TEMPO.CO, Jakarta - Top 3 dunia kemarin dimulai dari Dewan Keamanan PBB yang mensahkan resolusi gencatan senjata di Gaza. Resolusi ini disambut baik oleh Indonesia.
Berita selanjutnya top 3 dunia adalah daftar negara-negara terkaya di dunia, termasuk salah satunya tetangga Indonesia. Terakhir adalah Hamas dan Otoritas Palestina menyambut resolusi gencatan senjata di Gaza. Berikut selengkapnya:
Kementerian Luar Negeri RI menilai adopsi resolusi oleh Dewan Keamanan PBB yang mendukung rencana gencatan senjata antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza sebagai langkah lama yang tertunda. Namun begitu, ini tetap penting untuk menghentikan serangan Israel di Palestina.
Hal itu disampaikan dalam sebuah pernyataan di media sosial X pada Selasa, 11 Juni 2024, atau sehari setelah 14 dari 15 negara anggota Dewan Keamanan PBB memberi suara setuju untuk mengadopsi Resolusi 2735 yang dirancang Amerika Serikat. Rusia memutuskan untuk abstain dari pemungutan suara.
“Adopsi Resolusi DKPBB 2735 (2024) terkait proposal tiga-fase gencatan senjata merupakan langkah yang sudah lama tertunda, namun penting untuk hentikan kekejaman terhadap rakyat Palestina dan wujudkan gencatan senjata segera dan permanen di Gaza,” demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri.
Dengan ini, Dewan Keamanan PBB mendukung rencana tiga fase gencatan senjata yang diuraikan oleh Presiden Amerika Serikat Joe Biden pada 31 Mei 2024, yang ia gambarkan sebagai inisiatif pemerintahan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Hamas menyambut baik penerapan resolusi tersebut, dan mengatakan dalam sebuah pernyataan mereka siap bekerja sama dengan para mediator dalam menerapkan prinsip-prinsip rencana tersebut “yang konsisten dengan tuntutan rakyat dan perlawanan kami.”
Selengkapnya baca di sini.
Berita Selanjutnya
Artikel Terkait
-
Top 3 Dunia ; CIA Pasang Iklan Lowongan Kerja untuk Informan di Cina, Iran dan Korea Utara
-
Dokter Lintas Batas Ajukan 7 Tuntutan pada Israel dan Amerika Serikat
-
Ketika Krisis Gaza Meluas ke Lebanon, di Mana Pemimpin Hamas Yahya Sinwar?
-
Biden: Tak akan Ada Perang Habis-habisan di Timur Tengah, AS akan Lindungi Israel
Rekomendasi Artikel
Video Pilihan
Komandan Hamas dan Keluarga Tewas Dibom Israel di Tripoli
4 jam lalu
Serangan Israel di Lebanon kembali menewaskan komandan Hamas dan keluarganya.
Militer Israel Bunuh Komandan Perang Sayap Bersenjata Hamas
13 jam lalu
Militer Israel mengklaim telah membunuh salah satu komandan Brigade Al Qassam yang merupakan sayap bersenjata Hamas.
Top 3 Dunia ; CIA Pasang Iklan Lowongan Kerja untuk Informan di Cina, Iran dan Korea Utara
17 jam lalu
Top 3 dunia pada 4 Oktober 2024, geger iklan lowongan kerja agen mata-mata Amerika Serikat CIA yang merekrut informan dari tiga negara.
Dokter Lintas Batas Ajukan 7 Tuntutan pada Israel dan Amerika Serikat
18 jam lalu
Dokter Lintas Batas prihatin selama satu tahun, sekutu Israel terus memberikan dukungan militer, sementara anak-anak di Gaza dibunuh secara massal
Ketika Krisis Gaza Meluas ke Lebanon, di Mana Pemimpin Hamas Yahya Sinwar?
19 jam lalu
Israel masih belum mampu melacak keberadaan Yahya Sinwar setelah setahun berperang.
Biden: Tak akan Ada Perang Habis-habisan di Timur Tengah, AS akan Lindungi Israel
1 hari lalu
Presiden AS Joe Biden mengatakan tidak percaya akan ada "perang habis-habisan" di Timur Tengah
Pasukan Perdamaian PBB di Lebanon Tetap Bertahan Meski Diusir Israel
1 hari lalu
Pasukan perdamaian PBB di Lebanon selatan tetap bertahan, meskipun diusir Israel
Setelah Menyerang Hamas dan Hizbullah, Israel Menghadapi Lawan Terberat: Kemerosotan Ekonomi
1 hari lalu
Setelah konfrontasi dengan Hamas dan Hizbullah melibatkan Iran, perang lebih berat dihadapi Israel, yakni kemerosotan ekonomi.
Lebanon Ajukan Pengaduan Resmi terhadap Israel di PBB karena Invasi Darat
1 hari lalu
Beirut menuduh Israel melanggar kedaulatan Lebanon, melanggar Garis Biru dengan serangan darat
Top 3 Dunia ; Amerika Serikat Tak Dukung Antonio Guterres Saat Dilarang Masuk Wilayah Israel
1 hari lalu
Top 3 dunia pada 3 Oktober 2024, didominasi berita soal konflik Israel dengan Hizbullah di Lebanon yang kini tampak mulai menyeret Iran.