TEMPO.CO, Jakarta - Juru Bicara Hizbullah, Mohammad Afif, dari pinggiran selatan Beirut, menyatakan bahwa Perlawanan Islam di Lebanon bertanggung jawab atas operasi yang menargetkan kediaman Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, di Kaisarea.
Dalam sebuah konferensi pers pada Selasa, Afif berbicara kepada Netanyahu, memperingatkan, "Mata para pejuang Perlawanan mengawasi dan telinga mereka mendengarkan. Jika kami tidak mencapai Anda saat ini, kami memiliki hari-hari, malam-malam, dan medan perang di antara kita."
Afif menegaskan bahwa Perlawanan Islam di Lebanon, bersama dengan sistem kontrol dan koordinasinya, berada dalam "kondisi yang sangat baik", dan menambahkan bahwa "jalur dukungan militer dan logistik Hizbullah telah kembali ke kondisi semula."
Dia juga berbicara kepada para pemimpin pendudukan Israel, dengan mengatakan, "Besi dibalas besi, darah dibalas darah, dan api dibalas api," mengacu pada aksi balas-membalas oleh Hizbullah.
Menurut pejabat Hizbullah, tingkat operasi harian yang dilakukan oleh Perlawanan terus meningkat, mencatat rata-rata sekitar 25 operasi per hari.
Afif bersumpah bahwa pengeboman wilayah utara dan tengah yang diduduki Israel akan terus berlanjut dengan intensitas yang meningkat baik dari segi kualitas maupun kuantitas dari waktu ke waktu.
Abu Ubaidah Puji Serangan Drone Hizbullah
Juru bicara militer Brigade al Qassam, sayap militer gerakan Hamas, Abu Ubaidah, pada hari Selasa memuji operasi tingkat tinggi yang dilakukan oleh Perlawanan Islam di Lebanon - Hizbullah yang menargetkan kediaman Perdana Menteri pendudukan Israel, Benjamin Netanyahu.
Abu Ubaidah menunjukkan bahwa operasi ini mengirimkan pesan kepada para pemimpin entitas pendudukan Israel yang menyatakan bahwa kesyahidan para pemimpin Perlawanan tidak melemahkan gerakan apa pun, melainkan meningkatkan momentum dan tekadnya untuk memberikan rasa sakit lebih lanjut pada pendudukan.
Juru bicara al Qassam juga menekankan bahwa operasi Hizbullah menyampaikan kepada para pemimpin rezim pendudukan Israel bahwa mereka "tidak akan luput dari pembalasan yang sah dari kekuatan umat yang bebas dan melawan, bahkan jika mereka berhasil menghindari keadilan internasional yang ditutup matanya."
Sebelumnya pada Selasa, Petugas Hubungan Media Hizbullah, Mohammad Afif, mengklaim dari Pinggiran Selatan Beirut bahwa Perlawanan Islam di Lebanon bertanggung jawab atas operasi yang menargetkan kediaman Netanyahu di Kaisarea pada 19 Oktober.