Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

BRICS Mengutuk Sanksi Bermuatan Politik dan Tanpa Dasar Hukum

Reporter

image-gnews
Ilustrasi: Rio Ari Seno
Ilustrasi: Rio Ari Seno
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Negara-negara anggota BRICS menentang dan mengutuk praktik penjatuhan sanksi yang bermuatan politik dan tidak berdasarkan hukum yang bisa merusak perkembangan negara lain. Penolakan ini tertuang dalam sebuah deklarasi bersama di KTT BRICS di Kazan, Rusia pada Rabu, 23 Oktober 2024, setelah dilakukan rapat oleh para pemimpin anggota BRICS. 

"Kami sangat khawatir soal gangguan yang ditimbulkan oleh kebijakan-kebijakan yang tidak berdasarkan hukum seperti penjatuhan sanksi secara ilegal pada ekonomi dunia, perdagangan internasional dan pencapaian SDGs," demikian bunyi pernyataan bersama BRICS. 

Pernyataan bersama itu menyoroti kebijakan seperti ketidakkonsistenan aturan WTO, merusak Piagam PBB dan membahayakan sistem perdagangan multilateral. Penjatuhan sanksi-sanksi telah berdampak negatif pada pertumbuhan ekonomi, energi, kesehatan dan ketahanan pangan yang memperburuk kemiskinan. Deklarasi BRICS tersebut menggarisbawahi langkah-langkah koersif unilateral, inter-alia dalam bentuk sanksi ekonomi dan secondary sanksi yang bertolak belakang dengan hukum internasional hingga berdampak pada HAM, termasuk hak untuk berkembang. Untuk itu, BRICS menyerukan agar sanksi dihapuskan. 

Seluruh anggota BRICS saling memperdalam hubungan ekonomi dan memperkuat kerja sama kendati dihujani sanksi-sanksi internasional terhadap Rusia dan ancaman secondary sanksi. Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya telah memberlakukan sejumlah sanksi terhadap Moskow, membekukan aset-aset senilai USD300 miliar milik Rusia serta menjatuhkan sanksi pada individu dan perusahaan, termasuk bidang energi, metal, pertambangan dan sektor keuangan. 

Moskow berulang kali mengutuk sanksi yang dijatuhkan karena itu tindakan ilegal. Sanksi negara-negara Barat itu dibalas Rusia dengan larangan masuk Rusia pada pejabat negara-negara Barat. Sementara itu, politikus dan diplomat tingkat tinggi negara-negara Barat sebenarnya menyadari sanksi yang dijatuhi pada Rusia tidak efektif dan ruang lingkup sanksi sudah menyempit. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

KTT BRICS ke-16 di Kazan, Rusia, dihadiri perwakilan 32 negara, 24 di antaranya diwakili oleh kepala negara, sementara delapan lainnya mengirim pejabat tinggi. Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres juga dilaporkan menerima undangan Rusia menghadiri konferensi tersebut.

Sumber: RT.com

Pilihan editor: Menlu Sugiono Diutus Prabowo ke KTT BRICS, Bawa Agenda Ini

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


KTT BRICS ke-16 Digelar di Rusia, Apa itu BRICS dan Tujuannya?

1 jam lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin terlihat sebelum bertemu dengan Dilma Rousseff, Ketua Bank Pembangunan Baru dan mantan presiden Brasil, di sela-sela KTT BRICS di Kazan, Rusia, 22 Oktober 2024. (Alexander Nemenov/Pool via REUTERS)
KTT BRICS ke-16 Digelar di Rusia, Apa itu BRICS dan Tujuannya?

Pertemuan kelompok ekonomi (BRICS) ini digelar tiap tahun untuk membahas agenda-agenda global, khususnya yang berkaitan dengan ekonomi dan keuangan.


Sugiono dan Thailand Sepakati Penguatan Hubungan Bilateral dan Regional

1 jam lalu

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Sugiono, saat tiba di kediaman Prabowo Subianto di jalan Kartanegara Nomor 4, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin, 14 Oktober 2024. Pada kesempatan tersebut Prabowo mengundang puluhan pejabat dan kalangan profesional yang akan menjadi menteri di kabinetnya mendatang. TEMPO/Eka Yudha Saputra.
Sugiono dan Thailand Sepakati Penguatan Hubungan Bilateral dan Regional

Sugiono dan Menlu Maris sepakat pentingnya peningkatan kerja sama regional dan global, termasuk melalui ASEAN, PBB, BRICS, dan forum-forum lain.


Terkini: Perusahaan Tekstil Legendaris Sritex Akhirnya Dinyatakan Pailit, Profil Eks CEO Investree Adrian Gunadi yang Diburu OJK

7 jam lalu

Suasana pabrik tekstil PT Sritex. Sritex.co.id
Terkini: Perusahaan Tekstil Legendaris Sritex Akhirnya Dinyatakan Pailit, Profil Eks CEO Investree Adrian Gunadi yang Diburu OJK

Pengadilan Niaga Kota Semarang memutus pailit PT Sri Rejeki Isman Tbk. atau Sritex. Pengadilan memutus pailit setelah mengabulkan permohonan kreditur


AS Mengaku Punya Bukti Korea Utara Kirim 3.000 Tentara Bela Rusia di Ukraina

9 jam lalu

Tentara Rakyat Korea melakukan latihan penembakan artileri di Korea Utara, 7 Maret 2024 dalam gambar yang dirilis pada 8 Maret 2024. Latihan artileri yang dilakukan Korea Utara bertujuan untuk meningkatkan kesiapan tempur dan kemampuan perang. KCNA via REUTERS
AS Mengaku Punya Bukti Korea Utara Kirim 3.000 Tentara Bela Rusia di Ukraina

Tentara Korea Utara disebut ikut perang melawan Ukraina. Mereka direkrut oleh Rusia.


IMF Ramal Pertumbuhan Ekonomi Stagnan 5,1 Persen di Era Prabowo, Airlangga: Pemerintah Sudah Punya Jurus

9 jam lalu

Pekerja mengawasi proses bongkar muat peti kemas di PT Terminal Peti Kemas (TPS), Surabaya, Jawa Timur, Selasa, 8 Oktober 2024. Badan Pusat Statistik setempat mencatat nilai ekspor Jawa Timur pada Agustus 2024 mencapai USD 2,33 miliar atau turun 3,36 persen dibanding ekspor Juli 2024 sebesar USD 2,41 miliar. ANTARA/Rizal Hanafi
IMF Ramal Pertumbuhan Ekonomi Stagnan 5,1 Persen di Era Prabowo, Airlangga: Pemerintah Sudah Punya Jurus

IMF memprediksi ekonomi RI hingga 2029 hanya tumbuh di kisaran 5 persen. Airlangga Hartarto mengatakan pemerintah era Prabowo sudah punya jurus untuk kemndorong peningkatan pertumbuhan ekonomi.


Sugiono Tegaskan Komitmen Indonesia Dukung Palestina

11 jam lalu

Para delegasi menghadiri sesi pleno saat Presiden Rusia Vladimir Putin menyampaikan pidatonya secara virtual pada KTT BRICS 2023 di Sandton Convention Center di Johannesburg, Afrika Selatan pada 23 Agustus 2023. GIANLUIGI GUERCIA/Pool via REUTERS
Sugiono Tegaskan Komitmen Indonesia Dukung Palestina

Sugiono menegaskan kembali komitmen kuat Indonesia terhadap perjuangan rakyat Palestina untuk mencapai kemerdekaan.


Sugiono Bertemu Menteri Ekonomi Malaysia Bahas Isu Bilateral dan Regional

12 jam lalu

Menteri Luar Negeri (Menlu) Sugiono saat ditemui di Gedung Pancasila, Kompleks Kementerian Luar Negeri, Jakarta Pusat pada Senin, 21 Oktober 2024. Tempo/Savero Aristia Wienanto
Sugiono Bertemu Menteri Ekonomi Malaysia Bahas Isu Bilateral dan Regional

Sugiono melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Ekonomi Malaysia Mohd Rafizi Bin Ramli membahas isu-isu bilateral dan regional.


Harapan Vladimir Putin di KTT BRICS

1 hari lalu

Vladimir Putin merupakan Presiden Rusia periode 2012 sampai saat ini. Putin pernah menikah dengan Lyudmila Shkrebneva, seorang mantan pramugari pada tahun 1983 lalu bercerai pada 2013. Sejak perceraian itu, Putin tidak pernah menikah lagi sehingga membuat posisi ibu negara di Rusia kosong. Namun, Putin dikabarkan punya kekasih yang lebih muda bernama Alina Kabaeva, seorang mantan atlet gimnastik Rusia. Hubungan keduanya sangat tertutup dan tidak terikat pernikahan. REUTERS
Harapan Vladimir Putin di KTT BRICS

KTT BRICS tahun ini bertujuan menawarkan sebuah visi baru global multilateralisme


Kim Jong Un Lagi-lagi Periksa Pangkalan Rudal dan Senjata Balistik

1 hari lalu

Kim Jong Un Lagi-lagi Periksa Pangkalan Rudal dan Senjata Balistik

Kim Jong Un memeriksa pangkalan rudal setelah ramai soal tentara Korea Utara yang membantu Rusia di perang Ukraina.


Persahabatan Xi Jinping dan Putin di Tengah-tengah Hegemoni Amerika Serikat

1 hari lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Cina  Xi Jinping menghadiri upacara minum teh di taman Zhongnanhai Beijing, Cina 16 Mei 2024. Xi Jinping dan Vladimir Putin menjanjikan
Persahabatan Xi Jinping dan Putin di Tengah-tengah Hegemoni Amerika Serikat

Xi Jinping dan Putin menjalin sebuah "persahabatan tanpa batas" di tengah-tengah pengaruh AS di dunia.