TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Rusia Vladimir Putin akan melakukan perjalanan ke Cina pada Mei untuk melakukan pembicaraan dengan Xi Jinping, yang mungkin merupakan perjalanan luar negeri pertama pemimpin Kremlin tersebut pada masa jabatan presiden barunya, menurut lima sumber yang mengetahui masalah tersebut.
Pemerintah negara-negara Barat pada Senin, 18 Mei 2024, mengecam terpilihnya kembali Putin sebagai tindakan yang tidak adil dan tidak demokratis. Namun Cina, India, dan Korea Utara mengucapkan selamat kepada pemimpin veteran tersebut karena telah memperpanjang kekuasaannya selama enam tahun lagi, menyoroti kesenjangan geopolitik yang semakin melebar sejak invasi Rusia ke Ukraina pada tahun 2022.
“Putin akan mengunjungi Cina,” kata salah satu sumber yang enggan disebutkan namanya kepada Reuters. Rinciannya dikonfirmasi secara independen oleh empat sumber lain, yang juga berbicara tanpa menyebut nama.
Sumber lain mengatakan perjalanan Putin ke Cina kemungkinan akan dilakukan pada paruh kedua bulan Mei. Dua sumber mengatakan kunjungan Putin akan dilakukan sebelum rencana perjalanan Xi ke Eropa.
Kremlin menolak berkomentar. Kementerian luar negeri Cina tidak segera menjawab permintaan komentar.
Cina telah memperkuat hubungan perdagangan dan militernya dengan Rusia dalam beberapa tahun terakhir ketika Amerika Serikat dan sekutunya menjatuhkan sanksi terhadap kedua negara, khususnya Moskow atas invasi ke Ukraina. Kedua negara mendeklarasikan kemitraan “tanpa batas” pada Februari 2022 ketika Putin mengunjungi Beijing hanya beberapa hari sebelum invasi.
Para diplomat dan pengamat asing mengatakan mereka memperkirakan Putin akan menjadikan Cina sebagai perhentian pertamanya setelah terpilih kembali. Pelantikan presiden resmi Putin akan berlangsung sekitar 7 Mei.