Apa tanggapan AS atas veto Rusia dan Cina?
“Mayoritas anggota dewan mendukung resolusi ini, namun sayangnya Rusia dan Cina memutuskan untuk menggunakan hak veto,” kata Duta Besar AS untuk PBB Linda Thomas-Greenfield kepada Dewan Keamanan.
Sebelum pemungutan suara, dia mengatakan akan menjadi “kesalahan bersejarah” jika dewan tidak mengadopsi resolusi tersebut.
"Dalam bentuknya yang sekarang, teks tersebut gagal mendukung diplomasi sensitif di kawasan. Lebih buruk lagi... hal ini justru bisa memberi Hamas alasan untuk meninggalkan kesepakatan yang ada," katanya.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan pada hari Kamis bahwa dia yakin pembicaraan di Qatar, yang berfokus pada gencatan senjata enam minggu dan pembebasan 40 sandera Israel dan ratusan warga Palestina yang dipenjara, masih dapat mencapai kesepakatan.
Resolusi AS mendukung perundingan yang ditengahi oleh AS, Mesir dan Qatar mengenai gencatan senjata.
Selama perang, Washington telah memveto tiga rancangan resolusi, dua di antaranya menuntut gencatan senjata segera. AS telah membenarkan hak vetonya dengan mengatakan bahwa tindakan dewan tersebut dapat membahayakan perundingan gencatan senjata.
AS menginginkan dukungan Dewan Keamanan untuk gencatan senjata dikaitkan dengan pembebasan sandera yang ditahan oleh Hamas di Gaza. Hamas menyerang Israel pada 7 Oktober, menewaskan 1.200 orang dan menyandera 253 orang, menurut penghitungan Israel.
Serangan Israel telah menewaskan hampir 32.000 warga Palestina, menurut otoritas kesehatan di Gaza yang dikuasai Hamas.
AS biasanya melindungi Israel di PBB. Namun negara ini juga abstain sebanyak dua kali, sehingga memungkinkan dewan untuk mengadopsi resolusi mengenai peningkatan bantuan dan menyerukan perpanjangan jeda dalam pertempuran.
REUTERS | AL JAZEERA
Pilihan Editor: Presiden Xi Jinping Ucapkan Selamat kepada Prabowo, Berikut Isi Suratnya