Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cerita Warga Gaza, Mencari Makanan seperti Menjalankan Misi Kematian

Reporter

image-gnews
Tentara Israel berdiri di perbatasan dengan Gaza, ketika truk bantuan yang membawa pasokan kemanusiaan menunggu untuk memasuki Gaza melalui Gerbang 96, pintu masuk yang baru dibuka memungkinkan akses lebih cepat ke Gaza utara, di Israel, 21 Maret 2024. REUTERS/Amir Cohen
Tentara Israel berdiri di perbatasan dengan Gaza, ketika truk bantuan yang membawa pasokan kemanusiaan menunggu untuk memasuki Gaza melalui Gerbang 96, pintu masuk yang baru dibuka memungkinkan akses lebih cepat ke Gaza utara, di Israel, 21 Maret 2024. REUTERS/Amir Cohen
Iklan

Omar Deeb bercerita hampir kena tembak oleh tank Israel saat mencari makan di Gaza. Dia juga melihat ada beberapa orang terbunuh di sekitarnya ketika dia sekali lagi pergi mencari makan untuk keluarganya di Jalur Gaza yang terkepung. Namun sama seperti banyak warga Gaza lainnya yang menghadapi kelaparan, Deeb tak punya pilihan lain, namun tetap keluar untuk mencari makan atau yang disebutnya ‘misi kematian’ karena menempatkan hidupnya dalam risiko demi memberi makan enam anaknya, yang berlindung di sebuah sekolah.       

“Jika saya keluar (penampungan), kami bisa makan. Jika tidak, maka kami tidak makan,” kata Deeb, 37 tahun, yang tinggal di Gaza City, kepada Reuters lewat telepon.

Mendapatkan bantuan makanan telah menjadi pertarungan hidup dan mati di Gaza yang sudah enam bulan dikecamuk perang. Israel melancarkan serangan darat dan serangan udara hingga menewaskan lebih dari 32 ribu warga Palestina dan melukai lebih dari 75 ribu orang.  

Israel melancarkan serangan sebagai bentuk balas dendam atas serangan 7 Oktober 2023 oleh Hamas. Dalam serangan itu, Israel mengklaim 1.200 orang tewas dan lebih dari 200 orang disandera. PBB sudah memperingatkan serangan bertubi-tubi Israel itu, bisa mengarah pada kelaparan dan mengeluhkan upaya menghalang-halangi oleh Israel terhadap warga Gaza yang ingin mendapatkan bantuan kemanusiaan. Amerika Serikat, yang merupakan sekutu Israel, memperingatkan Gaza akan segera menghadapi bencana kelaparan.             

Luka-luka yang dialami Deeb masih belum sembuh ketika dia terkena pecahan puing-puing bangunan yang meledak saat dia hendak mengambil tepung terigu dari truk pembawa bantuan kemanusiaan yang masuk utara Gaza. Dia juga nyaris meninggal dua kali, pertama pada 29 Februari 2024, ketika ada 100 orang tewas ditembaki tentara Israel saat mengantre untuk mendapatkan bantuan makanan.   

Pengalaman kedua, pada 23 Maret 2024, tentara Israel melepaskan tembakan pada sebuah bantuan kemanusiaan yang dijatuhkan dari udara oleh Kuwait. Ketika itu, Deeb mengaku melihat sejumlah orang tewas, yang sebagian besar anggota Popular Commiteee yakni sebuah badan yang terdiri dari klan keluarga dan fraksi-fraksi yang bertugas mengamankan konvoi iring-iringan bantuan kemanusiaan  

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Setiap saya keluar (penampungan), rasanya seperti itu akan menjadi perjalanan terakhir saya. Maka saya pun sampai mengucapkan salam perpisahan dengan istri dan anak-anak saya. Saya minta maaf pada istri dan anak-anak,” kata Deeb, yang kehilangan putranya usia 5 tahun dalam sebuah serangan Israel yang menargetkan rumahnya pada Desember 2023.

Sumber: Reuters

Pilihan editor: Top 3 Dunia: Keluarga Sandera Israel hingga Pertemuan Prabowo-Xi Jinping Tak Lazim

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tentara Israel Bawa Wartawan ke Terowongan-terowongan di Selatan Gaza

1 jam lalu

Terowongan yang dikatakan sebagai tempat enam sandera Israel ditemukan tewas terlihat dalam gambar diam yang diambil dari video selebaran yang dirilis pada 10 September 2024. Tentara Israel/Handout via REUTERS
Tentara Israel Bawa Wartawan ke Terowongan-terowongan di Selatan Gaza

Di bawah aturan yang sangat ketat, wartawan dibawa ke terowongan-terowongan di Selatan Gaza, termasuk tempat enam mayat sandera Israel ditemukan.


Aysenur Ezgi Eygi yang Ditembak Mati Israel di Tepi Barat Dimakamkan Hari Ini di Turki

2 jam lalu

Aysenur Ezgi Eygi di Seattle, Washington, 8 Juni  2024. International Solidarity Movement/Handout via REUTERS
Aysenur Ezgi Eygi yang Ditembak Mati Israel di Tepi Barat Dimakamkan Hari Ini di Turki

Para pelayat berkumpul di barat daya Turki pada Sabtu 14 September 2024 untuk menghadiri pemakaman Aysenur Ezgi Eygi


Cara Warga Gaza Melampiaskan Kemarahan di Tengah Sengitnya Serangan Israel

2 jam lalu

Warga Palestina berolahraga di pusat kebugaran luar ruangan yang dibuka kembali setelah pemiliknya menemukan peralatan dari bawah reruntuhan, di tengah konflik Israel-Hamas, di Khan Younis, di Jalur Gaza selatan, 12 September 2024. REUTERS/Hussam Al-Masri
Cara Warga Gaza Melampiaskan Kemarahan di Tengah Sengitnya Serangan Israel

Di sebuah gym yang diselamatkan dari reruntuhan, warga Gaza melampiaskan kemarahan di atas mesin angkat beban.


Pertama dalam Satu Dekade, Staf UNRWA Tewas oleh Penembak Jitu Israel di Tepi Barat

5 jam lalu

Polisi Israel berpatroli di daerah dekat Penyeberangan Jembatan Allenby antara Tepi Barat dan Yordania menyusul insiden penembakan di penyeberangan di Tepi Barat yang diduduki Israel, 8 September 2024. REUTERS/Ammar Awad
Pertama dalam Satu Dekade, Staf UNRWA Tewas oleh Penembak Jitu Israel di Tepi Barat

Ini menandai pertama kalinya seorang anggota staf UNRWA terbunuh di Tepi Barat dalam lebih dari 10 tahun


PBB Umumkan Tahap Pertama Vaksinasi Polio di Gaza Sudah Tuntas

6 jam lalu

Seorang bocah Palestina divaksinasi polio di pusat layanan kesehatan Perserikatan Bangsa-Bangsa di Deir Al-Balah di Jalur Gaza tengah, 1 September 2024. REUTERS/Ramadan Abed
PBB Umumkan Tahap Pertama Vaksinasi Polio di Gaza Sudah Tuntas

PBB dan mitra-mitranya telah memberikan vaksinasi polio kepada lebih dari 560.000 anak berusia di bawah 10 tahun di Gaza untuk tahap pertama


Mantan Bos Shin Bet: Rakyat Palestina Punya Hak untuk Mempertahankan Tanah Mereka

7 jam lalu

Ami Ayalon. Shutterstock
Mantan Bos Shin Bet: Rakyat Palestina Punya Hak untuk Mempertahankan Tanah Mereka

Mantan Direktur Shin Bet Israel, Ami Ayalon, bukan hanya sekali membela hak-hak rakyat Palestina.


Dubes AS Tuding PBB Anak Tirikan Israel Sebelum Serangan ke Gaza

8 jam lalu

Dubes AS Tuding PBB Anak Tirikan Israel Sebelum Serangan ke Gaza

Duta Besar AS untuk PBB, Linda Thomas-Greenfield, menuduh PBB "terlalu fokus" pada Israel, bahkan sebelum serangan ke Gaza


Paus Fransiskus Kecam Pembantaian Anak-anak Palestina di Gaza akibat Pengeboman Israel

9 jam lalu

Paus Fransiskus tiba di Singapura, 11 September 2024. Singapura merupakan negara terakhir dalam perjalanan apostolik Paus di ASEAN. Cindy Wooden/Vatican Press Pool
Paus Fransiskus Kecam Pembantaian Anak-anak Palestina di Gaza akibat Pengeboman Israel

Paus Fransiskus mengecam kematian anak-anak Palestina dalam serangan militer Israel di Gaza


Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Batal Berkunjung ke Israel, Ini Alasannya

9 jam lalu

Josep Borrell, Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni. Sumber: Reuters
Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Batal Berkunjung ke Israel, Ini Alasannya

Simak fakta di balik penolakan Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Josep Borrell oleh Menteri Luar Negeri Israel.


Amerika Serikat Terang-terangan Jual Senjata ke Israel Senilai Rp 2,5 Triliun, Bagaimana Faktanya

11 jam lalu

Amerika Serikat Terang-terangan Jual Senjata ke Israel Senilai Rp 2,5 Triliun, Bagaimana Faktanya

Belum lama ini, Pemerintahan Joe Biden disebut akan jual peralatan militer ke Israel senilai Rp 2,5 triliun, bagaimana fakta aksi Amerika Serikat ini?