Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Video Deepfake Aktor Bollywood Kritik Narendra Modi Tersebar selama Masa Pemilu India

Reporter

Editor

Ida Rosdalina

image-gnews
Pendukung Perdana Menteri India Narendra Modi mengenakan masker yang menutupi wajahnya, saat mereka menghadiri kampanye pemilu di Meerut, India, 31 Maret 2024. REUTERS/Anushree Fadnavis
Pendukung Perdana Menteri India Narendra Modi mengenakan masker yang menutupi wajahnya, saat mereka menghadiri kampanye pemilu di Meerut, India, 31 Maret 2024. REUTERS/Anushree Fadnavis
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Beberapa video deepfake atau teknologi rekayasa kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) baru-baru ini tersebar selama masa pemilihan umum atau pemilu di India, menampilkan dua aktor Bollywood papan atas yang tampak mengkritik Perdana Menteri Narendra Modi dan meminta masyarakat memilih partai oposisi.

Dalam video berdurasi 30 detik yang menampilkan Aamir Khan dan klip 41 detik yang menunjukkan Ranveer Singh, kedua aktor Bollywood tersebut konon mengatakan Modi gagal menepati janji kampanye dan gagal mengatasi masalah ekonomi kritis selama dua masa jabatannya sebagai perdana menteri.

Modi merupakan perdana menteri petahana dari partai sayap kanan dengan ideologi Hindu nasionalis Partai Bharatiya Janata (BJP). Ia mencalonkan diri untuk masa jabatan ketiga berturut-turut dalam pemilu yang diadakan dari 19 April hingga 1 Juni 2024 dalam tujuh tahap untuk memilih 543 anggota majelis rendah parlemen Lok Sabha.

Kedua video deepfake yang menampilkan Khan dan Singh diakhiri dengan simbol dan slogan pemilu Kongres: “Pilih Keadilan, Pilih Kongres”. Video-video tersebut telah dilihat di media sosial lebih dari setengah juta kali sejak pekan lalu.

Penyebaran video rekayasa tersebut menggarisbawahi potensi peran konten yang dihasilkan oleh AI dalam pemilu besar-besaran India tahun ini. 

Kampanye pemilu India telah lama berfokus pada jangkauan langsung dari rumah ke rumah dan mengumpulkan massa secara publik, bahkan menggunakan WhatsApp dan Facebook sebagai alat kampanye sejak 2019. Namun, tahun ini merupakan pertama kalinya konten AI digunakan selama pemilu di negara Asia Selatan itu.

Juru bicara Kongres, Sujata Paul, membagikan video deepfake aktor Singh kepada 16 ribu pengikutnya di media sosial X pada 17 April lalu dan pada Sabtu sore, 20 April 2024. Cuitannya telah dibagikan ulang 2.900 kali, disukai 8.700 kali, dan ditonton 438.000 kali oleh pengguna X.

Paul mengaku tahu bahwa video tersebut telah ditandai sebagai “media yang dimanipulasi” oleh X, dalam percakapan telepon dengan kantor berita Reuters. Namun dia tidak ingin menghapusnya karena, saat mengunggahnya, dia mengira orang tersebut mirip dengan Singh dan “(konten) itu tentunya memiliki kreativitas”. 

Unggahan tersebut tidak lagi terlihat di X per Ahad, 21 April 2024, beberapa jam setelah Reuters mengirimkan permintaan komentar kepada kepala media sosial Kongres India. 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pakar Keamanan Siber Ingatkan Dampak Hoaks dan Deepfake yang Memanfaatkan AI

10 jam lalu

Pakar Keamanan Siber Ingatkan Dampak Hoaks dan Deepfake yang Memanfaatkan AI

Konten hoaks dan fenomena deepfake menjamur, terutama dengan AI yang semakin canggih dan kompleks.


Turis India ke Maladewa Turun 42 Persen gegara Aksi Boikot

19 jam lalu

Pulau Veligandu Maladewa (Pixabay)
Turis India ke Maladewa Turun 42 Persen gegara Aksi Boikot

India adalah pangsa pasar pariwisata terbesar Maladewa pada 2023, dengan lebih dari 11 persen dari 1,8 juta kunjungan wisatawan


Partai Narendra Modi Bagikan Video Hasutan tentang Oposisi dan Komunitas Muslim India

1 hari lalu

Para pendukung Partai Bharatiya Janata (BJP) merayakan kemenangan dengan mengibarkan bendera partai setelah mengetahui hasil hitung cepat pemilu India di Ahmedabad, India, 23 Mei 2019. [REUTERS / Amit Dave]
Partai Narendra Modi Bagikan Video Hasutan tentang Oposisi dan Komunitas Muslim India

Video animasi yang dibagikan oleh partai Perdana Menteri Narendra Modi menargetkan partai Kongres sebagai oposisi dan komunitas Muslim.


Microsoft Investasi Rp 35 Triliun di Malaysia, Berikut Sejarah Raksasa Teknologi AS Itu

3 hari lalu

Ilustrasi Logo Microsoft. REUTERS/Dado Ruvic
Microsoft Investasi Rp 35 Triliun di Malaysia, Berikut Sejarah Raksasa Teknologi AS Itu

Microsoft investasi Rp 35 triliun di Malaysia, begini sejarah raksasa teknologi AS Itu.


3.300 Video Seks Sekutu PM Modi Menggegerkan Pemilu India

5 hari lalu

Para pendukung Partai Bharatiya Janata (BJP) merayakan kemenangan dengan mengibarkan bendera partai setelah mengetahui hasil hitung cepat pemilu India di Ahmedabad, India, 23 Mei 2019. [REUTERS / Amit Dave]
3.300 Video Seks Sekutu PM Modi Menggegerkan Pemilu India

India digegerkan oleh beredarnya video seks oleh seorang politisi yang merupakan sekutu PM Narendra Modi.


CekFakta #257 Hoaks Deepfake Menipu Konsumen dan Mengancam Bisnis

12 hari lalu

CekFakta #257 Hoaks Deepfake Menipu Konsumen dan Mengancam Bisnis

Deepfake, kini semakin mudah dibuat dan semakin sulit dikenali. Dampak yang ditimbulkan oleh penipuan deepfake pun, tidak main-main.


Pemilu India, Duel Narendra Modi dan Rahul Gandhi Memanas soal Isu Minoritas Muslim

12 hari lalu

Seorang wanita menunjukkan jarinya yang bertinta setelah memberikan suaranya di tempat pemungutan suara pada pemilu tahap kedua, di Jodhpur, di negara bagian gurun Rajasthan, India, 26 April 2024. REUTERS/Stringer
Pemilu India, Duel Narendra Modi dan Rahul Gandhi Memanas soal Isu Minoritas Muslim

Narendra Modi berusaha memenangi Pemilu India untuk masa jabatan ketiga berturut-turut didukung oleh nasionalisme Hindu dan popularitas pribadinya.


Wanita Korsel Ditipu Elon Musk Palsu Lewat Deepfake, Rugi Rp 811 Juta

12 hari lalu

Elon Musk berencana menghapus judul dari artikel berita yang dibagikan di X (X/Kylie Robison)
Wanita Korsel Ditipu Elon Musk Palsu Lewat Deepfake, Rugi Rp 811 Juta

Elon Musk palsu menipu seorang wanita di Korea Selatan dengan menggunakan aplikasi deepfake. Bagaimana modusnya?


Deepfake Ancam Bisnis di Indonesia, Tren Penggunaannya Meningkat Berkat AI

14 hari lalu

Founder and Group CEO VIDA, Niki Luhur, saat diwawancarai perihal bahaya teknologi deepfake terhadap keamanan bisnis di Indonesia, Rabu, 24 April 2024. TEMPO/Alif Ilham Fajriadi
Deepfake Ancam Bisnis di Indonesia, Tren Penggunaannya Meningkat Berkat AI

Teknologi deepfake meningkat pesat. Salah satunya dipicu oleh hadirnya kecerdasan buatan alias AI.


Setelah Sebut Umat Islam 'Penyusup', Narendra Modi Serang Oposisi Pro-Muslim

14 hari lalu

Para pendukung Partai Bharatiya Janata (BJP) merayakan kemenangan dengan mengibarkan bendera partai setelah mengetahui hasil hitung cepat pemilu India di Ahmedabad, India, 23 Mei 2019. [REUTERS / Amit Dave]
Setelah Sebut Umat Islam 'Penyusup', Narendra Modi Serang Oposisi Pro-Muslim

PM India Narendra Modi dan partai nasionalis Hindu yang dipimpinnya mulai menyerang lawan-lawan oposisi untuk memperkuat basis garis kerasnya.