Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Netanyahu Akui Pasukannya Membunuh Pekerja World Central Kitchen di Gaza

Reporter

Editor

Ida Rosdalina

image-gnews
Seseorang melihat sebuah kendaraan di mana karyawan dari World Central Kitchen (WCK), termasuk orang asing, tewas dalam serangan udara Israel di Deir Al-Balah, di Gaza tengah, Jalur 2 April 2024. Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak meminta Israel untuk segera menyelidiki dan memberikan penjelasan setelah terdapat pekerja warga negara Inggris terbunuh di Gaza. REUTERS/Ahmed Zakot
Seseorang melihat sebuah kendaraan di mana karyawan dari World Central Kitchen (WCK), termasuk orang asing, tewas dalam serangan udara Israel di Deir Al-Balah, di Gaza tengah, Jalur 2 April 2024. Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak meminta Israel untuk segera menyelidiki dan memberikan penjelasan setelah terdapat pekerja warga negara Inggris terbunuh di Gaza. REUTERS/Ahmed Zakot
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Israel telah mengkonfirmasi bahwa pasukannya telah menewaskan tujuh orang dari badan amal World Central Kitchen di Gaza ketika mereka melakukan perjalanan dalam konvoi dengan logo badan amal tersebut yang telah mengkoordinasikan pergerakannya dengan militer Israel.

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menggambarkan serangan mematikan terhadap para pekerja bantuan tersebut sebagai sesuatu yang tidak disengaja dan "tragis" dan berjanji akan melakukan penyelidikan independen.

"Sayangnya pada hari yang lalu, ada kejadian tragis di mana pasukan kami secara tidak sengaja melukai non-kombatan di Jalur Gaza," kata Netanyahu dalam sebuah pernyataan video pada hari Selasa, 2 April 2024.

"Ini terjadi dalam perang. Kami sedang melakukan penyelidikan menyeluruh dan melakukan kontak dengan pemerintah-pemerintah. Kami akan melakukan segalanya untuk mencegah terulangnya kejadian ini."

Warga negara dari Australia, Inggris, dan Polandia, serta warga Palestina dan seorang warga negara ganda Amerika Serikat dan Kanada turut menjadi korban.

WCK, yang didirikan oleh koki selebriti Jose Andres, mengatakan bahwa mereka melakukan perjalanan dengan dua mobil lapis baja dan satu kendaraan lainnya.

Konvoi tersebut ditembak setelah meninggalkan gudang Deir el-Balah setelah menurunkan lebih dari 100 ton bantuan makanan kemanusiaan yang dibawa ke Gaza melalui laut.

Militer Israel mengatakan bahwa mereka sedang melakukan peninjauan menyeluruh di tingkat tertinggi untuk memahami keadaan insiden tersebut, dan menjanjikan penyelidikan oleh "badan independen, profesional dan ahli".

Beberapa organisasi bantuan kemanusiaan, termasuk WCK, menangguhkan operasi di Gaza pada Selasa.

Kelompok-kelompok tersebut mengatakan bahwa mereka perlu memastikan apakah para pekerja mereka dapat dengan aman memberikan bantuan di wilayah tersebut.

"Kami merasa ngeri dan patah hati atas pembunuhan tragis terhadap tujuh orang yang tak berdosa di Gaza," ujar Chris Skopec, wakil presiden eksekutif kesehatan global di Project HOPE, yang mengoperasikan klinik-klinik kesehatan di Rafah dan Deir al-Balah serta menyediakan suplai medis dan bantuan lainnya ke rumah sakit-rumah sakit di wilayah tersebut.

Erin Gore, kepala eksekutif WCK, mengatakan bahwa serangan tersebut "tidak dapat dimaafkan".

"Ini bukan hanya serangan terhadap WCK, ini adalah serangan terhadap organisasi kemanusiaan yang muncul dalam situasi yang paling mengerikan di mana makanan digunakan sebagai senjata perang," kata Gore. "Ini tidak bisa dimaafkan."

Pekan lalu, Mahkamah Internasional (ICJ) mengeluarkan tindakan sementara baru sebagai bagian dari kasus genosida yang diajukan oleh Afrika Selatan yang memerintahkan Israel untuk mengambil semua tindakan yang diperlukan dan efektif untuk memastikan pasokan makanan pokok dapat menjangkau penduduk sipil di Gaza untuk menghentikan penyebaran kelaparan.

Sebagai tanggapan, para pejabat Israel menuduh PBB dan badan-badan internasional lainnya "gagal" atas masalah-masalah dalam menyalurkan bantuan kepada orang-orang yang kelaparan, dengan mengatakan bahwa mereka tidak memiliki kapasitas logistik untuk menjalankan tugasnya.

 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Aysenur Ezgi Eygi yang Ditembak Mati Israel di Tepi Barat Dimakamkan Hari Ini di Turki

55 menit lalu

Aysenur Ezgi Eygi di Seattle, Washington, 8 Juni  2024. International Solidarity Movement/Handout via REUTERS
Aysenur Ezgi Eygi yang Ditembak Mati Israel di Tepi Barat Dimakamkan Hari Ini di Turki

Para pelayat berkumpul di barat daya Turki pada Sabtu 14 September 2024 untuk menghadiri pemakaman Aysenur Ezgi Eygi


Pertama dalam Satu Dekade, Staf UNRWA Tewas oleh Penembak Jitu Israel di Tepi Barat

3 jam lalu

Polisi Israel berpatroli di daerah dekat Penyeberangan Jembatan Allenby antara Tepi Barat dan Yordania menyusul insiden penembakan di penyeberangan di Tepi Barat yang diduduki Israel, 8 September 2024. REUTERS/Ammar Awad
Pertama dalam Satu Dekade, Staf UNRWA Tewas oleh Penembak Jitu Israel di Tepi Barat

Ini menandai pertama kalinya seorang anggota staf UNRWA terbunuh di Tepi Barat dalam lebih dari 10 tahun


PBB Umumkan Tahap Pertama Vaksinasi Polio di Gaza Sudah Tuntas

4 jam lalu

Seorang bocah Palestina divaksinasi polio di pusat layanan kesehatan Perserikatan Bangsa-Bangsa di Deir Al-Balah di Jalur Gaza tengah, 1 September 2024. REUTERS/Ramadan Abed
PBB Umumkan Tahap Pertama Vaksinasi Polio di Gaza Sudah Tuntas

PBB dan mitra-mitranya telah memberikan vaksinasi polio kepada lebih dari 560.000 anak berusia di bawah 10 tahun di Gaza untuk tahap pertama


Mantan Bos Shin Bet: Rakyat Palestina Punya Hak untuk Mempertahankan Tanah Mereka

6 jam lalu

Ami Ayalon. Shutterstock
Mantan Bos Shin Bet: Rakyat Palestina Punya Hak untuk Mempertahankan Tanah Mereka

Mantan Direktur Shin Bet Israel, Ami Ayalon, bukan hanya sekali membela hak-hak rakyat Palestina.


Dubes AS Tuding PBB Anak Tirikan Israel Sebelum Serangan ke Gaza

6 jam lalu

Dubes AS Tuding PBB Anak Tirikan Israel Sebelum Serangan ke Gaza

Duta Besar AS untuk PBB, Linda Thomas-Greenfield, menuduh PBB "terlalu fokus" pada Israel, bahkan sebelum serangan ke Gaza


Paus Fransiskus Kecam Pembantaian Anak-anak Palestina di Gaza akibat Pengeboman Israel

7 jam lalu

Paus Fransiskus tiba di Singapura, 11 September 2024. Singapura merupakan negara terakhir dalam perjalanan apostolik Paus di ASEAN. Cindy Wooden/Vatican Press Pool
Paus Fransiskus Kecam Pembantaian Anak-anak Palestina di Gaza akibat Pengeboman Israel

Paus Fransiskus mengecam kematian anak-anak Palestina dalam serangan militer Israel di Gaza


Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Batal Berkunjung ke Israel, Ini Alasannya

8 jam lalu

Josep Borrell, Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni. Sumber: Reuters
Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Batal Berkunjung ke Israel, Ini Alasannya

Simak fakta di balik penolakan Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Josep Borrell oleh Menteri Luar Negeri Israel.


Amerika Serikat Terang-terangan Jual Senjata ke Israel Senilai Rp 2,5 Triliun, Bagaimana Faktanya

9 jam lalu

Amerika Serikat Terang-terangan Jual Senjata ke Israel Senilai Rp 2,5 Triliun, Bagaimana Faktanya

Belum lama ini, Pemerintahan Joe Biden disebut akan jual peralatan militer ke Israel senilai Rp 2,5 triliun, bagaimana fakta aksi Amerika Serikat ini?


Hindari Surat Penangkapan ICC, Netanyahu Minta Diselidiki Jaksanya Sendiri

16 jam lalu

Foto Kombinasi Yoav Gallant dan Benjamin Netanyahu. REUTERS
Hindari Surat Penangkapan ICC, Netanyahu Minta Diselidiki Jaksanya Sendiri

Ancaman jaksa ICC untuk menangkap Netanyahu dan Yoav Gallant ternyata membuat sang perdana Menteri Israel khawatir.


Sheikha Moza, Ibu Emir Qatar: 'Terlalu Lama Dunia Menutup Mata untuk Gaza'

1 hari lalu

Sheikha Moza. Instagram/mozabintnasser
Sheikha Moza, Ibu Emir Qatar: 'Terlalu Lama Dunia Menutup Mata untuk Gaza'

Sheikha Moza, pembela hak-hak anak dan pendidikan, menyuarakan kemarahannya atas tidak adanya tindakan global terhadap kekejaman Israel atas Gaza.