TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Recep Tayyip Erdogan pada Senin 1 April 2024 berjanji untuk memperbaiki kesalahan apa pun yang menyebabkan kekalahan partainya dalam pemilihan lokal di Turki. Pihak oposisi berhasil memenangkan pemilu mengalahkan kandidat yang didukung Erdogan, dengan memanfaatkan kesengsaraan ekonomi dan mengasingkan pemilih Islam.
Akibatnya, hasil pemilu ini menimbulkan ketidakpastian atas rencana reformasinya.
Erdogan menyampaikan pidato suram dan introspektif pada Senin dini hari. “Ini bukan akhir bagi kami, tapi sebenarnya sebuah titik balik,” katanya, mengakui “kehilangan posisi” AKP.
“Jika kami melakukan kesalahan, kami akan memperbaikinya,” katanya kepada massa yang berkumpul di markas AKP di Ankara, tanpa menyebutkan perubahan apa yang mungkin ia lakukan di dalam partainya atau dalam kebijakan.
Pemungutan suara pada Minggu menandai kekalahan terburuk Erdogan dan Partai AK dalam lebih dari 20 tahun kekuasaannya. Hasil pemilu merevitalisasi partai oposisi dan memperkuat posisi Wali Kota Istanbul Ekrem Imamoglu sebagai saingan utama presiden.
Menggambar ulang peta politik yang lama didominasi oleh AKP, Partai Rakyat Republik (CHP) memenangkan suara terbanyak untuk pertama kalinya dalam beberapa dekade . Partai ini bahkan menguasai sebagian besar kota-kota utama, menembus jauh ke Turki tengah yang dikuasai kelompok konservatif.
Para analis mengatakan para pemilih kehilangan kesabaran terhadap krisis biaya hidup yang disebabkan oleh inflasi hampir 70% dan gaya politik Erdogan yang memecah-belah.
Hasil tersebut menghancurkan harapannya untuk mengadopsi konstitusi baru, yang berpotensi memperpanjang kekuasaannya setelah 2028 ketika masa jabatannya berakhir, kata mereka. Meskipun AKP dan sekutunya memiliki mayoritas di parlemen, Erdogan memerlukan dukungan yang lebih luas atau referendum yang sukses untuk konstitusi baru.
Sebagai respon atas hasil pemilu, saham-saham Turki naik dan lira – yang telah merosot lebih dari 80% nilainya dalam lima tahun – kembali menyentuh rekor terendah terhadap dolar di tengah liburnya banyak pasar keuangan dunia.