TEMPO.CO, Jakarta - Setidaknya lima karyawan dari organisasi non-pemerintah World Central Kitchen (WCK), termasuk orang asing, tewas dalam serangan udara Israel di Gaza, kata kantor media pemerintah Gaza yang dikelola Hamas pada Senin malam, 1 April 2024.
Mereka yang tewas dalam insiden di Deir al-Balah, Gaza tengah, termasuk warga Polandia, Australia dan Inggris, serta seorang warga Palestina, kata juru bicara kantor media.
“Kami mengetahui laporan bahwa anggota tim World Central Kitchen terbunuh dalam serangan IDF saat bekerja untuk mendukung upaya pengiriman makanan kemanusiaan kami di Gaza,” tulis WCK di X. “Ini adalah sebuah tragedi. Pekerja bantuan kemanusiaan dan warga sipil JANGAN PERNAH menjadi target. JANGAN PERNAH."
Mengomentari laporan tersebut, militer Israel mengatakan pihaknya sedang melakukan tinjauan menyeluruh di tingkat tertinggi untuk memahami keadaan insiden "tragis" ini.
“IDF melakukan upaya ekstensif untuk memungkinkan pengiriman bantuan kemanusiaan yang aman, dan telah bekerja sama dengan WCK dalam upaya penting mereka untuk menyediakan makanan dan bantuan kemanusiaan kepada masyarakat Gaza,” kata pernyataan militer tersebut.
Perdana Menteri Australia Anthony Albanese mengatakan dalam sebuah wawancara radio dengan lembaga penyiaran negara ABC, Kementerian Luar Negeri Australia “segera menyelidiki” laporan tersebut.
“Saya sangat prihatin dengan hilangnya nyawa yang terjadi di Gaza,” katanya. “Pemerintahan saya mendukung gencatan senjata yang berkelanjutan dengan menyerukan pembebasan sandera, dan terlalu banyak nyawa tak berdosa warga Palestina dan Israel yang hilang selama konflik Gaza Hamas.”
Video yang diperoleh Reuters menunjukkan paramedis memindahkan jenazah ke rumah sakit dan memperlihatkan paspor tiga orang yang tewas.
WCK memberikan bantuan makanan dan menyiapkan makanan bagi orang-orang yang membutuhkan. Mereka mengatakan bulan lalu pihaknya telah menyajikan lebih dari 42 juta makanan di Gaza selama 175 hari.
Chef Jose Andres memulai WCK pada 2010 dengan mengirimkan juru masak dan makanan ke Haiti setelah gempa bumi. Organisasi ini telah mengirimkan makanan untuk masyarakat yang terkena bencana alam, pengungsi di perbatasan AS, petugas kesehatan selama pandemi COVID, dan orang-orang yang mengalami konflik di Ukraina dan Gaza.
Dalam postingan terbaru mereka di X, Senin, WCK mengatakan timnya memobilisasi seluruh Gaza setiap hari untuk mendistribusikan makanan kepada pengungsi Palestina.
“60+ dapur umum kami di Gaza selatan dan tengah memasak ratusan ribu makanan setiap hari seperti mujadara ini, hidangan nasi, lentil, dan bawang karamel,” katanya.
Dalam sebuah pernyataan, kelompok Islam Hamas mengatakan serangan terhadap staf WCK oleh Israel bertujuan untuk “meneror” pekerja lembaga kemanusiaan internasional dan menghalangi mereka menjalankan misi mereka.
REUTERS
Pilihan Editor: Ukraina Bakal Bangkrut Jika Negara-negara Barat Tak Hapus Utang