Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

39 Pengungsi Palestina Tewas, UNRWA: Israel Serang Sekolah PBB di Gaza Tanpa Peringatan

Reporter

image-gnews
Warga Palestina memeriksa lokasi serangan Israel ke sekolah UNRWA yang menampung para pengungsi di kamp pengungsi Nuseirat di Jalur Gaza tengah, 6 Juni 2024. REUTERS/Abed Khaled
Warga Palestina memeriksa lokasi serangan Israel ke sekolah UNRWA yang menampung para pengungsi di kamp pengungsi Nuseirat di Jalur Gaza tengah, 6 Juni 2024. REUTERS/Abed Khaled
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala badan pengungsi Palestina PBB (UNRWA) mengatakan pada Kamis bahwa Israel mengebom salah satu sekolahnya di Gaza "tanpa peringatan sebelumnya". Serangan udara Israel ini menewaskan sedikitnya 39 orang dari ribuan pengungsi Palestina yang berlindung di sana.

“Sekolah UNRWA lain yang menjadi tempat perlindungan diserang,” tulis Philippe Lazzarini di platform media sosial X, tentang sekolah tersebut di daerah Nuseirat di Gaza tengah.

Rumah Sakit Martir Al-Aqsa mengatakan sedikitnya 39 orang tewas dalam serangan itu, termasuk anak-anak.

Lazzarini mengatakan sekolah tersebut menampung 6.000 pengungsi ketika bencana terjadi.

Dia menambahkan bahwa UNRWA “berbagi koordinat seluruh fasilitasnya (termasuk sekolah ini) dengan tentara Israel dan pihak lain yang terlibat konflik”.

“Menyerang, menargetkan, atau menggunakan gedung-gedung PBB untuk tujuan militer merupakan tindakan yang secara terang-terangan mengabaikan hukum Humaniter Internasional,” kata Lazzarini.

“Puluhan orang, termasuk anak-anak, dibantai saat mereka tidur di  sekolah PBB yang diserang oleh pasukan Israel," kata Oxfam International dalam kesempatan terpisah.

Juru bicara militer Israel Laksamana Muda Daniel Hagari mengatakan sembilan "teroris" tewas ketika jet tempur menghantam sekolah tersebut.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Hagari mengatakan dalam pidato yang disiarkan televisi bahwa jet-jet tersebut telah menyerang tiga ruang kelas tempat sekitar 30 milisi Jihad Islam dan Hamas bersembunyi. Namun, tidak ada bukti bahwa pejuang Hamas dan Jihad Islam berada di sana.

Kelompok hak asasi manusia Israel B'Tselem menyebut serangan itu sebagai "dugaan kejahatan perang".

“Jika, seperti klaim Israel, Hamas menggunakan sekolah tersebut untuk merencanakan operasi militer, tindakan ini ilegal. Namun, hal ini tidak dapat membenarkan kerugian besar terhadap warga sipil yang mencari perlindungan di sekolah tersebut dari kengerian pertempuran yang berkepanjangan,” kata B'Tselem dalam sebuah pernyataan.

“Seperti yang ditunjukkan selama perang, pembunuhan warga sipil adalah akibat yang tidak dapat dihindari dari aktivitas militer Israel di Jalur Gaza,” katanya, dan mendesak komunitas internasional untuk membantu menghentikan pertempuran tersebut.

Dalam insiden terpisah, Hagari mengatakan pasukan Israel membunuh tiga militan Hamas yang mencoba memasuki negara itu dari wilayah Rafah dengan melanggar pagar perbatasan.

Pilihan Editor: Israel Serang Sekolah PBB di Gaza, 32 Tewas Termasuk Anak-anak 

CHANNEL NEWSASIA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Netanyahu Desak PBB Pindahkan Pasukan Perdamaian di Lebanon dari Zona Tempur

1 menit lalu

Benjamin Netanyahu di Yerusalem, 13 Mei 2024. GIL COHEN-MAGEN/Pool via REUTERS
Netanyahu Desak PBB Pindahkan Pasukan Perdamaian di Lebanon dari Zona Tempur

5 personel pasukan penjaga perdamaian PBB di Lebanon (UNIFIL) terluka akibat serangan pasukan Israel


AS Kerahkan Sistem Pertahanan Udara THAAD ke Israel, Tangkal Serangan Rudal Iran?

54 menit lalu

THAAD. WIkipedia
AS Kerahkan Sistem Pertahanan Udara THAAD ke Israel, Tangkal Serangan Rudal Iran?

Militer Israel pada Sabtu mengatakan bahwa Amerika Serikat mengerahkan sistem pertahanan antirudal balistik THAAD di Israel


KSAD: Belum Ada Perintah Tambah Pasukan TNI di Lebanon

1 jam lalu

Anggota pasukan penjaga perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNIFIL) mengamati perbatasan Lebanon-Israel, saat mereka berdiri di atap menara pengawas di kota Marwahin, di Lebanon selatan, 12 Oktober 2023. REUTERS/Thaier Al-Sudani
KSAD: Belum Ada Perintah Tambah Pasukan TNI di Lebanon

Panglima TNI belum menginstruksikan untuk menambah pasukan militer yang ditugaskan dalam United Nations Interim Force in Lebanon atau UNIFIL.


Mahasiswa Indonesia Ungkap Alasan Tolak Evakuasi dari Lebanon

1 jam lalu

Warga negara Indonesia yang dievakuasi dari Lebanon akibat permusuhan antara Hizbullah dan Israel, saat tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta di Tangerang, dekat Jakarta, 7 Oktober 2024. REUTERS/Willy Kurniawan
Mahasiswa Indonesia Ungkap Alasan Tolak Evakuasi dari Lebanon

Mahasiswa Indonesia mengungkap alasan menolak evakuasi dari Lebanon.


WNI Ungkap Kondisi Lebanon Terkini usai Serangan Israel

2 jam lalu

Warga negara Indonesia yang dievakuasi dari Lebanon akibat permusuhan antara Hizbullah dan Israel, saat tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta di Tangerang, dekat Jakarta, 7 Oktober 2024. REUTERS/Willy Kurniawan
WNI Ungkap Kondisi Lebanon Terkini usai Serangan Israel

Salah seorang WNI mengungkap kondisi Lebanon usai serangan Israel dua pekan lalu.


34 Negara Tuntut Jaminan Keamanan bagi Personel UNIFIL di Lebanon

8 jam lalu

Kendaraan penjaga perdamaian PBB (UNIFIL) di Marjayoun, dekat perbatasan dengan Israel, di Lebanon Selatan 9 Agustus 2024. REUTERS/Karamallah Daher
34 Negara Tuntut Jaminan Keamanan bagi Personel UNIFIL di Lebanon

Sebanyak 34 negara yang berkontribusi kepada UNIFIL menyerukan perlindungan bagi pasukan perdamaian PBB di Lebanon


Pemenang Nobel Perdamaian 2024 Sebut Kehancuran Gaza seperti Jepang 80 Tahun Silam

9 jam lalu

Ketua bersama Konfederasi Organisasi Korban Bom Atom dan Bom Hidrogen Jepang (Nihon Hidankyo) Toshiyuki Mimaki, yang selamat dari pengeboman atom Hiroshima tahun 1945, bereaksi saat menghadiri konferensi pers setelah pemenang Hadiah Nobel Perdamaian 2024 diumumkan di Hiroshima, Jepang, 11 Oktober 2024. Kyodo/via REUTERS
Pemenang Nobel Perdamaian 2024 Sebut Kehancuran Gaza seperti Jepang 80 Tahun Silam

Pemenang Hadiah Nobel Perdamaian 2024 memperingatkan bahwa kondisi Gaza saat ini seperti Jepang 80 tahun yang lalu.


Han Kang Tolak Konpers Soal Nobel Sastra karena Konflik Gaza dan Ukraina

9 jam lalu

Han Kang. Yonhap
Han Kang Tolak Konpers Soal Nobel Sastra karena Konflik Gaza dan Ukraina

Han Kang, penulis Korsel pemenang Hadiah Nobel Sastra 2024, menolak mengadakan konferensi pers akibat perang Ukraina-Rusia dan genosida Israel ke Gaza


Bahaya Bom Uranium yang Diduga Digunakan Israel untuk Serang Lebanon

9 jam lalu

Warga memeriksa kerusakan di lokasi serangan Israel, di tengah permusuhan antara Hizbullah dan pasukan Israel, di Beirut, Lebanon, 11 Oktober 2024. REUTERS/Mohamed Azakir
Bahaya Bom Uranium yang Diduga Digunakan Israel untuk Serang Lebanon

Israel diduga lakukan serangan bom uranium ke Beirut, Lebanon. Bom jenis ini telah dilarang secara internasional


Kementerian Pendidikan Ukraina Dukung RUU Larang Penggunaan Bahasa Rusia di Sekolah Negeri

11 jam lalu

Alisa Ustinova dari Kharkiv, berjalan selama pengenalan sekolah oleh seorang guru selama pertemuan sekolah di Sekolah Tadeusz Gajcy No. 58 di Warsawa, Polandia, 1 September 2022. REUTERS/Kacper Pempel
Kementerian Pendidikan Ukraina Dukung RUU Larang Penggunaan Bahasa Rusia di Sekolah Negeri

Sebagian besar warga negara Ukraina bisa berbahasa Rusia atau mengerti bahasa Ukraina dan bahasa Rusia.