TEMPO.CO, Jakarta - Jemaah haji menggunakan waktu pagi hari, Senin, 17 Juni 2024, untuk melaksanakan hari kedua pelemparan batu setan secara simbolis, karena panasnya cuaca di siang hari menyebabkan ribuan orang mengalami heatstroke saat menunaikan ibadah haji.
Hari-hari terakhir ibadah haji bertepatan dengan umat Muslim di seluruh dunia yang merayakan hari raya Idul Adha.
Pelemparan batu pada pilar yang melambangkan setan dilakukan di Mina, sebuah dataran padang pasir di luar kota Mekkah di Arab Saudi. Pelemparan batu ketiga dijadwalkan pada Selasa, sebelum Tawaf Perpisahan, atau mengelilingi Ka'bah di Makkah.
Ibadah haji adalah salah satu dari Lima Rukun Islam. Semua Muslim diwajibkan untuk melakukan ibadah haji selama lima hari setidaknya sekali dalam hidup mereka jika mereka mampu secara fisik dan finansial.
Lebih dari 1,83 juta umat Islam menunaikan ibadah haji pada tahun 2024, sedikit lebih sedikit dari angka tahun lalu yang mencapai 1,84 juta, menurut para pejabat Arab Saudi.
Ritual haji sebagian besar memperingati kisah-kisah dalam Al Quran tentang Nabi Ibrahim, putranya Nabi Ismail, dan ibu Ismail, Hajar - atau Abraham dan Ismael seperti yang disebutkan dalam Alkitab.
Ritual ini berlangsung di bawah teriknya cuaca panas, yang diperkirakan akan mencapai 49 derajat Celcius di Makkah dan tempat-tempat suci di dalam dan sekitar kota, menurut Pusat Metrologi Nasional Arab Saudi.
Lebih dari 2.760 jamaah menderita sengatan matahari dan tekanan panas pada hari Minggu saja pada awal putaran pertama lempar jumrah, menurut Kementerian Kesehatan. Yordania mengumumkan pada hari Minggu bahwa 14 jamaah haji Yordania meninggal akibat sengatan panas selama ibadah haji.
Jumlah jemaah haji di jalan-jalan menuju ke pilar-pilar pada Senin pagi menurun secara signifikan, dibandingkan dengan Minggu.
Pasukan keamanan, petugas medis dan petugas pertolongan pertama telah dikerahkan di dalam dan di sekitar Mina, terutama di jalan-jalan dan area terbuka untuk membantu para jamaah.
"Saya sangat terkesan dengan persiapan yang dilakukan," kata Sani Abdullah, seorang warga Nigeria, kepada The Associated Press, seraya menambahkan bahwa ia sudah terbiasa dengan cuaca panas seperti itu di negaranya. "Saya tidak pernah mengalami masalah. Semuanya berjalan lancar."
Mina adalah tempat di mana umat Islam percaya bahwa iman Nabi Ibrahim diuji ketika Allah memerintahkannya untuk mengorbankan putra tunggalnya, Nabi Ismail. Nabi Ibrahim siap untuk tunduk pada perintah tersebut, namun kemudian Tuhan menahan tangannya, menyelamatkan putranya.
Pelemparan batu dimulai pada Minggu, sehari setelah para peziarah mengunjungi Gunung Arafah yang sakral di mana mereka menghabiskan hari mereka untuk beribadah dan merenung. Ritual di Gunung Arafah, yang dikenal sebagai bukit kasih sayang, dianggap sebagai puncak ibadah haji.
Para jemaah mengumpulkan kerikil, yang mereka gunakan untuk melempar tombak secara simbolis, dari Muzdalifah, sebuah area yang terletak beberapa kilometer jauhnya dari Gunung Arafah.