Tak Ada Normalisasi Hubungan dengan Israel tanpa Negara Palestina
Arab Saudi tidak akan bergerak maju dengan proses normalisasi yang nyata dengan Israel tanpa adanya cakrawala politik yang mengarah pada pembentukan negara Palestina, demikian laporan situs web i24 News, seorang pejabat senior di keluarga kerajaan Saudi mengatakan kemarin.
Pejabat Saudi tersebut menambahkan bahwa "pendirian sebuah negara Palestina merupakan kebutuhan Arab dan Islam, dan jika hal itu ditinggalkan, kerajaan akan digambarkan sebagai pengkhianat," dan menambahkan bahwa "bola sekarang ada di tangan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu."
Pernyataan tersebut muncul setelah berbagai media melaporkan bahwa Penasihat Keamanan Nasional AS, Jack Sullivan, mengatakan bahwa Washington hampir mencapai kesepakatan dengan Arab Saudi terkait normalisasi antara Riyadh dan Tel Aviv.
Pemerintahan Presiden AS Joe Biden berusaha untuk menyelesaikan kesepakatan normalisasi antara Arab Saudi dan Israel, sebelum pemilihan presiden yang akan datang. Namun, Riyadh telah berulang kali mengumumkan bahwa kesepakatan semacam itu bergantung pada pembentukan negara Palestina dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya, selain perjanjian keamanan dengan Washington.
Perdana Menteri Israel Benjamin menolak pembentukan negara Palestina. Sementara Presiden Isaac Herzog mengatakan sebelumnya bahwa normalisasi dengan Arab Saudi adalah langkah yang dapat membawa perubahan besar dan radikal dan merupakan sebuah kemenangan.
Pada Minggu, Putra Mahkota Arab Saudi, Pangeran Mohammed Bin Salman Al Saud, berdiskusi dengan Sullivan tentang cara-cara untuk menemukan jalan yang kredibel menuju solusi dua negara yang memenuhi aspirasi dan hak-hak yang sah dari rakyat Palestina.
Lebih dari 35.600 warga Palestina telah terbunuh di Gaza, sebagian besar perempuan dan anak-anak, dan lebih dari 79.600 lainnya terluka, sejak Oktober 2023.
Lebih dari tujuh bulan setelah perang Israel, sebagian besar wilayah Gaza terbaring dalam reruntuhan di tengah blokade yang melumpuhkan pasokan makanan, air bersih, dan obat-obatan yang menyebabkan "kelaparan buatan manusia".
Israel dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional, yang telah memerintahkan Tel Aviv untuk memastikan pasukannya tidak melakukan tindakan genosida dan mengambil langkah-langkah untuk menjamin bantuan kemanusiaan diberikan kepada warga sipil di Gaza.
AL ARABIYA | MIDDLE EAST MONITOR
Pilihan Editor: Buntut Pengakuan Negara Palestina, Israel Langsung Tarik Duta Besar untuk Irlandia dan Norwegia