TEMPO.CO, Jakarta - Lima badan sertifikasi halal Amerika Serikat memperoleh akreditasi halal dari Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) mulai Oktober 2024. Kelima badan tersebut adalah American Halal Foundation (AHF), Departemen Sertifikasi Halal Islamic Society of the Washington Area (ISWA), Islamic Society of America (ISA), Islamic Food and Nutrition Council of America (IFANCA) dan Halal Transaction Omaha (HTO).
Dua dari lima badan tersebut, AHF dan ISWA, menghadiri pameran makanan halal sekaligus buka puasa bersama bertajuk “Ramadan Delights with Halal-Certified U.S. Products” di pusat kebudayaan Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta yaitu @america di Jakarta Selatan pada Selasa, 2 April 2024.
AHF dan ISWA menjelaskan proses dari awal mengajukan aplikasi kepada BPJPH hingga tahap menerima akreditasi. Aly Ghanim, Manajer Mutu dan Auditor Teknis Senior di Departemen Sertifikasi Halal ISWA, mengatakan mereka awalnya mengajukan lamaran kepada BPJPH, yang kemudian meninjau aplikasi mereka. Kemudian, badan-badan sertifikasi tersebut meminta BPJPH datang ke Amerika Serikat untuk melakukan penilaian langsung di lokasi.
“Jadi mereka datang dan melihat proses kami. Mereka melakukan banyak penyelidikan terhadap berkas dan dokumentasi kami untuk memastikan bahwa kami mengikuti standar Indonesia dalam hal dokumentasi,” kata Aly.
Berbicara soal tantangan, ia menyebut jarak yang jauh antara Indonesia dan Amerika Serikat sedikit mempersulit proses. Mereka harus mengoordinasikan perjalanan tim auditor BPJPH dari Indonesia, katanya.
“Hal ini merupakan sebuah tantangan, terutama mengingat fakta bahwa Amerika adalah negara yang sangat besar. Semua lembaga sertifikasi halal tidak berlokasi di satu wilayah,” ujarnya. “Ini adalah proses yang sedikit menantang, namun menurut saya itu adalah hal yang baik karena sesuatu yang mudah didapat belum tentu sepadan.”
Sedangkan Direktur operasional AHF James Chambers mengatakan para auditor badan sertifikasi Amerika Serikat melalui proses wawancara dengan BPJPH dalam tiap lingkup dan spesialisasi. Wawancara dilakukan oleh pakar syariat hingga pakar teknis dari pihak Indonesia, dalam hal keislaman hingga perihal metode dan standar.
“Tantangan terbesar yang kami alami adalah mengajak orang-orang di BPJPH untuk memberikan perhatian penuh kepada kami, karena mereka ditarik dari berbagai sisi,” katanya, menambahkan bahwa BPJPH juga menerima ratusan aplikasi dari berbagai negara.
AHF mengajukan aplikasi mereka kepada BPJPH pada pertengahan 2022, sementara ISWA mengajukan pada September 2022. Keduanya melalui proses penilaian di lokasi pada waktu yang bersamaan, yaitu Agustus 2023.
Saat ini, badan-badan sertifikasi yang baru mendapat akreditasi dari Indonesia belum menaungi banyak produk atau merk yang lolos sertifikasi halal BPJPH. Namun mereka berkata optimistis akan melihat peningkatan dalam empat hingga lima bulan ke depan. Aly mengatakan pihaknya juga menghubungi berbagai merk Amerika Serikat yang terkenal di Indonesia untuk mendapatkan sertifikat halal.
Mereka melihat potensi dalam produk agrikultur Amerika Serikat seperti daging sapi hingga susu bubuk untuk mendapatkan sertifikasi halal. Selain itu, mereka menilai produk ritel seperti kosmetik yang sekarang berkembang pesat juga memiliki banyak potensi. “Saya mungkin sedikit bias, tapi menurut saya Amerika Serikat memiliki produk-produk berkualitas tinggi untuk ditawarkan kepada masyarakat Indonesia,” kata Aly.
Pilihan editor: Alasan Finlandia Meraih Peringkat Teratas Urutan Negara Paling Bahagia di Dunia
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini