TEMPO.CO, Jakarta - Israel telah mengkonfirmasi bahwa pasukannya telah menewaskan tujuh orang dari badan amal World Central Kitchen di Gaza ketika mereka melakukan perjalanan dalam konvoi dengan logo badan amal tersebut yang telah mengkoordinasikan pergerakannya dengan militer Israel.
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menggambarkan serangan mematikan terhadap para pekerja bantuan tersebut sebagai sesuatu yang tidak disengaja dan "tragis" dan berjanji akan melakukan penyelidikan independen.
"Sayangnya pada hari yang lalu, ada kejadian tragis di mana pasukan kami secara tidak sengaja melukai non-kombatan di Jalur Gaza," kata Netanyahu dalam sebuah pernyataan video pada hari Selasa, 2 April 2024.
"Ini terjadi dalam perang. Kami sedang melakukan penyelidikan menyeluruh dan melakukan kontak dengan pemerintah-pemerintah. Kami akan melakukan segalanya untuk mencegah terulangnya kejadian ini."
Warga negara dari Australia, Inggris, dan Polandia, serta warga Palestina dan seorang warga negara ganda Amerika Serikat dan Kanada turut menjadi korban.
WCK, yang didirikan oleh koki selebriti Jose Andres, mengatakan bahwa mereka melakukan perjalanan dengan dua mobil lapis baja dan satu kendaraan lainnya.
Konvoi tersebut ditembak setelah meninggalkan gudang Deir el-Balah setelah menurunkan lebih dari 100 ton bantuan makanan kemanusiaan yang dibawa ke Gaza melalui laut.
Militer Israel mengatakan bahwa mereka sedang melakukan peninjauan menyeluruh di tingkat tertinggi untuk memahami keadaan insiden tersebut, dan menjanjikan penyelidikan oleh "badan independen, profesional dan ahli".
Beberapa organisasi bantuan kemanusiaan, termasuk WCK, menangguhkan operasi di Gaza pada Selasa.
Kelompok-kelompok tersebut mengatakan bahwa mereka perlu memastikan apakah para pekerja mereka dapat dengan aman memberikan bantuan di wilayah tersebut.
"Kami merasa ngeri dan patah hati atas pembunuhan tragis terhadap tujuh orang yang tak berdosa di Gaza," ujar Chris Skopec, wakil presiden eksekutif kesehatan global di Project HOPE, yang mengoperasikan klinik-klinik kesehatan di Rafah dan Deir al-Balah serta menyediakan suplai medis dan bantuan lainnya ke rumah sakit-rumah sakit di wilayah tersebut.
Erin Gore, kepala eksekutif WCK, mengatakan bahwa serangan tersebut "tidak dapat dimaafkan".
"Ini bukan hanya serangan terhadap WCK, ini adalah serangan terhadap organisasi kemanusiaan yang muncul dalam situasi yang paling mengerikan di mana makanan digunakan sebagai senjata perang," kata Gore. "Ini tidak bisa dimaafkan."
Pekan lalu, Mahkamah Internasional (ICJ) mengeluarkan tindakan sementara baru sebagai bagian dari kasus genosida yang diajukan oleh Afrika Selatan yang memerintahkan Israel untuk mengambil semua tindakan yang diperlukan dan efektif untuk memastikan pasokan makanan pokok dapat menjangkau penduduk sipil di Gaza untuk menghentikan penyebaran kelaparan.
Sebagai tanggapan, para pejabat Israel menuduh PBB dan badan-badan internasional lainnya "gagal" atas masalah-masalah dalam menyalurkan bantuan kepada orang-orang yang kelaparan, dengan mengatakan bahwa mereka tidak memiliki kapasitas logistik untuk menjalankan tugasnya.