TEMPO.CO, Jakarta - Faksi utama Palestina di Tepi Barat yang diduduki pada Rabu, 3 April 2024, menuduh Iran berusaha menyebarkan kekacauan di wilayahnya dan mengatakan akan menentang operasi dari luar yang tidak ada hubungannya dengan perjuangan Palestina.
Fatah, gerakan yang mengendalikan Otoritas Palestina, mengatakan mereka tidak akan membiarkan “tujuan suci kami dan darah rakyat kami dieksploitasi” dan mengatakan bahwa mereka akan bertindak melawan segala campur tangan dari luar yang bertujuan merugikan pasukan keamanan atau institusi nasional.
Israel telah lama menuduh Iran membantu kelompok bersenjata Palestina termasuk Hamas, kelompok Islam di Gaza yang memimpin serangan pada 7 Oktober terhadap Israel, dan yang semakin mengakar di Tepi Barat selama beberapa tahun terakhir.
Bulan lalu, militer Israel mengatakan pasukan keamanan telah menghentikan penyelundupan senjata canggih termasuk ranjau anti tank ke Tepi Barat.
Di masa lalu, Iran tidak membantah memberikan dukungan kepada kelompok bersenjata, dan mengatakan bahwa dukungan apa pun yang diberikannya adalah atas permintaan Palestina.
Pernyataan dari Fatah muncul ketika Otoritas Palestina meminta Dewan Keamanan PBB untuk melakukan pemungutan suara pada bulan ini untuk menjadikannya anggota penuh PBB, sebuah langkah yang akan menambah tekanan global terhadap solusi dua negara dengan Israel.
Diduduki oleh Israel setelah perang Timur Tengah tahun 1967, Tepi Barat telah menjadi pusat konflik selama beberapa dekade dengan Palestina, yang menginginkan wilayah tersebut sebagai jantung negara merdeka di masa depan yang juga akan mencakup Gaza dan menjadikan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya.
Ratusan warga Palestina telah terbunuh oleh pasukan Israel sejak dimulainya perang di Gaza pada bulan Oktober lalu dan ribuan lainnya telah ditahan, seiring dengan meningkatnya kekerasan di wilayah tersebut, dengan lebih dari selusin warga Israel terbunuh dalam serangan-serangan yang dilakukan oleh warga Palestina.
REUTERS
Pilihan Editor: Ketika Gedung Putih Ditanyai soal Pelanggaran Hukum Israel, Ini Jawabannya