TEMPO.CO, Jakarta - Presiden AS Joe Biden kembali menyebut debatnya melawan lawannya dari Partai Republik Donald Trump sebagai "episode buruk". Namun ia tetap tegas dalam sebuah wawancara dengan ABC News pada Jumat, 5 Juli 2024, bahwa ia adalah kandidat yang akan mengalahkan Trump dalam pemilu November.
"Tidak ada indikasi kondisi serius apa pun. Saya kelelahan. Saya tidak mendengarkan naluri saya dalam hal persiapan dan – dan malam yang buruk," Biden, 81 tahun, mengatakan kepada pembawa acara ABC News George Stephanopoulos dalam rekaman wawancara di Madison. Wisconsin.
"Saya baru saja mengalami malam yang buruk. Saya tidak tahu kenapa," tambah Biden dengan suara serak, sesekali tersandung kata-katanya.
Stephanopoulos berulang-ulang bertanya apakah dia bersikap realistis dalam keyakinannya bahwa dia bisa mengalahkan Trump, mengingat jarak perolehan suara dalam jajak pendapat antara keduanya makin lebar.
“Saya rasa tidak ada orang yang lebih memenuhi syarat,” kata Biden kepada Stephanopoulos dalam wawancara tersebut. Jajak pendapat tersebut, katanya, tidak akurat.
Baca juga:
Ketika ditanya apakah ia akan mengundurkan diri jika rekan-rekannya dari Partai Demokrat di Kongres mengatakan ia merugikan peluang mereka untuk terpilih kembali pada November, Biden berkata: "Jika Tuhan Yang Mahakuasa muncul dan memberi tahu saya hal itu, saya mungkin akan melakukannya."
Wawancara berdurasi 22 menit tersebut, yang menurut Stephanopoulos tidak dipotong atau diedit, diawasi dengan ketat oleh Partai Demokrat. Mereka khawatir akan kemampuan presiden untuk menjabat selama empat tahun lagi, atau mengalahkan Trump, 78, dalam pemilu AS, setelah penampilan debatnya yang goyah pada 27 Juni.
Seorang staf senior Partai Demokrat di Dewan Perwakilan Rakyat, yang menolak disebutkan namanya, mengatakan kepada Reuters setelah menonton klip pendek yang ditayangkan sebelum wawancara: "Saya tidak melihat bagaimana dia (Biden) bertahan selama seminggu sebagai calon."