TEMPO.CO, Jakarta - Seorang pembantu di Thailand mendapat warisan dari majikannya, pengusaha wanita asal Prancis. Dilansir dari Bangkok Post, perempuan Bernama Nutwalai Phupota, 49 tahun, mendapat warisan asset senilai sekitar 100 juta baht dari Catherine Delacote, 59 tahun.
Aset yang diwariskan itu bernilai 100 miliar Baht atau setara Rp 43,5 miliar. Delacote, pemilik lima vila kolam renang di sebuah pulau di Thailand, menyerahkan asetnya kepada Nutwalai yang menjadi pembantunya selama 17 tahun.
Nutwalai mengatakan aset-aset tersebut termasuk vila yang dia tinggali pada saat kematian Delacote, sebidang tanah di dekat vila, uang tunai, mobil dan aset lainnya.
Delacote dan mantan suaminya, yang juga warga negara Prancis, pindah ke pulau itu 12 tahun lalu, kata Nutwalai. Pasangan tersebut kemudian bercerai dan wanita tersebut tinggal di vila sendirian.
Menurut polisi, Delacote dilaporkan tewas terkena senjata api. Mayatnya ditemukan di sofa daybed di samping kolam renang di vilanya, dengan luka tembak di pelipis kiri. Sisa tembakan di pergelangan tangan kirinya.
Saat mayat Delacote ditemukan, ada senjata api otomatis 45mm, selongsong peluru, segelas vodka, kacamata hitam dan sebungkus rokok di dekatnya. Sebuah peluru bekas ditemukan di dalam rumah, dan lubang tembakan ditemukan di pintu vila.
Seorang pekerja pemeliharaan kolam menemukan mayat Delacote dan genangan darah pada pukul 8 pagi, kemudian menelepon atasannya untuk memberi tahu polisi. Delacote sebelumnya telah mentransfer 500.000 baht kepada Nutwalai untuk membayar pemakamannya , kata polisi.
Ibu Nutwalai, yang tinggal di rumah lain, yakin majikannya melakukan bunuh diri. Ia mengatakan bahwa Delacote mengirim pesan ke beberapa orang sesaat sebelum kematiannya. Ia mengatakan bahwa akan memberikan asetnya kepada pembantunya.
Almarhum dilaporkan memberi tahu Ibu Nutwalai bahwa dia menderita kanker. Namun, dia tidak mengatakan apa pun tentang keinginannya untuk bunuh diri, kata pelayan itu. Senjata yang ditemukan di tempat kejadian diperoleh oleh Delacote setelah pembobolan di vila sebelumnya, menurut Nutwalai.
BANGKOK POST
Pilihan editor: Hamas Kembali Umumkan Kematian Sandera akibat Luka Pengeboman Israel