TEMPO.CO, Jakarta - Paus Fransiskus mengirim pesan menjelang perayaan Paskah untuk seluruh umat Katolik di Tanah Suci melalui sepucuk surat pada Rabu, 27 Maret 2024. Tanah Suci terletak di antara Laut Mediterania dan tepi timur Sungai Yordan, secara geografis mencakup wilayah Palestina yang diduduki Israel, Lebanon, Yordania bagian barat, dan Suriah bagian barat daya.
Menjelang Paskah yang tahun ini jatuh pada 31 Maret 2024, Paus mengatakan umat Katolik di Tanah Suci masih dibayangi kesengsaraan dan sedikit kebangkitan, merujuk pada Kisah Kesengsaraan Yesus dalam Injil.
“Saya merangkul Anda semua, dalam berbagai ritus Anda, umat Katolik terkasih yang tinggal di seluruh Tanah Suci. Secara khusus, saya merangkul mereka yang paling terkena dampak tragedi perang yang tidak masuk akal ini: anak-anak yang masa depannya dirampas, mereka yang berduka dan kesakitan, dan semua yang menjadi mangsa kesedihan dan kekecewaan,” tulis Paus, seperti dirilis oleh kantor berita Vatikan.
Surat dari Paus datang ketika Israel masih membombardir wilayah Gaza di Palestina sejak 7 Oktober 2023, yang menewaskan 32.490 orang dan membuat 74.889 lainnya luka-luka. Serangan Israel dilakukan setelah kelompok Hamas menyerbu wilayah Israel selatan, menewaskan 1.139 orang dan menyandera ratusan warga.
Lebih dari setengah populasi Palestina terpaksa menjadi pengungsi internal, dengan sekitar 1,2 juta orang berlindung di Rafah yang berbatasan dengan Mesir. Pada 25 Maret 2024, Dewan Keamanan PBB mengadopsi resolusi yang menuntut gencatan senjata segera di Gaza selama bulan suci Ramadan. Negara-negara anggota Dewan Keamanan PBB menyerukan peningkatan aliran bantuan kemanusiaan, memastikan akses kemanusiaan dan pembebasan segera dan tanpa syarat semua sandera Israel di Gaza.
Meski resolusi tersebut telah diadopsi, pasukan Israel masih melanjutkan operasi militernya di Gaza. Badan bantuan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA) melaporkan serangan intens khususnya terjadi di daerah Al Rimal dekat Rumah Sakit Al Shifa di kota Gaza, Khan Younis pusat, dan sekitar rumah sakit Al Amal dan Nasser di Khan Younis.
UNRWA mengatakan serangan sengit itu mengakibatkan lebih banyak jatuhnya korban warga sipil, warga yang mengungsi, dan kehancuran rumah serta infrastruktur sipil lainnya. Sedangkan UNICEF mengonfirmasi 13.750 anak-anak di Gaza kini telah terbunuh, dengan beberapa dari mereka tewas dalam hitungan jam setelah resolusi Dewan Keamanan PBB disahkan.
Paus Fransiskus yang lahir dengan nama asli Jorge Mario Bergoglio itu, dalam suratnya mengenang perjalanan ziarahnya ke Tanah Suci 10 tahun silam. Ia kemudian mengulangi kata-kata dari Santo Paulus VI bahwa ketegangan yang terus berlanjut di Timur Tengah, dan tidak adanya kemajuan konkret menuju perdamaian merupakan ancaman bukan hanya bagi kawasan, tetapi sebagian besar umat manusia.
“Saudara dan saudari yang terkasih, izinkan saya memberi tahu Anda sekali lagi bahwa Anda tidak sendirian; kami tidak akan pernah meninggalkan Anda sendirian, namun kami akan menunjukkan solidaritas kami dengan Anda melalui doa dan amal praktis,” katanya.
“Saya tahu bahwa para uskup, imam, dan religius Anda selalu berada di sisi Anda. Saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada mereka atas semua yang telah mereka lakukan dan atas semua yang terus mereka lakukan.”
Sumber: press.vatican.va | english.wafa.ps
Pilihan editor: Kementerian Luar Negeri Benarkan Rencana Paus Fransiskus ke Indonesia
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini