Dukungan Membabi-buta AS untuk Israel
ICC mengakui “Negara Palestina” pada 2015, dan Khan mengatakan kantornya memiliki yurisdiksi atas dugaan kejahatan yang dilakukan sejak 7 Oktober oleh warga Palestina di Israel dan oleh siapa pun di Jalur Gaza. Baik AS maupun Inggris tidak mengakui negara Palestina, sehingga mereka mempermasalahkan yurisdiksi pengadilan atas wilayah tersebut.
Meskipun Washington dan London berpendapat bahwa pengadilan tidak memiliki yurisdiksi dalam situasi ini, mereka berbicara dengan Israel untuk membantu jaksa Khan mengatur kunjungan tersebut, kata empat sumber yang dekat dengan pemerintahan mereka kepada Reuters.
Sumber-sumber tersebut mengatakan bahwa mereka mengetahui bahwa Khan mungkin akan meminta surat perintah penangkapan terhadap Netanyahu dan pejabat tinggi Israel lainnya.
Setidaknya sejak Maret, Khan atau anggota timnya telah memberi tahu pemerintah AS, Inggris, Rusia, Prancis, dan Cina tentang kemungkinan mengajukan tuntutan terhadap para pemimpin Israel dan Hamas.
Sebuah sumber diplomatik di sebuah negara Barat mengatakan, tanpa memberikan rincian lebih lanjut, ada upaya diplomatik yang tersembunyi untuk mencoba meyakinkan ICC agar tidak mengambil jalan tersebut.
“Kami bekerja keras untuk membangun hubungan yang tidak mengejutkan,” kata salah satu sumber AS, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya karena sensitifnya kasus ini.
Blinken pada 21 Mei menyebut keputusan Khan “sangat salah arah,” dan mengatakan bahwa keputusan tersebut tidak sejalan dengan proses yang diharapkannya dan akan mempersulit prospek kesepakatan pembebasan sandera atau gencatan senjata. Dia mengatakan kepada komite alokasi dana di Senat bahwa dia akan bekerja sama dengan Partai Republik untuk menjatuhkan sanksi terhadap pejabat ICC.
Pada hari yang sama, menlu Inggris David Cameron mengatakan kepada parlemen bahwa langkah Khan adalah sebuah kesalahan. Khan merupakan mantan politikus Partai Konservatif Inggris, yang juga partai Cameron.
Cameron menanggapi dengan marah perubahan rencana tersebut, menyebutnya "gila" karena tim Khan belum mengunjungi Israel dan Gaza. Ia bahkan dilaporkan mengancam melalui panggilan telepon dengan Khan untuk menarik Inggris keluar dari ICC dan memotong dukungan keuangan untuk negara tersebut. kata tiga sumber yang mengetahui langsung diskusi tersebut.
Seorang pejabat kantor luar negeri menolak mengomentari panggilan telepon atau hubungan Inggris dengan pengadilan.
Pada Juni, ICC mengizinkan Inggris untuk mengajukan pengajuan tertulis yang menguraikan argumen hukumnya bahwa ICC tidak memiliki yurisdiksi atas kasus tersebut. Persoalan yurisdiksi pengadilan membagi baik anggota maupun non-anggota pengadilan.
AS memiliki hubungan yang buruk dengan ICC. Pada 2020, di bawah kepemimpinan mantan Presiden AS Donald Trump, Washington menjatuhkan sanksi terhadap ICC tersebut, yang kemudian dicabut pada masa pemerintahan Presiden Joe Biden.
Kantor Khan mengatakan dia "telah melakukan upaya signifikan untuk menjalin hubungan dengan Amerika Serikat dalam beberapa tahun terakhir guna memperkuat kerja sama, dan berterima kasih atas bantuan konkrit dan penting yang diberikan oleh otoritas AS."
Pilihan Editor: Diundang ke AS untuk Pidato, Netanyahu Takut Ditangkap ICC atas Kejahatan Gaza
REUTERS