Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Rusia Hapus Taliban dari Daftar Teroris, Ini Alasannya

image-gnews
Anggota Taliban konvoi saat merayakan dua tahun kekuasaannya di Kabul, Afghanistan, 15 Agustus 2023.  Taliban merayakan ulang tahun kedua mereka kembali berkuasa, pengambilalihan Kabul dan pembentukan apa yang mereka katakan sebagai keamanan di seluruh negeri di bawah sistem Islam. REUTERS/Ali Khara
Anggota Taliban konvoi saat merayakan dua tahun kekuasaannya di Kabul, Afghanistan, 15 Agustus 2023. Taliban merayakan ulang tahun kedua mereka kembali berkuasa, pengambilalihan Kabul dan pembentukan apa yang mereka katakan sebagai keamanan di seluruh negeri di bawah sistem Islam. REUTERS/Ali Khara
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Rusia telah mengundang Taliban Afghanistan ke forum ekonomi tahunan terbesarnya sebagai langkah Moskow untuk mencabut larangan terhadap gerakan tersebut.

"Kabul menyambut baik rencana Rusia untuk menghapus Taliban (di bawah sanksi PBB) dari daftar teroris," kata kepala kantor politik Taliban di Qatar, Suhail Shaheen, kepada Sputnik pada Senin, 27 Mei 2024.

Pasca-Taliban merebut kekuasaan pada Agustus 2021 selepas pasukan AS mundur, Rusia perlahan-lahan membangun hubungan dengan Taliban, meskipun gerakan tersebut masih secara resmi dilarang di Rusia.

“Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Kehakiman Rusia telah melaporkan kepada Presiden Vladimir Putin tentang masalah pencabutan larangan tersebut,” kata Zamir Kabulov, direktur Departemen Asia Kedua di Kementerian Luar Negeri Rusia, kepada kantor berita negara TASS. 

Rusia Akui Taliban?

Sebelumnya pada hari yang sama Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mengatakan kelompok Taliban adalah otoritas sebenarnya di Afghanistan dan rencana untuk menghapus mereka dari daftar organisasi yang dilarang di Rusia mencerminkan kenyataan.

Kemudian Utusan Khusus Presiden Rusia untuk Afghanistan, Zamir Kabulov mengatakan status Taliban di Rusia menghambat perkembangan hubungan antara Moskow dan Kabul.

“Kami menyambut baik usulan Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Kehakiman Rusia kepada Kremlin terkait penghapusan status organisasi teroris dari IEA,” kata Shaheen.

Dia menambahkan bahwa Taliban “mengapresiasi pernyataan Lavrov yang juga mencerminkan bahwa Rusia mengikuti real politik dan memprioritaskan kepentingan negara".

Taliban ingin mengembangkan hubungan yang positif dengan dunia

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Kami tidak pernah menjadi teroris, namun kami berjuang untuk pembebasan negara kami dari pendudukan asing. Ini adalah hak sah kami. Kami menghendaki hubungan yang positif dengan negara-negara tetangga, kawasan dan dunia. Kami berada di era baru setelah kemerdekaan Afghanistan, yang siap untuk terlibat di berbagai bidang,” kata Shaheen.

Gerakan Taliban, sering disebut sebagai Taliban atau Taleban (dalam bahasa Persia dan Pashtun ; dari bentuk jamak bahasa Arab: lib, yang berarti "pencari" atau "murid"), secara resmi dikenal oleh anggotanya sebagai Keamiran Islam Afganistan. 

Taliban adalah gerakan nasionalis Islam Deobandi yang mendukung Pashtun dan telah menguasai hampir seluruh wilayah Afganistan dari 1996 hingga 2001 serta kembali berkuasa pada tahun 2021. Saat ini, Taliban adalah salah satu dari dua entitas politik yang mengklaim sebagai pemerintah sah Afganistan, bersaing dengan Republik Afganistan.

Taliban dibentuk pada September 1994 dan menerima dukungan dari Amerika Serikat dan Pakistan. Kelompok ini hanya diakui secara diplomatik oleh tiga negara, yaitu Uni Emirat Arab, Pakistan, dan Arab Saudi, serta oleh Republik Chechnya Ichkeria yang tidak diakui secara internasional. 

Anggota Taliban yang paling berpengaruh, termasuk pemimpin mereka Mullah Mohammed Omar, sebagian besar adalah mullah desa (pelajar agama Islam yunior) yang belajar di madrasah-madrasah di Pakistan. Gerakan ini terutama terdiri dari etnis Pashtun di Afganistan dan Provinsi Khyber Pakhtunkhwa di Pakistan, serta mencakup banyak sukarelawan dari Arab, Eurasia, dan Asia Selatan.

Taliban, yang berarti "siswa" dalam bahasa Pashto, muncul pada tahun 1994 di sekitar kota Kandahar di Afganistan selatan. Taliban merupakan salah satu faksi yang berperang dalam perang saudara untuk menguasai negara tersebut setelah penarikan Uni Soviet dan runtuhnya pemerintahan berikutnya. Taliban awalnya menarik anggota dari pejuang yang disebut "mujahidin" yang, dengan dukungan dari Amerika Serikat, mengusir pasukan Soviet pada tahun 1980-an.

MICHELLE GABRIELA | ANTARA

Pilihan Editor: Rusia Undang Taliban ke Forum Ekonomi Internasional Tahunan

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Densus 88 Tangkap 3 Terduga Teroris di Jawa Tengah, Geledah 1 Rumah Kos di Sukoharjo

26 menit lalu

Rumah kos tempat tinggal terduga teroris, SQ, di Desa Waru, Kecamatan Baki, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah yang digeledah Tim Densus 88 Anti-teror Mabes Polri, Senin, 4 November 2024. Foto diambil Selasa, 5 November 2024. TEMPO/Septhia Ryanthie
Densus 88 Tangkap 3 Terduga Teroris di Jawa Tengah, Geledah 1 Rumah Kos di Sukoharjo

Polda Jateng sebut Densus 88 Mabes Polri menangkap 3 orang di Kudus, Demak, dan Karanganyar Solo.


Putin Bertemu Menlu Korea Utara di Moskow, Bahas Apa?

3 jam lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin dan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menghadiri upacara perpisahan sebelum keberangkatan Putin di bandara di Pyongyang, Korea Utara 19 Juni 2024. Sputnik/Gavriil Grigorov/Pool via REUTERS
Putin Bertemu Menlu Korea Utara di Moskow, Bahas Apa?

Putin bertemu Menteri Luar Negeri Korea Utara di tengah tuduhan Barat bahwa Korut mengerahkan ribuan tentara untuk perang membela Rusia.


Fakta-fakta Menarik Soal Korea Utara yang Membantu Rusia Melawan Ukraina

1 hari lalu

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengunjungi tentara saat memeriksa unit tank Tentara Rakyat Korea, dalam gambar selebaran yang diperoleh pada 25 Maret 2024. KCNA via REUTERS
Fakta-fakta Menarik Soal Korea Utara yang Membantu Rusia Melawan Ukraina

Korea Utara sudah bersiap membantu Rusia dalam perang melawan Ukraina. Di balik persiapan ini, terdapat beberapa fakta menarik, apa saja?


Polusi Catat Rekor, Pakistan Tutup Sekolah Dasar di Lahore

1 hari lalu

Siswa mengendarai sepeda ke sekolah di tengah kabut asap tebal di Lahore, Pakistan, 24 November 2021. REUTERS/Mohsin Raza
Polusi Catat Rekor, Pakistan Tutup Sekolah Dasar di Lahore

Kota terbesar kedua di Pakistan, Lahore, akan menutup sekolah-sekolah dasar selama sepekan karena tingginya tingkat polusi


Pesawat Pengebom AS Bergabung dalam Latihan Gabungan dengan Korea Selatan dan Jepang

1 hari lalu

Pesawat pengebom B-1B Angkatan Udara AS, jet tempur F-16, dan F-35A Angkatan Udara Korea Selatan mengambil bagian dalam latihan udara bersama, Korea Selatan, 19 Maret 2023. Kementerian Pertahanan Korea Selatan/Handout via REUTERS
Pesawat Pengebom AS Bergabung dalam Latihan Gabungan dengan Korea Selatan dan Jepang

Ini adalah keempat kalinya pada tahun ini pesawat pengebom nuklir AS dikerahkan ke Semenanjung Korea


Milisi Kedua Taiwan Tewas dalam Pertempuran di Ukraina

1 hari lalu

Ben grant dan pejuang asing lainnya dari Inggris berfoto saat bersiap untuk berangkat menuju garis depan di timur Ukraina setelah invasi Rusia, di stasiun kereta utama di Lviv, Ukraina, 5 Maret 2022. Ukraina telah membentuk legiun
Milisi Kedua Taiwan Tewas dalam Pertempuran di Ukraina

Media Taiwan mengidentifikasi pria tersebut sebagai Wu Chung-ta dan mengatakan dia kembali ke Ukraina pada Juli setelah pulih dari cedera kaki.


Korea Utara dan Rusia Sepakat Kompak Saling Bantu Bila Diserang

2 hari lalu

Korea Utara dan Rusia Sepakat Kompak Saling Bantu Bila Diserang

Rusia dan Korea Utara menegaskan komitmen kerja sama di tengah memanasnya konflik di Ukraina.


Zelensky Marah, Barat Hanya Menonton Korea Utara Kirim Ribuan Tentara ke Ukraina

2 hari lalu

Presiden AS Joe Biden bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di Ruang Oval Gedung Putih di Washington, 21 September 2023. REUTERS/Kevin Lamarque
Zelensky Marah, Barat Hanya Menonton Korea Utara Kirim Ribuan Tentara ke Ukraina

Zelensky mengecam negara sekutu Barat Ukraina yang tak berbuat apa-apa terhadap tentara Korea Utara.


AS Tuduh Rusia Sebarkan Video Hoaks Soal Pemilu AS

3 hari lalu

Kamala Harris dan Donald Trump. FOTO/Erin Schaff/Pool via REUTERS dan REUTERS/Mike Segar
AS Tuduh Rusia Sebarkan Video Hoaks Soal Pemilu AS

Rusia dituduh menyebarkan video hoaks tentang imigran Haiti yang ikut memilih di pemilu AS.


Lima Perusahaan di Singapura Kena Sanksi AS, Dukung Perang Rusia di Ukraina

3 hari lalu

Merlion, patung yang menjadi ikon Singapura (TEMPO/Nia Pratiwi)
Lima Perusahaan di Singapura Kena Sanksi AS, Dukung Perang Rusia di Ukraina

Empat dari perusahaan Singapura diidentifikasi sebagai bagian dari jaringan perusahaan pelayaran yang membantu Novatek, produsen LNG terbesar di Rusia