TEMPO.CO, Jakarta - CEO Telegram Pavel Durov ditangkap di Prancis pada Sabtu pekan lalu. Ia ditangkap bersama seorang perempuan bernama Juli Vavilova. Keterlibatan wanita itu, yang oleh banyak orang di internet disebut sebagai 'misterius', telah membuat banyak orang berspekulasi apakah video dan unggahan media sosialnya yang menyebabkan penangkapan Pavel Durov.
Prancis menahan pendiri Telegram kelahiran Rusia, Pavel Durov untuk pemeriksaan hari kedua pada hari Senin. Dia akan dijerat sejumlah tuduhan mulai dari pornografi anak hingga transaksi narkoba. Namun Durov menegaskan bahwa dia tidak menyembunyikan apa pun. Ia dituduh gagal menghentikan berbagai jenis kriminalitas di platformnya.
Durov telah tiba di Paris dari Baku, Azerbaijan, dan berencana untuk makan malam di ibu kota Prancis, kata seorang sumber yang dekat dengan kasus tersebut. Ia ditemani oleh seorang pengawal dan asisten pribadi yang selalu mendampinginya, kata sumber tersebut.
Ada spekulasi bahwa Juli Vavilova, seorang pemain kripto berusia 24 tahun dan bintang media sosial, yang tinggal di Dubai, memainkan peran kunci dalam penangkapan tersebut. Vavilova terlihat bersama Pavel Durov beberapa kali menjelang penangkapannya. Keduanya telah melakukan perjalanan ke Kazakhstan, Kyrgyzstan, dan Azerbaijan sebelum melakukan perjalanan ke Prancis dan ditangkap oleh pihak penegak hukum setelah terbang ke bandara Le Bourget di luar Paris.
Para netizen telah menunjukkan bahwa Juli Vavilova berbagi foto-foto perjalanan mereka di Instagram miliknya. Muncul spekulasi bahwa foto-foto itu bisa saja mengarahkan pihak berwenang dan berakhir dengan penangkapan mereka.
Seorang sumber yang dekat dengan kasus tersebut mengungkapkan keterkejutannya bahwa Pavel Durov telah terbang ke Prancis dengan adanya surat perintah penangkapan terhadapnya. "Mungkin dia merasa tidak dihukum," kata orang tersebut.
Baptiste Robert, CEO Predicta Lab, sebuah situs web yang mengklaim memerangi misinformasi daring, memposting ulang video yang dibagikan oleh akun Open-Source Intelligence (OSINT) Amir Intel. Video itu memperlihatkan Juli Vavilova berterima kasih kepada teman-temannya yang membantunya melewati sanksi Rusia dengan menerima pembayaran dalam mata uang kripto.
Vavilova mengunggah foto-foto dari lokasi yang sama sebelum Durov ditangkap. Durov juga mengunggah foto-foto dirinya yang sedang mengendarai mobil balap dan berlatih menembak. Beberapa jam kemudian Vavilova mengunggah video-video dari lokasi yang sama dan melakukan aktivitas yang sama di akun Instagram miliknya.
"Ketika Rusia dikenai sanksi, teman-teman pintar saya, saya sangat senang karena saya memiliki teman-teman pintar di sekitar saya yang mendidik saya tentang kripto, yang memberi saya kesempatan, dan hal-hal lainnya. Dia hanya memberi tahu saya, di hari yang sama, kirim semua kripto, untuk mempercayai dompet tersebut," katanya kepada para pengikutnya dalam siaran langsung.
NEWS18.C0M
Pilihan editor: Hujan Deras Tak Biasa di Sudan Tewaskan Lebih dari 130 Orang