2024
3 Januari - Filipina dan Amerika Serikat melakukan patroli gabungan kedua mereka di Laut Cina Selatan ketika Cina melakukan kegiatan serupa dengan angkatan laut dan udaranya di wilayah perairan yang disengketakan.
5 Maret - Filipina mengecam Cina atas tindakan "sembrono" dan "ilegal" penjaga pantainya yang menyebabkan tabrakan antara kapal Cina dan Filipina, merusak kapal Filipina dan melukai beberapa awaknya, dalam misi pasokan ulang pasukan di Thomas Shoal. Cina mengatakan bahwa kapal Filipina secara ilegal masuk ke perairan yang berdekatan dengan beting tersebut.
20 Maret – Cina mengatakan bahwa Amerika Serikat harus menahan diri untuk tidak "membuat masalah" atau memihak dalam masalah Laut Cina Selatan, setelah Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan, dalam sebuah kunjungan ke Manila, bahwa kesepakatan keamanan dengan Filipina diperluas ke serangan terhadap penjaga pantai Filipina.
24 Maret - Penjaga pantai China mengatakan bahwa mereka telah mengambil tindakan terhadap kapal-kapal Filipina yang sedang melakukan misi pengisian ulang pasukan di Second Thomas Shoal, sementara Filipina mengecam tindakan tersebut, termasuk penggunaan meriam air yang merusak kapalnya dan melukai awaknya, sebagai tindakan yang "tidak bertanggung jawab dan provokatif".
7 April - Pasukan pertahanan AS, Jepang, dan Australia melakukan "kegiatan kerja sama maritim" di ZEE Filipina di Laut Cina Selatan.
30 April - Filipina menuduh penjaga pantai Cina melakukan pelecehan dan merusak dua kapalnya di wilayah sengketa Laut Cina Selatan, dan menolak pernyataan Beijing bahwa pihaknya telah mengusir kapal-kapal tersebut dari beting Scarborough yang disengketakan.
17 Juni – Cina dan Filipina saling menuduh atas tabrakan di Laut Cina Selatan, yang menurut Amerika Serikat telah menyebabkan "luka-luka" dan merusak salah satu kapal Manila.
REUTERS
Pilihan Editor: Inilah 11 Negara dengan Jumlah Penduduk Terbanyak yang Bermain Judi Online