TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Arab Saudi memperingatkan kenaikan suhu hingga mencapai 48 derajat Celcius di Makkah, saat jemaah haji dari seluruh penjuru dunia bersiap untuk menunaikan ibadah haji pekan ini, kantor berita pemerintah SPA melaporkan pada Selasa, 11 Juni 2024.
Muhammad Al-Abdulaali, juru bicara Kementerian Kesehatan Arab Saudi, mengatakan suhu tinggi menimbulkan “tantangan besar” pada musim haji tahun ini, yang akan dimulai pada 14 Juni 2024.
Dia mendesak jamaah untuk mengikuti pedoman kesehatan kementerian agar tetap aman dari panas. Pedoman itu termasuk membawa payung, menjaga hidrasi dan mengambil waktu istirahat di sela-sela ibadah untuk menghindari kelelahan akibat panas.
“Kementerian melakukan segala upaya untuk menyediakan lingkungan yang sehat dan aman bagi jemaah haji mengingat kondisi iklim yang keras,” kata Al-Abdulaali, seperti dikutip Arab News.
Pusat Meteorologi Nasional memperkirakan suhu di Mekah akan berkisar antara 45 hingga 48 derajat Celcius, dari panas hingga sangat panas, dengan potensi hujan yang kecil.
Baca juga:
Kerajaan Arab Saudi mengatakan pihaknya telah melakukan persiapan agar ibadah haji tahun ini berjalan dengan aman dan lancar.
Untuk pertama kalinya, pemerintah Arab Saudi meluncurkan pusat kendali dan pemantauan bergerak, dilengkapi dengan sensor yang terhubung ke jalan utama, untuk memastikan kelancaran arus lalu lintas di Makkah dan tempat suci.
Melalui pemantauan kendaraan angkutan umum secara langsung atau real-time, kata pemerintah, sistem berteknologi tinggi ini akan mengukur kepadatan lalu lintas di sepanjang rute yang ditentukan untuk angkutan jemaah selama musim haji.
Otoritas Umum Urusan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi telah mengerahkan sekitar 500 personel keamanan sipil terlatih untuk membantu pengorganisasian dan pengelolaan kerumunan di seluruh Masjidil Haram, bekerja sama dengan otoritas terkait.
Tim yang terlatih juga akan memantau operasi keamanan dan keselamatan, melindungi properti dan individu, serta mengawasi sistem fasilitas umum.
Sementara itu, media setempat melansir bahwa para relawan di Madinah mendedikasikan lebih dari 100 ribu jam untuk melayani jemaah haji menjelang musim haji. Mereka bakal memberikan layanan termasuk bimbingan dan bantuan, pengelolaan massa, dukungan lapangan multibahasa, distribusi makanan dan botol air Zamzam, serta pemantauan kondisi kesehatan.
ARAB NEWS
Pilihan editor: Hamas Terima Resolusi DK PBB Soal Gencatan Senjata di Gaza