Polisi berada di lokasi kejadian di Los Angeles setelah ratusan mahasiswa mulai menduduki kampus Universitas Southern California. Para pelajar meneriakkan “Palestina merdeka” serta slogan kontroversial “Dari sungai hingga laut, Palestina akan merdeka,” yang oleh sebagian orang ditafsirkan sebagai seruan penghancuran negara Israel.
“Kami semua hanya mencoba untuk mengadvokasi saudara-saudari kami di Palestina yang saat ini tidak mempunyai suara,” kata mahasiswa biologi Yaseen El-Magharbel.
Universitas mengatakan pihaknya menutup kampus untuk pengunjung dari luar, meskipun perkuliahan dan kegiatan lainnya akan tetap dilanjutkan.
Mahasiswa juga melancarkan protes di sekolah-sekolah termasuk Yale, MIT, UC Berkeley, Universitas Michigan dan Brown. Gambar media sosial menunjukkan sebuah perkemahan mulai terbentuk di Universitas Harvard.
Perkuliahan dipindahkan secara online dan kegiatan dalam kampus lainnya dibatalkan di California State Polytechnic University, Humboldt, setelah pengunjuk rasa membarikade diri mereka di gedung kampus.
Lebih dari 130 orang ditangkap dalam protes pro-Palestina di Universitas New York pada Senin malam. Polisi di Universitas Minnesota dilaporkan menahan sembilan orang di sebuah perkemahan.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu meminta agar gelombang protes yang mendukung Palestina di Amerika Serikat agar dihentikan. Protes ini telah menyebar di sejumlah kampus di Amerika Serikat dalam beberapa pekan terakhir.
“Apa yang terjadi di kampus-kampus Amerika sungguh mengerikan,” katanya dalam sebuah rekaman pernyataan. Ia menuduh “gerombolan antisemitisme” mengambil alih universitas-universitas terkemuka.
"Ini tidak masuk akal. Harus dihentikan. Harus dikutuk dengan tegas," katanya. "Tanggapan dari beberapa rektor universitas sangat memalukan. Sekarang, untungnya, pejabat negara bagian, lokal, dan federal, banyak dari mereka yang memberikan tanggapan berbeda tetapi harus ada lebih banyak tindakan. Lebih banyak yang harus dilakukan."
REUTERS | CNA
Pilihan editor: Antony Blinken Minta Beijing Beri Kesetaraan Kesempatan untuk Pengusaha Amerika di Cina