Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Serangan Drone di Perbatasan Myanmar Menargetkan Etnis Rohingya

Reporter

image-gnews
Seorang pemberontak, tentara Kemerdekaan Kachin berdiri di garda terdepan di luar Laiza, markas kelompok bersenjata di negara bagian Kachin utara, Myanmar, 20 Maret 2018. Sementara dunia terfokus pada serangan terhadap umat Muslim Rohingya, di  Myanmar juga terdapat konflik dengan militer Myanmar yakni pemberontak Kachin yang kebanyakan beragama Kristen. (AP Photo/Esther Htusan)
Seorang pemberontak, tentara Kemerdekaan Kachin berdiri di garda terdepan di luar Laiza, markas kelompok bersenjata di negara bagian Kachin utara, Myanmar, 20 Maret 2018. Sementara dunia terfokus pada serangan terhadap umat Muslim Rohingya, di Myanmar juga terdapat konflik dengan militer Myanmar yakni pemberontak Kachin yang kebanyakan beragama Kristen. (AP Photo/Esther Htusan)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah drone menyerang etnis Rohingya Myanmar yang sedang berusaha melarikan diri. Serangan itu menewaskan puluhan orang, termasuk anak-anak. Saksi mata menggambarkan orang-orang yang selamat dalam serangan itu berjalan diantara tumpukan mayat untuk mengidentifikasi korban tewas dan menyelamatkan sanak-saudara mereka. 

Empat saksi mata, sejumlah aktivis dan seorang diplomat menggambarkan serangan drone itu terjadi pada Senin, 5 Agustus 2024, yang menewaskan satu keluarga etnis Rohingya yang sedang menunggu untuk melintasi perbatasan Myanmar-Bangladesh. Seorang ibu hamil dan balita usia 2 tahun menjadi korban tewas dalam serangan yang disebut sebagai salah satu serangan mematikan pada warga sipil di negara bagian Rakhine, Myanmar, dalam beberapa pekan terakhir. Di wilayah itu, sedang terjadi pertempuran antara tentara Myanmar dan sejumlah kelompok pemberontak. 

Tiga saksi mata mengatakan pada Reuters, Jumat, 10 Agustus 2024, militer Arakan bertanggung jawab atas serangan drone tersebut. Namun tuduhan itu dibantah kelompok bersenjata tersebut. Kelompok Arakan dan militer Myanmar saling menyalahkan atas serangan tersebut. Reuters belum bisa memverifikasi berapa banyak orang yang tewas dalam serangan tersebut atau secara independen harus bertanggung jawab atas hilangnya korban jiwa dalam serangan itu. 

Sejumlah rekaman video yang beredar di media sosial memperlihatkan potongan tubuh manusia terletak di tanah berlumpur dengan koper dan tas-tas mereka berhamburan di dekat mereka. Tiga korban selamat menyatakan ada lebih dari 200 orang tewas. Sedangkan saksi mata lainnya menyatakan mereka melihat setidaknya 70 jenazah digotong. 

Reuters memverifikasi lokasi video kejadian diambil memperlihatkan terjadi diluar bibir pantai Kota Maungdaw, Myanmar. Namun Reuters belum bisa memverifikasi secara independen kapan tanggal pengambilan video kejadian ini. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Mohammed Eleyas, 35 tahun, saksi mata, mengatakan istrinya yang sedang hamil dan putrinya, 2 tahun, luka-luka dalam serangan ini, namun tak lama kemudian istri dan anaknya tersebut meninggal. Saat kejadian serangan drone, Eleyas berdiri bersama keluarganya di bibir pantai

Sumber: Reuters

Pilihan editor: Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Cabut Larangan Penjualan Senjata ke Arab Saudi

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Selamatkan WNI yang Disekap, KBRI Yangon Berkoordinasi dengan Otoritas Myanmar

8 jam lalu

WNI korban TPPO di Myanmar akan dipulangkan ke Indonesia melalui Bangkok, Thailand, pada Senin (26/6/2023). (ANTARA/HO-Kemlu RI)
Selamatkan WNI yang Disekap, KBRI Yangon Berkoordinasi dengan Otoritas Myanmar

Kemlu memonitor beredarnya dua video yang diduga para WNI yang mengaku disekap dan disiksa di Myanmar.


Junta Myanmar Umumkan Sensus Nasional sebagai Jalan Menuju Pemilu

6 hari lalu

Seorang personel militer berjaga, ketika 200 personel militer Myanmar mundur ke jembatan ke Thailand pada hari Kamis setelah serangan selama berhari-hari oleh perlawanan anti-junta, yang menyatakan mereka telah memenangkan kendali atas kota perbatasan Myawaddy yang penting, yang terbaru dalam sebuah serangkaian kemenangan pemberontak, dekat perbatasan Thailand-Myanmar di Mae Sot, provinsi Tak, Thailand, 11 April 2024. REUTERS/Soe Zeya Tun
Junta Myanmar Umumkan Sensus Nasional sebagai Jalan Menuju Pemilu

Sensus nasional ini bagian dari pemilu yang dijanjikan junta Myanmar dilakukan pada tahun depan.


Korban TPPO yang Disekap di Myanmar Sebut Ada Sandera Negara Lain yang Sudah Dibebaskan

11 hari lalu

Suhendri Ardiansyah, 27 tahun, diduga menjadi korban TPPO di Myanmar. Keluarganya dimintai uang tebusan Rp 500 juta. Foto: Istimewa
Korban TPPO yang Disekap di Myanmar Sebut Ada Sandera Negara Lain yang Sudah Dibebaskan

Dalam rekaman tersebut Hendri mengklaim ada sandera lain di Myanmar yang telah dijemput oleh perwakilan dari negaranya masing-masing.


Waswas Terdampak Konflik Myanmar, Cina akan Patroli Bersenjata di Perbatasan

13 hari lalu

Kapal perang penghancur Kunming memiliki panjang 157 meter, mampu mengangkut 7,500 ton, dengan sebuah helipad untuk membawa helikopter. Sebagai respon keberadaan kapal perang Cina, TNI AL mengerahkan lima kapalnya, dibantu oleh patroli udara untuk mengamankan situasi di Laut Natuna Utara. Wikipedia
Waswas Terdampak Konflik Myanmar, Cina akan Patroli Bersenjata di Perbatasan

Cina mengerahkan unit-unit tentara dan patroli gabungan di dekat perbatasan dengan Myanmar yang sedang dilanda konflik.


Kemenlu akan Berkoordinasi dengan KBRI Myanmar dan Bangkok untuk Mengembalikan 11 Korban Online Scam ke Indonesia

13 hari lalu

Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia Kementerian Luar Negeri Judha Nugraha (ketiga dari kiri) dan Sekretaris Jenderal Serikat Buruh Migran Indonesia Juwarih (kanan) mendengar penjelasan dua keluarga korban online scam. Keduanya bercerita 11 orang direkrut melalui media sosial, di Kemenlu, Jalan Pejambon, Jakarta Pusat, Senin, 26 Agustus 2024. TEMPO/Ihsan Reliubun
Kemenlu akan Berkoordinasi dengan KBRI Myanmar dan Bangkok untuk Mengembalikan 11 Korban Online Scam ke Indonesia

Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Judha Nugraha mengatakan akan menindaklanjuti laporan dari Serikat Buruh Migran Indonesia.


Kemenlu Sebut TPPO dengan Modus Kerja di Luar Negeri Sasar Gen Z

13 hari lalu

Yohana, sepupu korban WNI dugaan TPPO di Myanmar. (TEMPO/Muhammad Iqbal)
Kemenlu Sebut TPPO dengan Modus Kerja di Luar Negeri Sasar Gen Z

Kemenlu menyatakan pelaku TPPO dengan modus kerja di luar negeri sasar Gen Z.


11 Korban Online Scam Dijanjikan Kerja di Thailand dengan Gaji Rp 15 Juta hingga Rp 20 Juta, Ujungnya Jadi Scammer di Myanmar

13 hari lalu

Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri RI Judha Nugraha. Sumber: dokumen Kementerian Luar Negeri
11 Korban Online Scam Dijanjikan Kerja di Thailand dengan Gaji Rp 15 Juta hingga Rp 20 Juta, Ujungnya Jadi Scammer di Myanmar

Sebanyak 11 korban online scam berasal dari Indonesia dijanjikan uang sebesar Rp 15-20 juta untuk menjadi pekerja di Bangkok, Thailand.


Keluarga Minta Kemenlu Selamatkan 11 Korban Online Scam di Myawaddy Myanmar

13 hari lalu

Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia (WNI) Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Judha Nugraha, juru bicara Kemlu Lalu Muhammad Iqbal dan Kepala Biro Dukungan Strategis Pimpinan Kemlu Rolliansyah Soemirat saat konferensi pers di Jakarta Pusat pada Rabu, 29 Mei 2024. TEMPO/Nabiila Azzahra A.
Keluarga Minta Kemenlu Selamatkan 11 Korban Online Scam di Myawaddy Myanmar

Keluarga korban penipuan berbasis daring atau online scam melaporkan kasus penipuan kepada Kementerian Luar Negeri (Kemenlu).


Tanah Longsor di Phuket Thailand Tewaskan 13 Orang, Termasuk 2 Warga Rusia

13 hari lalu

Seorang turis berdiri di samping traktor yang membersihkan area setelah tiga belas orang, termasuk pasangan asal Rusia, tewas dalam tanah longsor di pulau resor Thailand, Phuket, Thailand, 25 Agustus 2024. REUTERS/Sinthana Kosolpradi
Tanah Longsor di Phuket Thailand Tewaskan 13 Orang, Termasuk 2 Warga Rusia

Selain warga Rusia, sembilan korban tewas akibat tanah longsor adalah pekerja migran asal Myanmar dan dua lainnya warga Thailand


Hari Peringatan Genosida, 2 Ribu Pengungsi Rohingya Baru Datang ke Bangladesh

13 hari lalu

Orang-orang melarikan diri dengan barang-barang mereka saat kebakaran di kamp pengungsi Cox's Bazar berlanjut, Bangladesh 5 Maret 2023 dalam gambar diam yang diperoleh REUTERS dari sebuah video.  Mohammed salim Khan/melalui REUTERS
Hari Peringatan Genosida, 2 Ribu Pengungsi Rohingya Baru Datang ke Bangladesh

Hari Genosida Rohingya diperingati tiap 25 Agustus sejak 2017, ketika ratusan ribu pengungsi Rohingya menyeberangi perbatasan ke Bangladesh