Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Israel Bersiap-siap Lancarkan Invasi Darat untuk Hancurkan Hizbullah, Bagaimana Skenarionya?

Editor

Ida Rosdalina

image-gnews
Personel keamanan berjaga di lokasi serangan Israel, di tengah permusuhan  antara Hizbullah dan Israel, di Kola, Beirut tengah, Lebanon 30 September 2024. Pemimpin Hizbullah Sayyed Hassan Nasrallah tewas dalam serangan udara dahsyat Israel di Beirut. REUTERS/Louisa Gouliamaki
Personel keamanan berjaga di lokasi serangan Israel, di tengah permusuhan antara Hizbullah dan Israel, di Kola, Beirut tengah, Lebanon 30 September 2024. Pemimpin Hizbullah Sayyed Hassan Nasrallah tewas dalam serangan udara dahsyat Israel di Beirut. REUTERS/Louisa Gouliamaki
Iklan

Namun Hizbullah juga telah belajar, dan telah menambah kekuatannya. Pada tahun 2006, ada sekitar 5.000 pejuang di selatan. Jumlah itu kini telah berkembang menjadi sekitar 20.000 hingga 30.000, dengan ribuan lainnya sebagai cadangan. Unit pasukan khusus mereka, Pasukan Radwan, memiliki 3.000 tentara yang dilatih secara khusus untuk beroperasi di selatan dan mengetahuinya seperti punggung tangan mereka.

Kedua belah pihak menggunakan teknologi, yaitu pesawat tanpa awak pengintai, untuk melacak lawan. Hizbullah memiliki gudang senjata antitank yang besar dan canggih seperti rudal Kornet, yang telah terbukti efektif melawan tank-tank Merkava Israel.

Setiap zona penyangga berarti Israel harus menempatkan pasukan di zona penyangga, dalam posisi yang dibentengi, bersama dengan patroli, pengawasan, dan kekuatan udara yang agresif. Pasukan darat mana pun akan menjadi target konstan untuk bom pinggir jalan, penembak jitu, penyergapan, dan serangan roket. Akan ada aliran kantong-kantong mayat yang kembali ke Israel selama pasukan Israel masih ada.

Bahkan jika skenario itu terjadi, tetap saja tidak akan menghentikan roket, rudal, dan pesawat tak berawak Hizbullah untuk diluncurkan ke Israel. Para perencana militer Israel dapat meningkatkan kedalaman zona penyangga. Namun, Hizbullah memiliki persenjataan yang cukup besar untuk menembakkan rudal dari mana saja di Lebanon dan masih bisa mencapai target jauh di dalam Israel.

Semakin besar ukuran wilayah yang direbut, semakin banyak orang Lebanon yang akan jatuh ke dalam pendudukan Israel.

Karena serangan roket akan terus berlanjut dari bagian Lebanon yang masih belum dikuasai Israel, zona penyangga yang terus meluas akan memiliki batas praktis pada tahap tertentu atau mereka akan dipaksa ke posisi yang tidak mungkin, yaitu mengambil alih seluruh negara atau mundur.

Ada bahaya nyata dari "mission creep", di mana sebuah tujuan sederhana - dalam hal ini, menciptakan zona penyangga - terdengar mudah untuk dilakukan namun mustahil untuk dicapai. Hal ini akan menyeret militer Israel ke dalam rawa jangka panjang yang tidak mampu ditanggung oleh keuangannya, sebuah bencana yang menunggu untuk terjadi.

Pada titik manakah Israel menyadari bahwa mungkin tidak ada solusi militer untuk mengatasi kebuntuan ini dan bahwa negosiasi di Gaza adalah jawabannya?

Pilihan Editor: Situasi Semakin Memanas, Lebanon Siap Kerahkan Pasukan ke Perbatasan dengan Israel

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Houthi: Pengeboman Israel di Hodeidah adalah 'Serangan Gagal'

34 menit lalu

Asap mengepul setelah serangan rudal dari Yaman di Israel tengah, 15 September 2024. REUTERS/Ronen Zvulun
Houthi: Pengeboman Israel di Hodeidah adalah 'Serangan Gagal'

Israel melakukan serangan udara terhadap sebuah pembangkit listrik di Yaman kemarin setelah serangan rudal Houthi ke negaranya.


Netanyahu Ancam Iran: Tak Ada Tempat di Timur Tengah yang Tak Bisa Dijangkau Israel

1 jam lalu

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berpidato di pertemuan gabungan Kongres di AS.  Capitol di Washington, AS, 24 Juli 2024. REUTERS/Craig Hudson
Netanyahu Ancam Iran: Tak Ada Tempat di Timur Tengah yang Tak Bisa Dijangkau Israel

Setelah menyerang Lebanon, Yaman, dan Suriah, Netanyahu kini mengancam Iran.


Inggris Serukan Israel dan Hizbullah Menahan Diri

5 jam lalu

Gedung yang hancur akibat  serangan udara Israel yang menewaskan pemimpin Hizbullah Lebanon Sayyed Hassan Nasrallah di pinggiran selatan Beirut, Lebanon, 29 September 2024. REUTERS/Ali Alloush
Inggris Serukan Israel dan Hizbullah Menahan Diri

Serangan terakhir Israel menewaskan Ketua Hizbullah Hassan Nasrallah dan beberapa komandan Hizbullah lainnya. Inggris minta seluruh pihak tahan diri


Siapa Naim Qassem, Petinggi Hizbullah yang Berpidato setelah Kematian Hassan Nasrallah?

5 jam lalu

Wakil pemimpin Hizbullah Lebanon, Sheikh Naim Qassem, berbicara selama unjuk rasa yang mendukung warga Palestina di Gaza, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina, Hamas, di Beirut, Lebanon, 13 Oktober 2023. REUTERS/Zohra Bensemra
Siapa Naim Qassem, Petinggi Hizbullah yang Berpidato setelah Kematian Hassan Nasrallah?

Wakil Sekretaris Jenderal Hizbullah, Naim Qassem, bersumpah gerakan perlawanan ini akan terus memerangi Israel.


Situasi Semakin Memanas, Lebanon Siap Kerahkan Pasukan ke Perbatasan dengan Israel

6 jam lalu

Perdana Menteri Lebanon yang ditunjuk, Najib Mikati, berbicara setelah bertemu dengan Presiden Libanon Michel Aoun, di istana kepresidenan di Baabda, Lebanon, 16 Agustus 2021. [Dalati Nohra/Handout via REUTERS]
Situasi Semakin Memanas, Lebanon Siap Kerahkan Pasukan ke Perbatasan dengan Israel

"Kami berjanji untuk segera menerapkan gencatan senjata dengan Israel," kata Perdana Menteri Lebanon sementara Najib Mikati


Demi Israel, Amerika Serikat Tingkatkan Kekuatan Militer di Timur Tengah

6 jam lalu

Gedung yang hancur akibat  serangan udara Israel yang menewaskan pemimpin Hizbullah Lebanon Sayyed Hassan Nasrallah di pinggiran selatan Beirut, Lebanon, 29 September 2024. REUTERS/Ali Alloush
Demi Israel, Amerika Serikat Tingkatkan Kekuatan Militer di Timur Tengah

Amerika Serikat mengumumkan meningkatkan kehadiran militernya di Timur Tengah menyusul pembunuhan pemimpin Hizbullah Lebanon Hassan Nasrallah


Kronologi Tewasnya Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah: Israel Pakai Bom Seberat 2 Ribu Pon

7 jam lalu

Pemimpin Hizbullah Lebanon Sayyed Hassan Nasrallah. REUTERS/Khalil Hassan
Kronologi Tewasnya Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah: Israel Pakai Bom Seberat 2 Ribu Pon

Israel menggunakan bom seberat 2 ribu pon untuk menyerang pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah.


Wakil Pemimpin Hizbullah: Kami Siap Invasi Darat ke Israel!

7 jam lalu

Wakil pemimpin Hizbullah Lebanon, Sheikh Naim Qassem. (Reuters)
Wakil Pemimpin Hizbullah: Kami Siap Invasi Darat ke Israel!

Wakil Sekretaris Jenderal Hizbullah Naim Qassem bersumpah akan melanjutkan perjuangan melawan Israel pasca-pembunuhan Hassan Nasrallah


UNHCR: 100.000 Ribu Warga Menyelamatkan Diri dari Lebanon ke Suriah

8 jam lalu

Petugas keamanan  berjaga di lokasi serangan Israel, di tengah permusuhan antara Hizbullah dan Israel, di Kola, pusat kota Beirut, Lebanon, 30 September 2024. REUTERS/Louisa Gouliamaki
UNHCR: 100.000 Ribu Warga Menyelamatkan Diri dari Lebanon ke Suriah

UNHCR melaporkan sekitar 100.000 warga negara Suriah dan Lebanon melarikan diri dari Lebanon ke Suriah di tengah serangan Israel


Israel Bunuh Komandan Hamas dan Tiga Pemimpin Palestina Lain di Lebanon

8 jam lalu

Personel keamanan berjaga di lokasi serangan Israel, di tengah permusuhan  antara Hizbullah dan Israel, di Kola, Beirut tengah, Lebanon 30 September 2024. Pemimpin Hizbullah Sayyed Hassan Nasrallah tewas dalam serangan udara dahsyat Israel di Beirut. REUTERS/Louisa Gouliamaki
Israel Bunuh Komandan Hamas dan Tiga Pemimpin Palestina Lain di Lebanon

Pembunuhan tersebut adalah yang terbaru dalam gelombang serangan intensif Israel selama dua minggu terhadap sasaran-sasaran pro-Palestina di Lebanon