Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Apa Negara di ASEAN yang Tidak Pernah Dijajah? Ini Informasinya

Reporter

Editor

Laili Ira

image-gnews
Pendayung Thailand mengambil bagian dalam latihan prosesi tongkang kerajaan Raja Thailand Maha Vajiralongkorn untuk menandai ulang tahunnya yang ke-72, di sepanjang Sungai Chao Phraya di Bangkok, Thailand, 22 Oktober 2024. REUTERS/Athit Perawongmetha
Pendayung Thailand mengambil bagian dalam latihan prosesi tongkang kerajaan Raja Thailand Maha Vajiralongkorn untuk menandai ulang tahunnya yang ke-72, di sepanjang Sungai Chao Phraya di Bangkok, Thailand, 22 Oktober 2024. REUTERS/Athit Perawongmetha
Iklan

TEMPO.CO, JakartaThailand adalah satu-satunya negara di ASEAN yang tidak pernah dijajah oleh bangsa asing. Fakta ini membuat Thailand unik di antara negara-negara Asia Tenggara lainnya, termasuk Indonesia yang pernah mengalami penjajahan oleh kekuatan kolonial seperti Inggris, Prancis, Belanda, dan Spanyol. 

Salah satu alasan Thailand tidak pernah dijajah adalah karena kecerdasan diplomasi para rajanya. Tapi selain itu, masih ada banyak faktor lain yang membuat Thailand tidak dijajah. 

Alasan Thailand Tidak Pernah Dijajah

Thailand merupakan satu-satunya negara di Asia Selatan dan Asia Tenggara yang terhindar dari penjajahan selama abad ke-19. 

Melansir School Tube, berikut penjelasan kenapa Thailand bisa mempertahankan kedaulatannya dan menghindari penjajahan saat negara tetangganya jatuh ke tangan bangsa asing. 

1. Diplomasi Cerdas Raja-Raja Thailand

Salah satu faktor utama yang membuat Thailand berhasil menghindari penjajahan adalah kecerdasan diplomasi para rajanya, terutama Raja Mongkut (Rama IV) dan Raja Chulalongkorn (Rama V). 

Kedua raja ini sangat menyadari ancaman dari negara-negara Barat dan memutuskan untuk beradaptasi dengan situasi tersebut. 

Mereka memperkenalkan reformasi internal yang bertujuan untuk memodernisasi negara, baik dalam hal militer, ekonomi, maupun sistem pendidikan, yang membuat Thailand terlihat sebagai negara yang "modern" di mata kekuatan kolonial.

Selain itu, salah satu strategi yang diterapkan adalah dengan menggunakan sistem politik Mandala. 

Sistem ini tampak seperti penghormatan kepada penguasa Eropa, seolah-olah mengakui kekuasaan mereka, namun pada kenyataannya, Raja Chulalongkorn tetap berhasil menjaga kedaulatan Thailand.

2. Letak yang Strategis 

Thailand terletak di jantung Asia Tenggara Posisi geografis Thailand yang berada di antara wilayah jajahan Inggris dan Prancis juga memberikan keuntungan strategis. 

Kedua kekuatan kolonial ini sebenarnya memiliki kepentingan yang bertentangan di wilayah Asia Tenggara. Inggris lebih fokus pada Burma dan Malaya, sementara Prancis berusaha menguasai Indochina. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Thailand berhasil memainkan peran sebagai negara penyangga (buffer state) antara kedua kekuatan ini melalui serangkaian perjanjian. 

Keberhasilan diplomasi ini bisa dilihat dari Perjanjian Anglo-Siam pada tahun 1909, di mana Inggris mengakui kedaulatan Thailand di sebagian besar wilayahnya, dengan imbalan pengakuan atas pengaruh Inggris di Malaya. 

3. Kekuatan Militer

Kekuatan militer Thailand berperan sebagai penghalang bagi calon penjajah yang enggan menghadapi perlawanan yang kuat. 

Meskipun tentara Siam tidak semodern pasukan Eropa, mereka tetap mampu melindungi negara dari serangan kolonial. Dibandingkan negara-negara tetangganya, Thailand memiliki kekuatan militer yang relatif lebih unggul.

4. Peran Sistem Tributari

Walaupun Thailand tidak pernah menjadi koloni, negara ini tetap menjalankan hubungan upeti dengan Cina selama berabad-abad. Dalam sistem ini, Thailand memberikan upeti kepada kaisar Cina sebagai bentuk pengakuan kekuasaan Cina.

Di sisi lain, sebagai imbalannya, Thailand mendapatkan perlindungan dan pengakuan diplomatik. Sistem yang tampak seperti penyerahan diri ini justru memungkinkan Thailand untuk mempertahankan kemerdekaannya dan menghindari konflik langsung dengan Cina.

5. Kesatuan Internal  

Persatuan masyarakat Thailand juga menjadi faktor penting dalam upayanya melawan dominasi asing. Di bawah kepemimpinan monarki yang kuat, rakyat Siam bersatu menolak penjajahan. 

Keseragaman budaya dan agama memperkuat identitas nasional, membuat penjajah sulit untuk memecah belah dan menaklukkan negara tersebut.

Pilihan Editor: Ajak Warganya Liburan di Dalam Negeri, Thailand Siapkan Subsidi Pariwisata sampai 50 Persen

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Sugiono dan Thailand Sepakati Penguatan Hubungan Bilateral dan Regional

6 jam lalu

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Sugiono, saat tiba di kediaman Prabowo Subianto di jalan Kartanegara Nomor 4, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin, 14 Oktober 2024. Pada kesempatan tersebut Prabowo mengundang puluhan pejabat dan kalangan profesional yang akan menjadi menteri di kabinetnya mendatang. TEMPO/Eka Yudha Saputra.
Sugiono dan Thailand Sepakati Penguatan Hubungan Bilateral dan Regional

Sugiono dan Menlu Maris sepakat pentingnya peningkatan kerja sama regional dan global, termasuk melalui ASEAN, PBB, BRICS, dan forum-forum lain.


Ajak Warganya Liburan di Dalam Negeri, Thailand Siapkan Subsidi Pariwisata sampai 50 Persen

1 hari lalu

Wisatawan mengunjungi Grand Palace, salah satu tempat wisata utama karena Thailand mengharapkan kedatangan wisatawan Tiongkok setelah Tiongkok membuka kembali perbatasannya di tengah pandemi virus corona (COVID-19), di Bangkok, Thailand, 7 Januari 2023. REUTERS/Athit Perawongmetha
Ajak Warganya Liburan di Dalam Negeri, Thailand Siapkan Subsidi Pariwisata sampai 50 Persen

Program subsidi pariwisata domestik di Thailand sebelumnya menciptakan dampak ekonomi sekitar 58,6 miliar baht atau sekitar Rp2,7 triliun.


Negara-negara ASEAN Perlu Mempercepat Peralihan ke Energi Terbarukan

1 hari lalu

Foto udara pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Jawa 9 dan 10 di kawasan Suralaya, Cilegon, Banten, Rabu, 31 Juli 2024. Progres pembangunan konstruksi Ultra Super Critical atau PLTU Jawa 9 dan 10 tersebut telah mencapai lebih dari 80 persen dan ditargetkan rampung pada tahun 2025. ANTARA FOTO/Galih Pradipta
Negara-negara ASEAN Perlu Mempercepat Peralihan ke Energi Terbarukan

Pertumbuhan listrik ASEAN yang mencapai 3,6 persen pada tahun lalu masih bergantung pada energi fosil. Perlu percepatan transisi energi terbarukan.


3 Negara di Asia yang Tidak Punya Hari Kemerdekaan

2 hari lalu

Gang bendera di markas besar PBB Eropa terlihat selama Dewan Hak Asasi Manusia di Jenewa, Swiss, 11 September 2023. REUTERS/Denis Balibouse
3 Negara di Asia yang Tidak Punya Hari Kemerdekaan

Negara-negara ini tidak punya hari kemerdekaan karena tidak pernah mengalami penjajahan


Profil Simon Johnson, Peneliti MIT Penerima Nobel Ekonomi 2024

6 hari lalu

Simon Johnson. Foto : Oxford
Profil Simon Johnson, Peneliti MIT Penerima Nobel Ekonomi 2024

Mengenal Simon Johnson, salah satu dari tiga orang peneliti penerima Hadiah Nobel Ekonomi 2024.


Profil Daron Acemoglu, Peraih Hadiah Nobel Ekonomi 2024 dari Turki

6 hari lalu

Daron Acemoglu. REUTERS
Profil Daron Acemoglu, Peraih Hadiah Nobel Ekonomi 2024 dari Turki

Mengenal Daron Acemoglu, peneliti MIT penerima Hadiah Nobel Ekonomi 2024 yang menemukan korelasi kolonialisme dan kemakmuran negara.


Uni Eropa dan ASEAN Sepakati Kerja Sama Manajemen Bencana

7 hari lalu

Komisioner Eropa untuk Manajemen Krisis Janez Lenari (kiri) dan Executive Director of the AHA Centre Lee Yam Ming (kanan) menandatangani kesepakatan manajemen krisis antara Uni Eropa dan ASEAN di kantor Sekretariat ASEAN, Jakarta Selatan, Kamis 17 Oktober 2024. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
Uni Eropa dan ASEAN Sepakati Kerja Sama Manajemen Bencana

Uni Eropa dan ASEAN menandatangani perjanjian kerja sama tentang manajemen bencana.


ASEAN Soroti Pentingnya Sentralitas dalam Urusan Regional dan Global

7 hari lalu

Sekretatis Jenderal ASEAN Kao Kim Hourn menggelar pertemuan di kantor Sekretariat ASEAN, Jakarta Selatan pada Selasa, 15 Oktober 2024. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
ASEAN Soroti Pentingnya Sentralitas dalam Urusan Regional dan Global

ASEAN sepakat mengadopsi deklarasi tentang pengembangan rencana strategis untuk melaksanakan Visi Komunitas ASEAN 2045


Dokumen Akhir KTT Asia Timur Belum Diadopsi, Rusia Sebut Gara-gara Amerika Serikat

7 hari lalu

Duta Besar Rusia untuk ASEAN Evgeny Zagaynov (kiri) dan Duta Besar Rusia untuk Indonesia Sergei Tolchenov (kanan) saat konferensi pers di Jakarta Selatan, Selasa, 20 Agustus 2024. TEMPO/Nabiila Azzahra A.
Dokumen Akhir KTT Asia Timur Belum Diadopsi, Rusia Sebut Gara-gara Amerika Serikat

Alasan dokumen pernyataan akhir KTT Asia Timur belum dapat diadopsi adalah karena Rusia menyebut ada upaya memasukkan geopolitik ke dokumen itu


Isu Myanmar Jadi Fokus KTT ASEAN di Laos

8 hari lalu

Sekjen ASEAN Kao Kim Hourn menyampaikan pidato pada pembukaan Pertemuan Gubernur dan Wali Kota se-ASEAN (MGMAC & AMF) 2023 di Jakarta, Selasa 1 Agustus 2023. MGMAC dan AMF yang dihadiri lebih dari 500 peserta meliputi gubernur dan wali kota negara ASEAN tersebut guna menyalurkan aspirasi pemerintah kota dan daerah untuk mendukung perwujudan misi komunitas ASEAN 2025. ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso
Isu Myanmar Jadi Fokus KTT ASEAN di Laos

Para pemimpin negara ASEAN menaruh perhatian terhadap konflik di Myanmar.