Pertemuan yang “Kritis”
Menteri Israel menggambarkan pertemuannya di Washington, termasuk pertemuan dengan Blinken, sebagai pertemuan yang "kritis", menurut komentar yang dikeluarkan oleh kantornya.
"Pertemuan yang kami adakan ini sangat penting dan berdampak pada masa depan perang di Gaza dan kemampuan kami untuk mencapai tujuan perang, perkembangan di perbatasan utara, dan daerah-daerah lain," kata Gallant.
Sebelumnya dalam jumpa pers, juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Matthew Miller, mengatakan kepada para wartawan bahwa Washington berharap dapat membuat kemajuan dalam pembicaraan dengan Gallant, meskipun ia mengatakan bahwa masih belum ada kesepakatan dengan Israel mengenai rencana pascaperang Gaza, meskipun Israel sudah semakin dekat untuk mengakhiri operasi tempur besar di Rafah.
"Kami telah cukup konsisten bahwa agar Hamas dapat dikalahkan, harus ada rencana untuk menggantikan mereka dan apa yang menggantikan mereka haruslah pemerintahan yang dipimpin oleh Palestina, harus ada rencana keamanan yang realistis," ujar Miller.
"Kami tidak ingin melihat mereka menduduki kembali Gaza, dan itulah sebabnya kami terus mendorong adanya alternatif untuk itu," kata Miller.
Hamas berkuasa di Gaza pada tahun 2006 setelah tentara dan pemukim Israel menarik diri pada tahun 2005, namun daerah kantong tersebut masih dianggap sebagai wilayah pendudukan Israel oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa. Israel mengontrol akses ke Gaza. Hamas telah mendapatkan popularitas di kalangan warga Palestina di Tepi Barat dan Jalur Gaza dalam beberapa bulan terakhir.
Perang dimulai ketika militan Hamas Palestina menyerbu perbatasan dan menyerang Israel pada 7 Oktober, menewaskan 1.200 orang dan menyandera 250 orang lainnya, menurut perhitungan Israel.
Serangan Israel sebagai pembalasan telah menewaskan hampir 37.600 orang, menurut otoritas kesehatan Palestina, dan membuat Gaza porak-poranda.
REUTERS
Pilihan Editor: Top 3 Dunia; Hizbullah dan Israel Berada di Ambang Perang