TEMPO.CO, Jakarta - Puluhan ribu pengunjuk rasa kembali mengibarkan bendera Israel dan meneriakkan slogan-slogan yang menentang pemerintahan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Tel Aviv, pada Sabtu, 22 Juni 2024.
Dilansir dari Aljazeera, beberapa pengunjuk rasa melakukan aksi dengan menggeletakkan diri di tanah. Mereka memprotes kepemimpinan Netanyahu dengan menyatakannya sebagai matinya demokrasi. Salah satu orasi dari mantan Kepala Badan Keamanan Domestik Israel Shin Bet, Yuval Diskin, mengecam Netanyahu sebagai perdana menteri terburuk Israel.
Protes besar terjadi di kota-kota Israel setiap minggu yang memprotes cara Netanyahu menangani perang. Protes ini telah berlangsung hampir sembilan bulan di Gaza yang dimulai oleh serangan Hamas pada 7 Oktober di Israel selatan.
Mereka menuntut pemilihan umum baru dan pengembalian sandera yang ditahan di Gaza. Banyak pengunjuk rasa memegang poster bertuliskan “Menteri Kejahatan” dan “Hentikan Perang”.
Salah seorang pengunjuk rasa menyebutkan, “Saya sangat berharap pemerintah runtuh. Jika kita memilih tanggal pemilu semula pada 2026, maka pemilu tersebut tidak akan menjadi pemilu yang demokratis.”
Profil Benjamin Netanyahu
Benjamin Netanyahu adalah mantan komando, diplomat, dan politisi pasukan khusus Israel. Ia adalah perdana menteri Israel yang paling lama menjabat. Ia lahir pada 21 Oktober 1949 di Tel Aviv dan dibesarkan di Yerusalem.
Mengacu jewishvirtuallibrary.org, pada 1967, ketika berusia 18 tahun, Benjamin Netanyahu atau dipanggil Bibi memenuhi kewajiban militernya di Pasukan Pertahanan Israel sebagai sukarelawan unit komando elit. Selama dinasnya, ia berpartisipasi dalam sejumlah operasi berani. Namun, setelah 6 bertugas dan mencapai pangkat kapten usai Perang yom Kippur, ia diberhentikan. Kemudian, ia belajar di Massachusetts Institute of Technology (MIT), Boston mengambil arsitektur dan manajemen dengan dua gelar berbeda. Ia juga belajar ilmu politik di MIT dan Universitas Harvard.
Netanyahu memprakarsai dan menyelenggarakan dua konferensi internasional tentang cara memerangi terorisme internasional pada 1979 di Yerusalem dan pada 1984 di Washington D.C.. Ia juga sempat bergabung dengan misi diplomatik Israel di AS sebagai Wakil Kepala Misi di bawah Duta Besar Moshe Arens. Lalu, pada 1984, ia ditunjuk sebagai duta besar Israel untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) selama empat tahun.
Setelah kembali ke Israel pada 1988, Netanyahu memasuki arena politik dan terpilih sebagai Anggota Knesset dari Partai Likud dan diangkat menjadi Wakil Menteri Luar Negeri. Setelah itu, ia terpilih sebagai Ketua Likud. Pada 1996, ia menjadi Perdana Menteri ke-13 yang termuda di Israel. Selanjutnya, ia menjabat sebagai konsultan bisnis perusahaan teknologi tinggi Israel.
Kemudian, ia kembali ke politik menjadi Menteri Luar Negeri (2002-2003) dan Menteri Keuangan (2003-2005). Lalu, secara tidak terduga, ia mengundurkan diri.
Pada pemilihan Februari 2009, Partai Likud Netanyahu memenangkan kursi terbanyak kedua. Kemenangan Netanyahu dikaitkan dengan sejumlah faktor. Salah satunya adalah ketajaman politiknya dan kecerdasan kampanyenya.
Pada Agustus 2022, ia ditunjuk menengahi kesepakatan Partai Zionisme Agama Bezalel Smotrich dengan Otzma Yehudit Itamar Ben Gvir. Setelah itu, ia diberi mandat untuk membentuk pemerintahan baru. Partai Zionisme Religius secara mengejutkan memenangkan 14 kursi yang memberinya kekuatan mendikte persyaratan kepada Netanyahu.
Pada kehidupan pribadinya, Benjamin Netanyahu telah menikah tiga kali. Pernikahan pertamanya dengan Miriam Weizmann yang memiliki satu anak perempuan, Noa (lahir 29 April 1978). Pernikahan kedua dengan Cates pada 1981 dan bercerai pada 1984.
Lalu, pernikahan ketiga dengan Sara Ben-Artzi pada 1991. Meskipun mengaku sempat berselingkuh dengan Ruth Bar, tetapi ia dan Sara lebih memilih memperbaiki pernikahannya. Kemudian, pada Juli 2023, ia menanam alat pacu jantung di dadanya seminggu usai dirawat di rumah sakit karena dehidrasi.
MICHELLE GABRIELA | RACHEL FARAHDIBA R | NABILLA AZZAHRA | ALJAZEERA
Pilihan Editor: Unjuk Rasa Besar-besaran Anti-Netanyahu Terjadi di Tel Aviv, Apa Tuntutan Mereka?