Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Harvard Tahan 13 Gelar Mahasiswa, Ratusan "Walkout" Saat Wisuda

Reporter

image-gnews
Para pengunjuk rasa melakukan aksi
Para pengunjuk rasa melakukan aksi "Reli Darurat: Berdiri bersama Warga Palestina yang Dikepung di Gaza" di luar Universitas Harvard dan turun ke jalan di Lapangan Harvard, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Cambridge, Massachusetts, AS, 14 Oktober 2023. REUTERS/Brian Snyder
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Ratusan mahasiswa keluar dari upacara wisuda Universitas Harvard pada Kamis sambil meneriakkan: "Bebaskan Palestina," satu hari setelah kampus tersebut mengumumkan 13 mahasiswanya tidak akan mendapatkan gelar karena berpartisipasi dalam unjuk rasa pro-Palestina.

Ke-13 mahasiswa yang tidak mendapatkan gelar itu tetap diizinkan mengikuti wisuda pada Kamis.

Ratusan mahasiswa Harvard yang mengenakan keffiyeh, kain yang menjadi simbol perjuangan rakyat Palestina, dan mengibarkan bendera Palestina, meneriakkan: "Bebaskan mereka," dan pesan-pesan lainnya.

Beberapa dari mereka memegang poster bertuliskan "untuk para martir" dan "untuk Gaza", demikian Boston Globe melaporkan.

Rektor sementara Universitas Harvard Alan Garber mengatakan pada awal upacara itu bahwa "beberapa di antara kita mungkin memilih untuk mengambil kebebasan mengekspresikan diri mereka untuk menarik perhatian pada peristiwa yang terjadi di dunia yang lebih luas."

"Momen kegembiraan ini bertepatan dengan momen ketakutan dan kengerian, kesedihan dan kemarahan, penderitaan dan kesakitan," kata Garber seperti dikutip New York Times.

"Di tempat lain, orang-orang sedang mengalami hari-hari terburuk dalam hidup mereka."

Garber kemudian meminta para peserta wisuda untuk mengheningkan cipta selama satu menit.

Universitas Harvard pada Rabu mengumumkan bahwa 13 mahasiswa dilarang menerima gelar mereka karena terlibat dalam kelompok pro-Palestina yang memprotes serangan genosida Israel di Jalur Gaza.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Universitas itu tidak merinci siapa saja 13 mahasiswa itu, tetapi menuduh mereka melanggar kebijakan universitas dengan perilaku mereka selama berpartisipasi dalam aksi berkemah di Harvard's Yard - bagian tertua dari kampus universitas ternama Amerika Serikat itu.

"Kami segera mempertimbangkan penganugerahan gelar jika, setelah selesainya seluruh proses FAS (Fakultas Seni dan Sains), seorang mahasiswa memenuhi syarat untuk menerima gelar," demikian penyataan universitas itu.

Perkemahan pro-Palestina di Harvard Yard didirikan pada akhir April dan berlangsung hampir tiga minggu. Kelompok mahasiswa tersebut menyerukan agar Harvard melakukan divestasi dari Israel dan “menginvestasikan kembali sumber daya dalam inisiatif akademis, komunitas, dan budaya Palestina.”

Genosida Israel di Gaza dimulai pada 7 Oktober setelah serangan Hamas yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Israel. Sekitar 1.139 orang tewas dan Hamas juga menyandera 252 orang.

Israel melancarkan invasi darat ke Gaza dengan tujuan balas dendam dan klaim mendapatkan kembali para sandera.

Kementerian Kesehatan Gaza yang dikelola Hamas mengatakan lebih dari 35.800 warga Palestina di Jalur Gaza telah terbunuh, sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak Palestina.

Pilihan Editor: Universitas Harvard Dikomplain Diduga Diskriminasi Mahasiswa Muslim

ANADOLU | CBS NEWS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


UNRWA: Tak Ada Jeda Operasi Militer Israel, Pertempuran Masih Berlanjut di Gaza

2 jam lalu

Ketua UNRWA Philippe Lazzarini. REUTERS
UNRWA: Tak Ada Jeda Operasi Militer Israel, Pertempuran Masih Berlanjut di Gaza

Militer Israel telah mengumumkan jeda taktis untuk membiarkan bantuan masuk ke Gaza, namun di lapangan pertempuran terus berlanjut.


Benjamin Netanyahu Bubarkan Kabinet Perang Israel

6 jam lalu

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu. www.independent.co.uk
Benjamin Netanyahu Bubarkan Kabinet Perang Israel

Sumber menyebutkan Benjamin Netanyahu membubarkan kabinet perang Israel yang beranggotakan enam orang.


7 Relawan MER-C Masih Bertugas di Gaza

8 jam lalu

Warga Palestina melaksanakan salat Idul Adha di tengah reruntuhan bangunan Masjid Al-Rahma yang hancur akibat serangan Israel di Khan Younis, Gaza, 16 Juni 2024. Warga Palestina yang menjadi korban konflik antara Israel dan Hamas merayakan Idul Adha di tengah reruntuhan bangunan. REUTERS/Mohammed Salem
7 Relawan MER-C Masih Bertugas di Gaza

MER-C mengkonfirmasi relawannya yang bertugas di Gaza tersisa tujuh orang. Bersama warga Gaza, pada 16 Juni 2024, mereka solat Idul Adha


Warga Gaza Laksanakan Idul Adha di Tengah Reruntuhan

9 jam lalu

Warga Palestina bersiap melaksanakan salat Idul Adha di tengah reruntuhan bangunan Masjid Al-Rahma yang hancur akibat serangan Israel di Khan Younis, Gaza, 16 Juni 2024. Warga Palestina yang menjadi korban konflik antara Israel dan Hamas merayakan Idul Adha di tengah reruntuhan bangunan. REUTERS/Mohammed Salem
Warga Gaza Laksanakan Idul Adha di Tengah Reruntuhan

Ratusan orang di Gaza pada Minggu, 16 Juni 2024, melaksanakan salat Idul Adha di tengah puing-puing dan bangunan yang hancur.


Universitas Paramadina Gelar Seminar Strategi Komunikasi Politik, Singgung Soal Pemilu, KPU, dan Bawaslu

12 jam lalu

Universitas Paramadina Gelar Lomba Tulis Guru
Universitas Paramadina Gelar Seminar Strategi Komunikasi Politik, Singgung Soal Pemilu, KPU, dan Bawaslu

Universitas Paramadina menggelar seminar Strategi Komunikasi Politik. Mendorong mahasiswa untuk terus bersikap kritis.


Benjamin Netanyahu Tak Setuju Ada Jeda Pertempuran

14 jam lalu

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memberi isyarat saat ia menyampaikan pernyataan selama kunjungannya di hotline nasional Kementerian Kesehatan, di Kiryat Malachi, Israel 1 Maret 2020. [REUTERS / Amir Cohen]
Benjamin Netanyahu Tak Setuju Ada Jeda Pertempuran

Benjamin Netanyahu silang pendapat dengan militer Israel yang mengusulkan agar ada jeda pertempuran sehingga bantuan bisa masuk Gaza


Israel Jeda Aktivitas Militer di Gaza selatan untuk Fasilitasi Bantuan

16 jam lalu

Warga Palestina berjalan di antara puing-puing bangunan yang hancur akibat serangan militer Israel, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di Beit Lahia di Jalur Gaza utara, 12 Juni 2024. Korban anak-anak mencapai angka yang mengerikan, yaitu 15.162 jiwa, dan 10.018 wanita tewas dalam serangan Israel. Selain itu, lebih dari 7.000 warga Palestina dilaporkan hilang. REUTERS/Mahmoud Issa
Israel Jeda Aktivitas Militer di Gaza selatan untuk Fasilitasi Bantuan

Militer Israel akan mengadakan jeda taktis harian dalam aktivitas militer di sepanjang jalan utama di Gaza selatan untuk mengalirkan bantuan.


93 Anggota: ICC Harus Diizinkan Bekerja 'tanpa Intimidasi'

1 hari lalu

Markas Besar ICC, Mahkamah Pidana Internasional di Den Haag, Belanda .
93 Anggota: ICC Harus Diizinkan Bekerja 'tanpa Intimidasi'

Pengungkapan tentang tindakan intelijen Israel terhadap ICC telah "benar-benar membuka mata banyak diplomat."


ITB Kebagian Jatah KIP-K Merdeka untuk 787 Mahasiswa Baru

1 hari lalu

Institut Teknologi Bandung. Foto : ITB
ITB Kebagian Jatah KIP-K Merdeka untuk 787 Mahasiswa Baru

Dalam proses seleksi penerima KIP-K, pihak kampus ITB melakukan verifikasi terhadap mahasiswa baru lalu diverifikasi ulang Kemendikbudristek


Idul Adha Tahun Ini, Israel Larang Hewan Kurban Masuk Gaza

1 hari lalu

Warga Palestina mengangkut seekor domba ke sebuah truk di pasar ternak menjelang festival Idul Adha, di Nablus di Tepi Barat yang diduduki Israel 5 Agustus 2019. [REUTERS / Abed Omar Qusini]
Idul Adha Tahun Ini, Israel Larang Hewan Kurban Masuk Gaza

Larangan Israel terhadap masuknya hewan kurban membuat ratusan ribu keluarga di Jalur Gaza kehilangan kesempatan untuk merayakan Idul Adha.