Mengapa Korea Utara membantu Rusia?
Putin mengatakan bahwa perjanjian yang ditandatanganinya dengan Kim Jong Un selama kunjungan ke Pyongyang pada bulan Juni mencakup klausul bantuan timbal balik bagi masing-masing pihak untuk membantu pihak lain dalam menangkis agresi dari luar.
Para analis mengatakan Korea Utara dapat memperoleh manfaat dari penyediaan senjata dan pasukan dengan mendapatkan pengalaman dan wawasan dari operasi di medan perang.
Pyongyang, yang terkena sanksi berat karena program senjata nuklirnya, juga tampaknya mendapatkan impor besar minyak dan produk lainnya dari Rusia, menurut badan-badan intelijen asing dan citra satelit komersial yang diperiksa oleh para analis.
Sebuah laporan dari sebuah lembaga think tank yang berafiliasi dengan NIS Korea Selatan memperkirakan bahwa Korea Utara yang kekurangan uang tunai memperoleh sekitar $540 juta tahun lalu dari penjualan senjata ke Rusia.
Apa reaksinya?
Pekan lalu, Korea Selatan mengatakan bahwa pihaknya telah memprotes pengerahan tersebut kepada duta besar Rusia, dan mengirimkan delegasi senior untuk memberikan penjelasan kepada NATO pada Senin.
Seoul juga mengatakan bahwa pihaknya sedang mempertimbangkan tindakan balasan bertahap, termasuk kemungkinan perubahan pada sikapnya yang menentang penyediaan senjata secara langsung ke Ukraina.
Pejabat tinggi kepresidenan Ukraina mengatakan pada hari Senin bahwa sanksi tidak akan menjadi respon yang cukup untuk penyebaran dan menyerukan "senjata dan rencana yang jelas untuk mencegah keterlibatan Korea Utara yang diperluas".
Jerman dan Austria memanggil utusan tertinggi Korea Utara di negara mereka pada hari Rabu untuk menyampaikan keprihatinan mereka.
Para pemimpin Inggris dan Finlandia mengatakan bahwa penggunaan pasukan Korea Utara oleh Rusia merupakan tanda keputusasaan.
Kementerian Luar Negeri Cina mengatakan pada hari Kamis bahwa pihaknya tidak mengetahui adanya pasukan Korea Utara di Rusia dan berharap "semua pihak akan mendorong de-eskalasi situasi dan berkomitmen pada solusi politik" di Ukraina.