Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Retno Marsudi Hadiri Pertemuan Doha III untuk Membantu Rakyat Afghanistan Keluar dari Krisis

Reporter

image-gnews
Polisi Afganistan menghancurkan ladang opium dalam kampanye melawan narkotika di provinsi Jalalabad, Afghanistan, 4 April 2017. REUTERS/Parwi
Polisi Afganistan menghancurkan ladang opium dalam kampanye melawan narkotika di provinsi Jalalabad, Afghanistan, 4 April 2017. REUTERS/Parwi
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi lawatan ke Doha pada 1 Juli 2024 untuk menghadiri Pertemuan ke-3 Para Utusan Khusus untuk Afghanistan atau the 3rd Meeting of Special Envoys on Afghanistan atau Doha III. Pertemuan yang diinisiasi Sekjen PBB dan Qatar yang menjadi tuan rumah, membahas tindak lanjut independent assessment Sekjen PBB mengenai Afghanistan guna membantu rakyat Afghanistan keluar dari krisis multidimensi yang saat ini tengah dihadapi.

Pertemuan Doha III ini adalah lanjutan dari Pertemuan Doha I yang diselenggarakan pada Mei 2023 dan Doha II pada Februari 2024. Indonesia juga diundang dan menghadiri pertemuan pertama dan kedua. 

Pertemuan Doha III dipimpin Under-Secretary General for Political and Peacebuilding Affairs PBB, Rosemary DiCarlo dan dihadiri otoritas de facto (DFA) di Afghanistan yaitu Taliban dan wakil dari 25 negara, antara lain Amerika Serikat, Indonesia, Inggris, Italia, Jepang, Korea Selatan, India, Cina, Jerman, Tajikistan, Uzbekistan, Kanada, Norwegia, Rusia, Turki, Qatar, Uni Emirat Arab, Arab Saudi serta dihadiri sejumlah organisasi internasional, antara lain PBB, Uni Eropa, OKI, dan Asian Development Bank. Untuk pertama kalinya di pertemuan Doha III ini, hadir otoritas de facto atau de facto authority (DFA) di Afghanistan, yaitu Taliban.

"Perlu saya tekankan partisipasi DFA pada Doha III sama sekali tidak terkait dengan isu pengakuan terhadap DFA dari Komunitas Internasional, melainkan merupakan sebuah upaya agar dialog inklusif dengan semua stakeholders di Afghanistan termasuk dengan DFA dapat dilakukan, termasuk dialog terkait hak-hak perempuan dalam konteks pendidikan dan pekerjaan," kata Retno dalam keterangan tertulis.

Selain tukar pandangan mengenai isu yang sifatnya lebih umum, pertemuan Doha III ini membahas dua topik utama, yaitu Enabling the Private Sector. Topik ini menyoroti masalah ekonomi; dan Counter Narcotics: Sustaining Progress Made.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pertemuan berlangsung dengan sangat terbuka dan konstruktif. Para delegasi menyampaikan komitmen untuk menjadikan kepentingan rakyat Afghanistan sebagai fokus kerja sama. Beberapa hal yang mengemuka dalam Pertemuan, antara lain bahwa pertemuan menyadari adanya beberapa kemajuan di Afghanistan, misalnya terkait masalah keamanan.

Pertemuan juga mengapresiasi kebijakan “poppy ban” atau lengkapnya larangan menanam opium di Afghanistan. Kebijakan ini telah menurunkan 95 persen cultivation of opium di Afghanistan.

"Kita tahu bahwa tantangan dari kebijakan ini adalah bagaimana menyiapkan mata pencarian alternatif bagi para petani yang sebelumnya menanam opium. Oleh karena itu, kegiatan ekonomi harus dipersiapkan sehingga para petani tidak kembali menanam opium atau melakukan kegiatan illicit drugs trafficking," kata Retno.

Pilihan editor: Produksi Opium di Afghanistan Anjlok, Kematian Akibat Overdosis Berpotensi Meningkat

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Retno Marsudi Temui 150 Anak-anak Pekerja Migran Indonesia di Malaysia

5 jam lalu

Murid-murid menyanyikan lagu Indonesia Raya di hadapan Duta Besar RI untuk Malaysia, Rusdi Kirana. Indonesia menargetkan pembukaan 50 Community Learning Center untuk memfasilitasi pendidikan anak-anak TKI di perkebunan kelapa sawit, Sarawak, Malaysia, 16 Maret 2018. TEMPO/Suci Sekarwati
Retno Marsudi Temui 150 Anak-anak Pekerja Migran Indonesia di Malaysia

Retno Marsudi bertemu 150 anak-anak Pekerja Migran Indonesia yang sekolah di Sanggar Bimbingan (SB) di Semenanjung Malaysia.


Pertemuan Anwar Ibrahim dan Retno Marsudi Bahas Gaza hingga Tenaga Kerja Indonesia

22 jam lalu

Bekas Deputi Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, yang juga ketua umum Partai Keadilan Rakyat, keluar dari RS Rehabilitasi di Cheras Kuala Lumpur. Malaysia Kini
Pertemuan Anwar Ibrahim dan Retno Marsudi Bahas Gaza hingga Tenaga Kerja Indonesia

Dalam rapat dengan Retno Marsudi, Anwar Ibrahim membahas soal perang Gaza dan TKI


Indonesia dan Slovenia Memperkuat Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan

7 hari lalu

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi serta Menteri Luar Negeri dan Urusan Eropa Slovenia Tanja Fajon memberikan keterangan kepada wartawan usai melakukan pertemuan di Kantor Kemenlu RI, Jakarta, Rabu, 24 Mei 2023. Pertemuan tersebut membahas hubungan bilateral dan isu terkini terkait kedua negara. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Indonesia dan Slovenia Memperkuat Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi membahas kerja sama perdagangan bilateral dengan Menteri Luar Negeri Slovenia Tanja Fajon.


Indonesia dan Slovenia Sepakat Perjuangkan Bersama Hak-hak Palestina

7 hari lalu

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi (kiri) dan Menlu Slovenia Tanja Fajon (kanan) bertemu di Ljubljana pada Rabu 26 Juni 2024. ANTARA/HO-Kemlu RI.
Indonesia dan Slovenia Sepakat Perjuangkan Bersama Hak-hak Palestina

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menyampaikan apresiasi kepada Slovenia atas dukungannya terhadap Palestina.


26 Juni Hari Anti Narkotika Internasional, Tak Lepas dari Tokoh Tiongkok Lin Zexu Masa Dinasti Qing

7 hari lalu

Aksi teaterikal dari massa pusat rehabilitasi Madani Mental Health Care pada peringatan Hari Anti Narkotika Internasional 2014 di Bundaran Hotel Indonesia, Thamrin, Jakarta, 26 Juni 2014. TEMPO/Aditia Noviansyah
26 Juni Hari Anti Narkotika Internasional, Tak Lepas dari Tokoh Tiongkok Lin Zexu Masa Dinasti Qing

Hari Anti Narkotika Internasional diperingati setiap 26 Juni. Berikut sejarah penetapannya tak lepas dari Lin Zexu, siapa dia?


Produksi Opium di Afghanistan Anjlok, Kematian Akibat Overdosis Berpotensi Meningkat

7 hari lalu

Arsip- Pria Afghanistan memanen opium di ladang opium di sebuah desa di distrik Golestan, provinsi Farah, 5 Mei 2009. REUTERS/Goran Tomasevic
Produksi Opium di Afghanistan Anjlok, Kematian Akibat Overdosis Berpotensi Meningkat

Penurunan produksi opium di Afghanistan, yang telah lama menjadi pemasok utama di dunia, dapat meningkatkan kematian akibat overdosis di Eropa.


Retno Marsudi Memperkuat Kerja Sama dengan CTBTO

8 hari lalu

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi pada 25 Juni 2024, melakukan pertemuan dengan Executive Secretary CTBTO, DR. Robert Floyd, dan Menteri Luar Negeri Austria, Alexander Schallenberg. Sumber: dokumen Kemlu
Retno Marsudi Memperkuat Kerja Sama dengan CTBTO

Retno Marsudi meyakinkan Indonesia siap melakukan kerja sama yang lebih kuat dengan CTBTO di tengah situasi konflik dan perang.


Retno Marsudi Kunjungan Kerja ke Austria, Ini yang Dibahas

8 hari lalu

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi melakukan pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Austria Alexander Schallenberg, pada 25 Juni 2024. Sumber: dokumen Kemlu
Retno Marsudi Kunjungan Kerja ke Austria, Ini yang Dibahas

Kunjungan kerja Retno Marsudi ke Austria menyepakati memperkuat hubungan ekonomi, perdagangan dan investasi.


Indonesia Segera Ratifikasi Kerja Sama Pertahanan dengan Lima Negara, Ini Perjanjiannya

15 hari lalu

Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi terlihat sedang berada di Rapat Luar Biasa Dewan Menteri Luar Negeri D-8 di Istanbul, Turki, pada Sabtu, 8 Juni 2024. (ANTARA/HO-Kementerian Luar Negeri/pertama)
Indonesia Segera Ratifikasi Kerja Sama Pertahanan dengan Lima Negara, Ini Perjanjiannya

Menurut Retno, sejumlah RUU diperlukan untuk meratifikasi kerja sama pertahanan dengan lima negara, yaitu India, Prancis, Uni Emirat Arab, Kamboja, dan Brasil.


Top 3 Dunia: Negara Sulit Dikunjungi Hingga Guterres Sambut Resolusi DK PBB Soal Gaza

21 hari lalu

Warga berkumpul di lokasi gedung rusak yang diduga oleh media Suriah dan Iran sebagai serangan udara Israel terhadap konsulat Iran di ibu kota Suriah, Damaskus, 1 April 2024.  REUTERS/Firas Makdesi
Top 3 Dunia: Negara Sulit Dikunjungi Hingga Guterres Sambut Resolusi DK PBB Soal Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Rabu 12 Juni 2024 diawali oleh informasi enam negara di dunia yang sulit dikunjungi, termasuk Korea Utara dan Suriah.