Menteri Keuangan Israel Bezalel Smotrich pada Minggu, 14 April 2024, menyerukan agar dilakukan blokade penuh pada seluruh wilayah Gaza. Ucapan Smotrich itu disampaikan menyusul pengumuman Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang menyebut hasil negosiasi dengan Hamas untuk pembebasan sandera warga negara Isreal, nihil.
“Menyerah pada patokan yang sudah dibuat Israel dan memburu Hamas demi bisa membuat kesepakatan membawa semua para sandera pulang, kini (harapan) itu semakin menjauh. Sekarang saatnya untuk mengambil pelajaran, mengubah arah dan memulihkan semua kendali Israel atas keseluruhan wilayah Jalur Gaza,” kata Smotrich.
Sebelumnya pada Minggu pagi, 14 April 2024, kantor Perdana Menteri Netanyahu mengumumkan proposal gencatan senjata yang mereka sorongkan ke Hamas lewat dua mediator yakni Mesir dan Qatar, hasilnya nihil.
“Sudah lebih dari seminggu sejak rapat di Kairo, Hamas menolak poin-poin yang diserahkan oleh tim negosiasi,” tulis Netanyahu di X.
Kelompok Hamas diperkirakan menyandera lebih dari 130 sandera warga negara Israel. Sedangkan Tel Aviv menahan dalam penjara lebih dari 9.100 warga negara Palestina. Hamas menuntut agar Israel sepenuhnya mengakhiri penyerangan yang mematikan ke Jalur Gaza dan menarik seluruh tentara dari teritorial Jalur Gaza jika ingin ada pertukaran sandera.
Israel telah membunuh lebih dari 33 ribu warga Palestina sejak serangan 7 Oktober 2023 oleh Hamas. Dalam serangan 7 Oktober itu, Hamas menyandera sekitar 250 warga negara Israel. Pada November 2023, Hamas membebaskan sekitar 81 sandera warga negara Isreal dan 24 sandera WNA. Pembebasan sandera itu ditukar dengan pembebasan 240 warga negara Palestina yang ditahan Israel, dari jumlah itu 71 perempuan dan 169 anak-anak.
Amerika Serikat, Qatar dan Mesir telah berusaha menjadi penengah antara Israel dan Hamas. Mereka berusaha agar Hamas mau membebaskan sandera warga negara Israel.
Sumber: middleeastmonitor.com
Pilihan editor: Iran Sebut Bisa Bersikap Lebih Kejam Kepada Israel dan Sekutunya Jika Menyimpang
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini