TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah membubarkan kabinet perang negara tersebut, menyusul mundurnya saingan utamanya, Benny Gantz.
Kabinet perang yang beranggotakan enam orang sekarang akan digantikan oleh "kabinet dapur", yang dapat dimintai nasihat oleh Netanyahu mengenai perang di Gaza.
Netanyahu telah berada di bawah tekanan dari para menteri sayap kanan dalam kabinet koalisinya yang ingin bergabung dengan kabinet perang, yang dapat memicu kemerosotan lebih jauh ke arah ekstrem kanan politik Israel.
Apa itu kabinet perang Israel?
Kabinet perang Israel dibentuk pada 11 Oktober setelah negara itu mengumumkan perang terhadap Gaza sebagai tanggapan atas serangan yang dipimpin Hamas pada 7 Oktober.
Kabinet ini dibentuk sebagai badan yang lebih kecil di dalam kabinet keamanan, yang merupakan bagian dari kabinet koalisi yang lebih luas.
Kabinet ini terdiri dari Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, saingan utamanya, mantan jenderal Benny Gantz, Menteri Pertahanan Yoav Gallant, dan tiga pengamat: menteri pemerintah Aryeh Deri dan Gadi Eisenkot, dan Menteri Urusan Strategis Ron Dermer.
Kabinet perang dimaksudkan untuk membuat keputusan cepat tentang pelaksanaan perang, yang kemudian akan dikirim untuk disetujui oleh kabinet yang lebih luas.
Ketidaksepakatan dan perseteruan dikabarkan sering terjadi di dalam badan yang lebih kecil itu.
Pada Januari, surat kabar Israel Haaretz melaporkan bahwa pemimpin oposisi Yair Lapid mengatakan dalam sebuah pertemuan partai bahwa Gallant dan Netanyahu "tidak lagi berbicara satu sama lain" dan rapat kabinet perang telah menjadi "arena memalukan untuk menyelesaikan masalah, pertikaian dan diskusi yang tidak mengarah ke mana-mana".
Mengapa rencana itu dibatalkan?
Pada 9 Juni, Gantz dan pengamat Eisenkot, keduanya dari Partai Persatuan Nasional, keluar dari kabinet perang karena tidak adanya rencana untuk Gaza di luar serangan yang sedang berlangsung.
Berbicara pada Minggu malam, Netanyahu dilaporkan mengatakan kepada kabinet keamanan: "Tidak ada lagi kabinet perang," kata salah satu anggota yang hadir kepada media Israel.
"Itu adalah bagian dari kesepakatan koalisi dengan Gantz, atas permintaannya. Saat Gantz pergi, tidak ada lagi forum seperti itu," lanjut Netanyahu.
Kepergian Gantz meningkatkan tekanan dari Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben-Gvir dan Menteri Keuangan Bezalel Smotrich, yang keduanya melakukan lobi untuk bergabung dengan kabinet perang.
Dalam sebuah surat kepada Netanyahu tertanggal Kamis, Ben-Gvir menulis bahwa perang Israel telah "dilakukan secara rahasia", selama delapan bulan terakhir, melalui "forum-forum terbatas yang berganti-ganti nama dan definisi secara berulang-ulang, semuanya demi tujuan untuk mengontrol keputusan dan menghindari diskusi mengenai posisi-posisi lain yang akan menentang konsepsi lama".