Para Pekerja Pemilu
Pada 25 Oktober, Trump mengancam sejumlah orang dengan tingkat penuntutan yang belum pernah terjadi sebelumnya karena berpotensi melakukan kecurangan pada 5 November.
"Harap berhati-hati bahwa paparan hukum ini meluas ke Pengacara, Operator Politik, Donatur, Pemilih Ilegal, & Pejabat Pemilu yang Korup," Trump memposting di Truth Social.
"Mereka yang terlibat dalam perilaku tidak bermoral akan dicari, ditangkap, dan diadili pada tingkat yang, sayangnya, belum pernah terjadi sebelumnya di Negara kita," tambahnya.
Trump dan sekutu-sekutunya meletakkan dasar untuk melawan potensi kekalahan pada bulan November dengan memicu keraguan tentang legitimasi pemilu. Trump menggambarkan Demokrat curang, menyebut surat suara yang dikirim melalui pos rusak, dan mendesak para pendukungnya untuk memberikan suara dalam jumlah besar untuk membuat pemilu "terlalu besar untuk dicurangi."
Pengunjuk Rasa Pro-Palestina
Menyusul unjuk rasa pro-Palestina di kampus-kampus di seluruh AS tahun ini, Trump mengatakan kepada Fox News pada bulan Juli bahwa siapa pun yang menodai bendera Amerika harus dihukum penjara satu tahun.
"Sekarang, orang-orang akan berkata: 'Oh, itu tidak konstitusional'. Mereka adalah orang-orang bodoh yang mengatakan hal itu," kata Trump, seraya menambahkan bahwa ia ingin bekerja sama dengan Kongres untuk mengizinkan hukuman penjara.
Trump juga mengatakan bahwa ia akan melarang pemukiman kembali pengungsi dari daerah-daerah yang "penuh dengan teror" seperti Gaza dan menangkap "preman-preman pro-Hamas" yang melakukan vandalisme, sebuah referensi yang jelas untuk para mahasiswa yang melakukan protes.