TEMPO.CO, Jakarta - Para petinggi Partai Demokrat, Minggu, 30 Juni 2024, mengesampingkan kemungkinan untuk mengganti Presiden Joe Biden sebagai calon Partai Demokrat setelah penampilan debat yang lemah dan meminta para anggota partai untuk fokus pada konsekuensi dari kepresidenan Donald Trump yang kedua.
Setelah berhari-hari stress karena penampilan buruk Biden di atas panggung saat berdebat dengan Trump, para pemimpin Partai Demokrat dengan tegas menolak seruan agar partai mereka memilih calon presiden yang lebih muda untuk pemilihan 5 November.
Sementara itu, Biden, 81 tahun, berkumpul dengan anggota keluarganya di tempat peristirahatan presiden Camp David pada Minggu.
The New York Times mengutip orang-orang yang dekat dengan situasi tersebut yang mengatakan bahwa keluarga Biden mendesaknya untuk tetap mengikuti pemilihan dan terus berjuang. Surat kabar tersebut mengatakan bahwa beberapa anggota keluarganya secara pribadi mengungkapkan kekesalan mereka atas bagaimana stafnya mempersiapkannya untuk acara Kamis malam.
Seruan agar Biden mundur terus berlanjut sejak Kamis dan jajak pendapat CBS pasca-debat capres AS menunjukkan lonjakan 10 poin pada jumlah anggota Partai Demokrat yang percaya bahwa Biden seharusnya tidak mencalonkan diri sebagai presiden, menjadi 46% dari 36% di bulan Februari.
"Kebenaran yang tidak menguntungkan adalah bahwa Biden harus menarik diri dari perlombaan, demi kebaikan bangsa yang telah dia layani dengan sangat mengagumkan selama setengah abad," kata Atlanta Journal-Constitution dalam sebuah editorial pada Minggu. "Keteduhan masa pensiun sekarang diperlukan bagi Presiden Biden."
Para pemimpin Demokrat menolak seruan-seruan ini.
"Tentu saja tidak," jawab Senator Demokrat Georgia Raphael Warnock, salah satu dari beberapa anggota Partai Demokrat yang dianggap sebagai pengganti Biden.
"Debat yang buruk bisa saja terjadi," ujarnya pada program Meet the Press di NBC. "Pertanyaannya adalah, 'Siapa yang pernah Donald Trump tunjukkan selain dirinya sendiri dan orang-orang seperti dirinya? Saya bersama Joe Biden, dan ini adalah tugas kami untuk memastikan bahwa ia dapat melewati garis akhir pada bulan November nanti."
Pemimpin Partai Demokrat di Dewan Perwakilan Rakyat, Hakeem Jeffries, yang dapat menjadi ketua DPR tahun depan jika partainya dapat menguasai DPR pada November, mengakui bahwa Biden mengalami kemunduran, tetapi ini "tidak lebih dari sebuah persiapan untuk bangkit kembali."
"Jadi momen yang kita alami saat ini adalah momen kebangkitan," katanya kepada MSNBC.
Senator Chris Coons dari Delaware, seorang calon pengganti Biden yang terkemuka, mengatakan kepada program This Week di ABC bahwa Biden harus tetap berada dalam perlombaan untuk memastikan kekalahan Trump.
"Saya rasa dia satu-satunya Demokrat yang dapat mengalahkan Donald Trump,” kata Coons.