Pidato Chuck Schumer Bikin Netanyahu Marah
Minggu lalu dengan Pemimpin Mayoritas Senat AS Chuck Schumer, pejabat terpilih Yahudi tertinggi di negara itu, yang menggambarkan Netanyahu sebagai penghalang perdamaian dan menyerukan pemilu baru di Israel untuk menggantikannya.
Biden menyebut itu sebagai “pidato yang bagus”.
Namun, Ketua DPR dari Partai Republik Mike Johnson mengatakan kepada para wartawan pada hari Rabu bahwa ia berpikir untuk mengundang Netanyahu, yang berbicara melalui sambungan video kepada para senator Partai Republik pekan lalu, untuk berpidato di Kongres. Hal itu akan dilihat sebagai sebuah sindiran kepada Biden, memberikan Netanyahu sebuah forum terkenal untuk menyampaikan keluhannya terhadap pemerintahan AS.
Senator Demokrat Sheldon Whitehouse mengatakan kepada Reuters bahwa Netanyahu tampaknya bekerja sama dengan Partai Republik untuk "mempersenjatai hubungan AS-Israel demi kepentingan sayap kanan."
Belum Ada Pintu yang Tertutup
Tantangan bagi Biden dan Netanyahu sekarang adalah menjaga agar perbedaan mereka tidak semakin meluas di luar kendali, kata para analis.
Jon Alterman, direktur program Timur Tengah di lembaga pemikir Center for Strategic and International Studies di Washington, mengatakan bahwa tidak ada alasan mengapa hal ini harus menjadi "pukulan telak" bagi hubungan. "Jadi saya rasa tidak ada pintu yang tertutup untuk apa pun," katanya.
Namun, abstainnya AS menambah keretakan yang semakin dalam antara Biden dan Netanyahu, yang telah saling mengenal selama bertahun-tahun namun memiliki hubungan yang sulit bahkan di saat-saat terbaik sekalipun.
Awal bulan ini, Biden mengatakan dalam sebuah wawancara dengan MSNBC bahwa invasi ke Rafah akan menjadi "garis merah", meskipun ia menambahkan bahwa pertahanan Israel "sangat penting" dan tidak mungkin "Saya akan memotong semua senjata sehingga mereka tidak memiliki Iron Dome (sistem pertahanan rudal) untuk melindunginya."
Netanyahu menepis kritik Biden dan bersumpah untuk terus maju ke Rafah, bagian terakhir dari Jalur Gaza di mana pasukan Israel belum melakukan serangan darat, meskipun para pejabat AS mengatakan bahwa tidak ada tanda-tanda akan ada operasi dalam waktu dekat.