Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Houthi Beberkan Senjata Baru Canggihnya yang Bikin Keder Barat, dari Drone Laut hingga Rudal Balistik Hipersonik

image-gnews
Rudal dan pesawat tak berawak terlihat dipajang di sebuah pameran di lokasi tak dikenal di Yaman dalam foto selebaran tak bertanggal yang dirilis oleh Kantor Media Houthi [File: Reuters]
Rudal dan pesawat tak berawak terlihat dipajang di sebuah pameran di lokasi tak dikenal di Yaman dalam foto selebaran tak bertanggal yang dirilis oleh Kantor Media Houthi [File: Reuters]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kelompok bersenjata Houthi di Yaman mengumumkan bahwa mereka telah menggunakan tiga jenis senjata baru yang sangat canggih dan mematikan selama serangan mereka di Laut Merah dan sekitarnya. Mereka menyatakan bahwa pencapaian dengan senjata ini telah terbukti efektif di lapangan dalam menghadapi teknologi militer mutakhir Barat.

Almasirah menyatakan bahwa senjata canggih itu adalah rudal "Palestina", drone laut Tufan 1, dan rudal balistik hipersonik Hatem-2. Media Houthi itu mengurai kecanggihan ketiganya pada Sabtu, 6 Juli 2024.

Senjata-senjata ini memulai aksinya dalam pertempuran untuk mendukung warga Palestina di Gaza dalam menghadapi invasi Israel. “Houthi bertekad untuk mengembangkan persenjataan militernya sesuai dengan kebutuhan pertempuran melawan 'tiga kejahatan' global, yaitu Amerika Serikat, Inggris, dan Israel, yang bertujuan untuk mengatasi dan mengalahkan sistem Barat yang tersebar di wilayah Arab,” tulis Almasirah.

Seberapa canggih senjata yang telah menenggelamkan kapal kargo dan diklaim Houthi telah merusak kapal induk Amerika Serikat USS Dwight D. Eisenhower hingga ditarik dari Laut Merah? Berikut ini rincian kekuatan senjata itu.


1. Rudal Palestina

Pada tanggal 5 Juli 2024, Hothi memamerkan rekaman peluncuran rudal balistik “Palestina” buatannya. Ini terjadi dua hari setelah Houthi mengumumkan bahwa rudalnya telah menghantam basis militer Israel di wilayah Umm al-Rashrash, yang yang disebut juga Eilat, sebuah kota pelabuhan yang terletak di pesisir Teluk Aqaba di Laut Merah.

Serangan Houthi kali ini dan berbagai serangan sebelumnya telah membuat pelabuhan Eilat nyaris bangkrut karena tak ada lagi aktivitas perdagangan dan pelayaran. Pelabuhan ini penting bagi Israel karena memungkinkan kapal-kapal Negeri Yahudi mencapai Laut Merah dan terus ke Samudera Hindia tanpa perlu melewati Terusan Suez. “Pelabuhan itu sudah delapan bulan tidak beroperasi karena ada serangan, sehingga tidak ada pemasukan,” kata CEO Pelabuhan Eilat, Gideon Golber, kepada Al Mayadeen.

Rudal “Palestina” adalah peluru kendali berbahan bakar padat dengan hulu ledak yang dicat seperti keffiyeh atau syal kotak-kotak khas Palestina. Rudal berbahan bakar padat dapat dipasang dan ditembakkan lebih cepat dibandingkan rudal berbahan bakar cair.

Associated Press mencatat bahwa rudal Palestina ini mirip dengan rudal Fattah yang dikembangkan oleh Garda Revolusi Iran yang mampu meluncur 15 kali kecepatan suara dan menjangkau hingga 1.400 kilometer. Kantor berita Amerika Serikat itu meragukan rudal Palestina diproduksi sendiri oleh Houthi, mengingat kelompok itu belum pernah diketahui mampu membuat rudal dan sistem kendalinya yang canggih di dalam negeri Yaman.

Sayid Abdulmalik Badruldin Al-Houthi alias Abu Jibril, pemimpin Houthi, menyatakan bahwa rudal “Palestina” itu dirancang khusus untuk memenuhi persyaratan eskalasi, baik dalam jangkauan maupun teknologi, untuk mengatasi lapisan pertahanan musuh, yang melibatkan negara-negara Arab bersama pasukan Amerika dan Eropa di sepanjang jarak antara Yaman dan Palestina.

2. Drone Laut Tufan 1

Drone laut Tufan 1, yang kadang ditulis Toofan 1, adalah kapal tak berawak yang membawa hulu ledak seberat 150 kilogram, yang dapat menyebabkan kerusakan parah pada sasaran. Dalam video yang disiarkan Houthi, drone ini berbentuk seperti kapal bermotor berpenumpang satu orang.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Houthi mengklaim bahwa drone ini mereka buat sendiri dan dapat ngebut dengan kecepatan hingga sekitar 65 kilometer per jam. Ukurannya yang kecil membuatnya mampu melakukan banyak manuver.

Houthi dilaporkan sering memakai drone laut untuk menyerang kapal kargo dan tanker yang melintasi Laut Merah dan sekitarnya. Pada 30 Juni 2024, badan keamanan maritim Inggris atau UKMTO melaporkan 12 kapal cepat dan perahu kecil kayak tak berawak telah mengepung kapal kargo curah Summer Lady di Laut Merah meskipun tidak sampai terjadi insiden. Tidak jelas apakah perahu kecil yang dimaksud itu adalah Tufan 1.

Dalam beberapa kasus, kapal yang diserang drone Houthi bisa sampai tenggelam. Komando Pusat Amerika Serikat (US Centcom) melaporkan telah menghancurkan tiga kapal tak berawak (USV) milik Houthi di Laut Merah pada hari yang sama.

3. Rudal Balistik Hipersonik Hatem-2

Pada akhir Juni 2024, Houthi menggunakan rudal balistik hipersonik untuk menembak kapal kontainer MSC Sarah V di perairan Yaman. Kapal kontainer berbendera Liberia itu dioperasikan oleh MSC Mediterranean Shipping, perusahaan pengapalan Swiss. Kapal itu ditembak dari jarak 1.400 kilometer.

Menurut Almasirah, rudal canggih berbahan bakar padat itu memiliki beberapa generasi dengan daya jangkau berbeda dan diproduksi oleh Otoritas Manufaktur Militer Yaman, yang dikuasai Houthi. Mereka juga menyebut bahwa versi pertama rudal ini, Hatem-1, telah dipamerkan dalam parade militer akbar memperingati sepuluh tahun Revolusi Yaman pada 21 September 2014.

Boaz Shapira, peneliti Alma Research and Education Center, lembaga penelitian Israel, menilai bahwa Hatem-2 adalah varian dari Kheibar Shekan, rudal balistik jarak menengah Iran yang pernah dipamerkan di Teheran pada 2022. Kheibar Shekan, yang panjangnya 11,4 meter, mampu meluncur sejauh 1.400 kilometer dan melakukan manuver.

“Serupa dengan kasus rudal 'Palestina' dan sistem senjata lainnya, Houthi mencoba untuk menggambarkan diri mereka seolah-olah mereka memproduksi sistem senjata baru dan canggih secara mandiri, padahal kenyataannya mereka menggunakan persenjataan Iran yang terkenal,” tulis Shapira.

Iran berkali-kali telah membantah tuduhan bahwa negeri itu telah memberikan bantuan finansial dan senjata ke kelompok Houthi di Yaman. Pada pertengahan Juni 2024, kantor berita Iran IRNA mengutip keterangan Misi Tetap Iran untuk PBB di New York yang membantah tuduhan bahwa Iran telah membantu Houthi dalam operasi anti-Israel di laut lepas.

Pilihan editor:

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Calon Pengganti Hassan Nasrallah Hizbullah Hilang Kontak Sejak Jumat

1 jam lalu

Hashem Safieddine. Wikipedia
Calon Pengganti Hassan Nasrallah Hizbullah Hilang Kontak Sejak Jumat

Media Israel menyebut calon pengganti Hassan Nasrallah sebagai pemimpin Hizbullah, Hashem Safieddine telah terbunuh.


Top 3 Dunia: Netanyahu Berlindung dari Serangan Rudal, Komandan Hamas Dibunuh

2 jam lalu

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berpidato di hadapan Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa ke-79 di markas besar PBB di New York, AS, 27 September 2024. REUTERS/Eduardo Munoz
Top 3 Dunia: Netanyahu Berlindung dari Serangan Rudal, Komandan Hamas Dibunuh

Top 3 dunia adalah Netanyahu yang berlindung dari serangan rudal, Yahya Sinwar masih misterius hingga komandan Hamas dibunuh Israel.


Kamala Harris Temui Pemimpin Arab-Amerika yang Murka AS Dukung Israel

11 jam lalu

Kamala Harris saat mengikuti debat calon presiden Amerika Serikat pada 10 September 2024. REUTERS
Kamala Harris Temui Pemimpin Arab-Amerika yang Murka AS Dukung Israel

Kamala Harris menggalang dukungan dari Muslim Arab-Amerika yang marah atas dukungan AS terhadap Israel.


Komandan Hamas dan Keluarga Tewas Dibom Israel di Tripoli

13 jam lalu

Warga Palestina memeriksa lokasi serangan Israel terhadap rumah-rumah, di tengah konflik Israel-Hamas, di Khan Younis, Jalur Gaza Selatan, 2 Oktober 2024. REUTERS/Hatem Khaled
Komandan Hamas dan Keluarga Tewas Dibom Israel di Tripoli

Serangan Israel di Lebanon kembali menewaskan komandan Hamas dan keluarganya.


Dua Tentara Israel Lagi-lagi Tewas Dihantam Drone dari Irak

15 jam lalu

Seorang tentara Israel berdiri di pintu masuk terowongan menuju Mesir di tengah konflik antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza, di wilayah Koridor Philadelphia di Gaza selatan, 13 September 2024. Militer Israel menunjukkan kepada wartawan sebuah terowongan lebar yang cukup besar untuk dilalui truk, yang mengarah ke Mesir tetapi diblokir dari sisi Mesir. REUTERS/Amir Cohen
Dua Tentara Israel Lagi-lagi Tewas Dihantam Drone dari Irak

Tentara israel kembali tumbang saat dihantam serangan dari Irak. Sebelumnya 8 tentara Israel tewas melawan Hizbullah.


62 Tahun Lalu Peluncuran Debut Single The Beatles Lagu Love Me Do, Begini Liriknya

16 jam lalu

Manajer The Beatles, Brian Epstein (kiri depan) mengamati suasana konser The Beatles di di Shea Stadium, New York, pada tahun 1965. Omega Auctions/telegraph.co.uk
62 Tahun Lalu Peluncuran Debut Single The Beatles Lagu Love Me Do, Begini Liriknya

Love Me Do adalah single perdana band rock Inggris The Beatles, 62 tahun lalu. Berikut liriknya.


Pilot Israel yang Tewaskan Hassan Nasrallah Takut Dituntut Kejahatan Perang

18 jam lalu

Sebuah pesawat tempur F-35 Israel terlihat di langit perbatasan Israel dengan Lebanon, di Israel utara, 9 Oktober 2023. REUTERS/Ammar Awad/File Foto
Pilot Israel yang Tewaskan Hassan Nasrallah Takut Dituntut Kejahatan Perang

Israel telah menyerang Lebanon yang menewaskan pimpinan Hizbullah Hassan Nasrallah. Pilot Israel yang menyerang Nasrallah kini ketakutan.


Donald Trump: Israel Harus Serang Situs Nuklir Iran!

19 jam lalu

Donald Trump,  bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy di Trump Tower di New York City, 27 September 2024. Shannon Stapleton/Reuters
Donald Trump: Israel Harus Serang Situs Nuklir Iran!

Donald Trump membuat pernyataan kontroversial terkait rencana Israel menyerang fasilitas nuklir Iran.


Dubes AS: Kami Siap Bekerja Sama dengan Pemerintahan Prabowo

21 jam lalu

Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia Kamala Shirin Lakhdhir saat wawancara dengan Tempo di Jakarta, Jumat, 20 September 2024. TEMPO/Tony Hartawan
Dubes AS: Kami Siap Bekerja Sama dengan Pemerintahan Prabowo

Dubes AS untuk Indonesia Kamala Shirin Lakhdir buka suara soal hubungan Amerika dengan Prabowo Subianto.


Militer Israel Bunuh Komandan Perang Sayap Bersenjata Hamas

22 jam lalu

Para pelayat menyalati jenazah seorang warga Palestina yang terbunuh dalam serangan Israel, di tengah konflik Israel-Hamas, di Rumah Sakit Nasser di Khan Younis, di Jalur Gaza selatan, 10 September 2024. REUTERS/Mohammed Salem/File Photo
Militer Israel Bunuh Komandan Perang Sayap Bersenjata Hamas

Militer Israel mengklaim telah membunuh salah satu komandan Brigade Al Qassam yang merupakan sayap bersenjata Hamas.