TEMPO.CO, Jakarta - Tim independen yang mendapat mandat dari PBB pada Selasa, 9 Juli 2024, mengungkap ditemukan beberapa kasus gizi buruk pada anak-anak di Jalur Gaza. Temuan ini mengindikasikan kelaparan telah menyebar ke seluruh Jalur Gaza.
Otoritas kesehatan Gaza mengatakan setidaknya 33 anak-anak di Gaza meninggal karena gizi buruk, sebagian besar berada di wilayah utara, yang sampai berita ini diturunkan masih menjadi medan pertempuran militer Israel. Sejak awal Mei 2024, perang Gaza telah menyebar sampai ke selatan hingga berdampak pada arus pengiriman bantuan kemanusiaan ke dalam Jalur Gaza karena banyak larangan oleh Israel.
Dalam pernyataan pada Selasa, 9 Juli 2024, 11 ahli bidang HAM menyebut ada tiga kematian pada anak-anak usia 13 tahun, 9 tahun dan 6 bulan akibat gizi buruk di wilayah selatan Khan Younis dan Deir al-Balah terhitung sejak akhir Mei 2024.
“Dengan kematian pada anak-anak ini akibat kelaparan, maka tak diragukan lagi kelaparan telah menyebar dari utara Gaza hingga ke tengah dan selatan Gaza,” demikian keterangan para ahli tersebut.
Pernyataan itu ditandatangani oleh 11 ahli HAM PBB, termasuk Special Rapporteur HAM untuk mendapatkan makanan bernama Michael Fakhri. Dia mengutuk Israel yang dengan sengaja menjadikan kelaparan untuk melawan warga Palestina. Duta Besar Israel untuk PBB menyatakan dalam keterangan tertulis yang disampaikan tim ahli itu, misinformasi.
“Israel terus meningkatkan koordinasi dan bantuan dalam mendistibusikan bantuan kemanusiaan ke seluruh Jalur Gaza. Belum lama ini, kami menghubungkan listrik ke pabrik deselinasi air di Gaza,” kata Duta Besar Israel, mengklaim.
Di sebuah rumah sakit di Khan Younis pada Senin, 9 Juli 2024, Ghaneyma Joma mengatakan betapa dia sangat waswas anaknya anak meninggal karena kelaparan. “Sangat meresahkan melihat anak saya sekarat akibat gizi buruk karena saya tidak bisa memberikannya makanan apapun gara-gara perang. Dia pernah keracunan karena minum air yang tidak bersih,” ujarnya.
Lebih dari 495 ribu orang di Gaza menghadapi kelaparan akut atau bencana. Jumlah itu lebih dari satu perlima dari total populasi Gaza. Angka itu turun 1.1 juta dibanding proyeksi sebelumnya oleh Integrated Food Security Phase Classification (IPC).
Sumber: Reuters
Pilihan editor: AS Sebut Kebijakan Iran Tak Berubah di Bawah Presiden Baru
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini