Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Hamas Kembali Umumkan Kematian Sandera akibat Luka Pengeboman Israel

Reporter

image-gnews
Orang-orang yang mengenakan kostum menandai hari raya Yahudi Purim, sebuah perayaan keselamatan umat Yahudi dari genosida di Persia kuno, berjalan melewati plakat bergambar sandera yang diculik dalam serangan mematikan 7 Oktober terhadap Israel oleh kelompok Islam Palestina Hamas dari Gaza, di Tel  Aviv, Israel, 24 Maret 2024. REUTERS/Carlos Garcia Rawlins
Orang-orang yang mengenakan kostum menandai hari raya Yahudi Purim, sebuah perayaan keselamatan umat Yahudi dari genosida di Persia kuno, berjalan melewati plakat bergambar sandera yang diculik dalam serangan mematikan 7 Oktober terhadap Israel oleh kelompok Islam Palestina Hamas dari Gaza, di Tel Aviv, Israel, 24 Maret 2024. REUTERS/Carlos Garcia Rawlins
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sayap bersenjata Hamas, Brigade Al Qassam, mengatakan pada Sabtu 11 Mei 2024 bahwa sandera Israel Nadav Popplewell telah meninggal. Ia tewas akibat luka yang dideritanya dalam serangan udara Israel ke Gaza lebih dari sebulan yang lalu.

Kelompok tersebut beberapa jam sebelumnya merilis video singkat tentang tawanan berusia 51 tahun tersebut, yang menunjukkan dia mengalami memar di mata kanannya. Popplewell membenarkan namanya dalam video itu. Tidak jelas kapan foto itu diambil.

Tawanan tersebut, yang diidentifikasi oleh kelompok kampanye Forum Sandera dan Keluarga Hilang sebagai Nadav Popplewell, terlihat berbicara dalam klip berdurasi 11 detik, yang diberi teks dalam bahasa Arab dan Ibrani yang berbunyi: “Waktu hampir habis. Pemerintah Anda berbohong.”

Mengenakan kaos putih, dia memperkenalkan dirinya sebagai Popplewell yang berusia 51 tahun, dari kibbutz Nirim di Israel selatan.

Popplewell yang juga berkewarganegaraan Inggris, diculik dari rumahnya selama serangan Hamas pada 7 Oktober bersama ibunya, Hanna Peri. Ibunya dibebaskan selama gencatan senjata satu minggu di November – satu-satunya jeda sejauh ini dalam lebih dari tujuh bulan perang.

Kakak laki-laki Popplewell tewas dalam serangan itu.

Video yang diposting di saluran Telegram sayap bersenjata Hamas adalah rekaman tawanan ketiga kalinya dalam waktu kurang dari sebulan.

Pada 27 April Hamas merilis video yang menunjukkan dua sandera hidup – Keith Siegel dan Omri Miran. Tiga hari sebelumnya mereka menyiarkan video lain yang menunjukkan sandera Hersh Goldberg-Polin masih hidup.

Video tersebut muncul di tengah meningkatnya tekanan dalam negeri terhadap pemerintah Israel untuk menjamin pembebasan sandera yang tersisa.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Setiap tanda kehidupan yang diterima dari para sandera yang ditahan oleh Hamas merupakan seruan kesusahan bagi pemerintah Israel dan para pemimpinnya,” kata kelompok keluarga tersebut dalam pernyataannya pada Sabtu.

“Kami tidak punya waktu luang! Anda harus berusaha untuk menerapkan kesepakatan yang akan mengembalikan semuanya hari ini.”

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan pemerintahannya berada di bawah tekanan besar untuk mencapai kesepakatan dengan Hamas. Namun, kedua pihak yang bertikai sejauh ini gagal meskipun telah berulang kali melakukan perundingan tidak langsung.

Sekitar 250 orang diculik ke Jalur Gaza pada 7 Oktober ketika militan Hamas menyerang Israel selatan. Para pejabat Israel mengatakan 128 dari mereka masih ditawan di wilayah Palestina, termasuk 36 orang tewas.

Serangan itu mengakibatkan kematian lebih dari 1.139 orang berdasarkan angka resmi Israel.

Dalam kampanye militer balasan Israel di Gaza, setidaknya 34.971 warga Palestina  telah terbunuh sejauh ini, kebanyakan dari mereka adalah wanita dan anak-anak, menurut kementerian kesehatan.

Pilih Editor: Lagi, Warga Israel Unjuk Rasa Menuntut Sandera yang Ditahan Hamas Dibebaskan

REUTERS | ARAB NEWS

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Reaksi Sekutu Israel atas Kematian Yahya Sinwar

28 menit lalu

Yahya Sinwar. REUTERS/Mohammed Salem
Reaksi Sekutu Israel atas Kematian Yahya Sinwar

Kematian Yahya Sinwar dirayakan oleh para sekutu Israel, menganggap hambatan untuk perdamaian di Gaza telah hilang.


Melawan hingga Napas Terakhir, Begini Yahya Sinwar Menemui Kematiannya

2 jam lalu

Seorang pria yang menurut tentara Israel adalah pemimpin Hamas, Sinwar, terlihat di Tal Al-Sultan, dalam tangkapan layar dari video selebaran yang diperoleh pada 17 Oktober 2024. Pasukan Pertahanan Israel/Handout via REUTERS
Melawan hingga Napas Terakhir, Begini Yahya Sinwar Menemui Kematiannya

Yahya Sinwar yang menjadi buronan nomor satu Israel akhirnya menemui kematiannya dengan perlawanan sengit hingga titik napas terakhirnya.


PP Muhammadiyah Berduka atas Kematian Yahya Sinwar

2 jam lalu

Yahya Sinwar. REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa
PP Muhammadiyah Berduka atas Kematian Yahya Sinwar

PP Muhammadiyah menyampaikan belasungkawa mendalam atas wafatnya Yahya Sinwar yang dibunuh oleh Israel secara biadab


Yahya Sinwar Tewas, Benjamin Netanyahu Pastikan Perang Gaza Tetap Lanjut

3 jam lalu

Israel mengklaim telah menewaskan Pemimpin Hamas, Yahya Sinwar, dalam sebuah serangan di Gaza, 17 Oktober 2024. Israel tengah mengautopsi tiga jenazah yang salah satu di antaranya memiliki kemiripan dengan pemimpin Hamas tersebut. REUTERS
Yahya Sinwar Tewas, Benjamin Netanyahu Pastikan Perang Gaza Tetap Lanjut

Benjamin Netanyahu menyatakan perang akan terus berlanjut. Padahal keluarga para sandera di Israel berharap gencatan senjata segara dilakukan.


Terungkap, Ini Alasan Negara Arab Segan Melawan Israel

5 jam lalu

Warga Palestina memeriksa reruntuhan bangunan sekolah untuk mencari para korban setelah terkena serangan Israeldi tengah konflik Israel-Hamas, di Kota Gaza, 1 September 2024.  Sekolah tersebut yang menjadi tempat penampungan warga Palestina terlantar akibat perang. REUTERS/Dawoud Abu Alkas
Terungkap, Ini Alasan Negara Arab Segan Melawan Israel

Negara-negara Arab segan untuk melawan Israel kzrena beberapa alasan mulai dari aspek politik, ekonomi hingga diplomasi.


Top 3 Dunia: Wali Kota Lebanon Tewas, Komandan Al Quds Masih Sehat

7 jam lalu

Anak-anak pengungsi melukis batu di pantai tempat mereka berlindung, di tengah permusuhan antara Hizbullah dan pasukan Israel, di Beirut, Lebanon, 16 Oktober 2024. REUTERS/Louisa Gouliamaki
Top 3 Dunia: Wali Kota Lebanon Tewas, Komandan Al Quds Masih Sehat

Top 3 dunia adalah Wali Kota Lebanon tewas, Komandan Brigade Al Quds masih sehat setelah dikabarkan wafat.


ILO: Ekonomi Runtuh, Pengangguran di Gaza Mencapai 80%

11 jam lalu

Warga Palestina memeriksa kerusakan di depan gedung UNRWA (Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB), setelah pasukan Israel mundur dari sebagian kamp pengungsi Jabalia, menyusul penggerebekan, di Jalur Gaza utara, 30 Mei 2024. REUTERS/Mahmoud Isa
ILO: Ekonomi Runtuh, Pengangguran di Gaza Mencapai 80%

ILO mengatakan ekonomi Gaza hancur lebur sejak perang Israel Hamas meletus.


Yahya Sinwar, Pemimpin Hamas yang Berkomitmen Basmi Israel

15 jam lalu

Demonstran membawa foto mendiang pemimpin Hamas Ismail Haniyeh, mendiang pemimpin Hizbullah Sayyed Hassan Nasrallah, dan pemimpin Hamas Yahya Sinwar, selama protes untuk mendukung Lebanon dan Gaza pada peringatan satu tahun serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober, di Tunis, Tunisia, 7 Oktober 2024. REUTERS/Jihed Abidellaoui
Yahya Sinwar, Pemimpin Hamas yang Berkomitmen Basmi Israel

Yahya Sinwar diduga telah tewas dalam serangan tentara Israel di Gaza, Kamis, 17 Oktober 2024.


Ini Kelemahan Israel yang Bikin Netanyahu Kewalahan

15 jam lalu

Benjamin Netanyahu di Yerusalem, 13 Mei 2024. GIL COHEN-MAGEN/Pool via REUTERS
Ini Kelemahan Israel yang Bikin Netanyahu Kewalahan

Meski dikenal sebagai negara yang kuat di bidang militer, ada beberapa kelemahan Israel yang bisa mengancam stabilitas negara.


BREAKING NEWS: Israel Selidiki Kematian Yahya Sinwar

16 jam lalu

Seorang pengunjuk rasa pro-Palestina mengangkat potret pemimpin Hamas Yahya Sinwar di luar acara kampanye untuk calon presiden Demokrat dan Wakil Presiden Amerika Serikat Kamala Harris di New York City, Amerika Serikat, 14 Agustus 2024. REUTERS/DAVID 'DEE' DELGADO
BREAKING NEWS: Israel Selidiki Kematian Yahya Sinwar

IDF menyelidiki apakah pemimpin Hamas Yahya Sinwar terbunuh oleh tentara di Gaza