Tempat itu Hancur Lebur
Hamas mengatakan Israel menahan 350 orang dari dalam Shifa, termasuk para pasien dan pengungsi serta puluhan lainnya dari distrik-distrik di sekitarnya.
Rekaman di media sosial, yang belum diverifikasi oleh Reuters, menunjukkan mayat-mayat, beberapa ditutupi selimut kotor, berserakan di sekitar reruntuhan rumah sakit yang hangus terbakar, yang sebagian besar dinding luarnya hilang. Foto-foto tersebut menunjukkan tanah yang dibajak dengan keras, dan banyak bangunan di luar fasilitas yang rata atau terbakar.
"Saya tidak berhenti menangis sejak saya tiba di sini, pembantaian yang mengerikan dilakukan oleh penjajah di sini," kata Samir Basel, 43 tahun, berbicara kepada Reuters melalui aplikasi chatting saat ia berkeliling Al Shifa.
"Tempat ini hancur, bangunan-bangunan telah dibakar dan dihancurkan. Tempat ini harus dibangun kembali - tidak ada rumah sakit Shifa lagi."
Sebuah video yang diperoleh Reuters menunjukkan beberapa warga Palestina kembali ke daerah itu untuk mengambil kasur dan barang-barang lainnya dari bawah reruntuhan tempat mereka sebelumnya berlindung.
"Kami mengungsi dengan harapan bisa kembali dan menemukan barang-barang saya. Saya tidak punya apa-apa lagi. Rumah saya dibom dan semuanya lenyap. Saya tidak punya apa-apa lagi," kata seorang wanita kepada Reuters.
"Saya mencari tempat berlindung di sekolah-sekolah tetapi mereka mengatakan tidak ada tempat untuk saya. Ke mana saya harus pergi?"
Ini merupakan serangan besar kedua Israel ke Rumah Sakit Al Shifa setelah operasi sebelumnya pada November.
Militer Israel juga telah meningkatkan persiapan untuk menyerang Rafah, kota di bagian selatan yang menjadi tempat berlindung bagi lebih dari 1 juta orang yang mengungsi akibat pertempuran, banyak di antaranya berada di kamp-kamp pengungsian.
Di Rafah, serangan udara Israel menewaskan enam orang, kata pejabat kesehatan Palestina.
Lebih dari 32.000 warga Palestina telah terbunuh, termasuk 63 orang dalam 24 jam terakhir, dalam serangan militer Israel di Gaza, menurut otoritas kesehatan Palestina.
Dalam serangan 7 Oktober, Hamas menewaskan 1.200 orang dan menyandera 253 orang, menurut perhitungan Israel. Militer Israel telah mempublikasikan nama-nama 257 tentara yang tewas dalam pertempuran di Gaza.
Sementara itu, di Mesir, para mediator mengadakan pembicaraan dengan para pejabat Israel dalam usaha menjembatani kesenjangan antara posisi Hamas dan Israel untuk mencapai gencatan senjata.
Namun seorang pejabat Palestina yang dekat dengan upaya mediasi mengatakan kepada Reuters: "Belum ada tanda-tanda terobosan."
REUTERS
Pilihan Editor: Kelompok Pemantau Eopa: Pemilu Turki Belum Sepenuhnya Kondusif bagi Demokrasi