bekerja sebagai sopir untuk mengangkut susu ke ibu kota Damaskus,” kata pemantau perang pada bulan Juli.
Warga Suriah itu ditahan di desa al-Razatiya, di provinsi selatan yang berbatasan dengan Dataran Tinggi Golan yang dianeksasi oleh Israel. “Pasukan militer Israel yang terdiri dari tiga mobil dan satu kendaraan lapis baja melintasi perbatasan, memasuki desa dan membawa pria itu ke Dataran Tinggi Golan yang diduduki,” kata observatorium tersebut.
Sejak akhir September Israel telah terlibat dalam perang skala penuh melawan Hizbullah yang didukung Iran di Lebanon. Hizbullah mulai melancarkan serangan lintas perbatasan tahun lalu, dengan mengatakan pihaknya bertindak untuk mendukung militan Palestina Hamas.
Kelompok-kelompok yang bersekutu dengan Iran di Yaman, Irak, dan Suriah juga telah terlibat dalam pertempuran. Iran dan Israel sendiri telah saling menyerang.
AL ARABIYA
Pilihan editor: Ajudan Netanyahu Terseret Skandal Kebocoran Dokumen Rahasia di Gaza